"Ini terakhir bukan sih?"
~~~•||•~~~
<Happy Reading>
Terakhir kali?
Rasanya baru kemarin ia mengunjungi rumah ini, rumah yang tak kalah nyaman dengan rumah nya. Melangkah masuk melewati gerbang pembatas dengan jalan di lingkungan sekitar, sedikit celingak-celinguk mencari keberadaan seseorang.
"Assalamualaikum, bunda," ucapnya saat ia telah menghampiri sosok wanita yang usia nya mungkin lebih muda di banding ibunya sambil mengecup telapak tangan sang wanita yang biasa ia panggil bunda itu.
"Wa'alaikum, nak," sahut sang bunda sembari mengelus kepala Gilang saat Gilang mengecup telapak tangan nya.
"Eum, bunda, Kila nya ada?"
"Oh, ada. Kalian mau hangout?"
"Iya bun, boleh kan?"
"Boleh dong, Kila juga udah bilang tadi. Masuk aja nak, insyaallah nanti bunda nyusul setelah pekerjaan bunda selesai."
"Makasih bun udah di izinin, kalau gitu Gilang masuk dulu ya," pamitnya.
"Iya nak," sang wanita yang lebih tua pun melanjutkan kembali pekerjaan nya dan Gilang pun berjalan menjauh untuk masuk ke rumah yang biasa ia datangi kala libur dan saat ada urusan lainnya.
"Assalamualaikum, Kila?" ucapnya saat sudah sampai di depan pintu.
"WAALAIKUM!! MASUK AJA!!" teriak gadis yang suara nya sangat di kenal oleh Gilang.
Gilang pun masuk setelah membuka alas kaki nya terlebih dahulu,
"DUDUK AJA DULU!! TUNGGU SEBENTAR YAAAA!!" teriak gadis itu lagi.
"Iyaa, ga perlu teriak-teriak Kila, malu sama tetangga," Gilang menyahut kala sudah duduk di sofa yang ada di ruang tamu itu.
"IYA MAAF!!" tetap saja ia berteriak
"Astaga, tetap saja," gumamnya.
Mengingat kamar Kila yang ada di lantai dua dan ruang tamu yang ada di lantai bawah membuatnya berteriak seperti itu.
Suana hening beberapa saat, Gilang hanya melihat layar ponsel nya, mengetik beberapa pesan, entahlah. Ia tampak serius pada layar ponselnya sambil sesekali melihat ke lantai atas.
"Kenapa sih itu teriak-teriak?" suara bunda Saras memecah keheningan.
"Eh itu bun tadi Kila nya teriak, tapi sekarang udah diem kok."
"Lho? Nak Gilang ga di buatin minum? Gimana sih nih Kila, bukan nya di buatin minum Dul──"
"Udah yuk Lang," ajak gadis yang masih berjalan turun dengan terburu-buru dari tangga menghampiri bunda Saras dan juga Gilang.
"Kila kok Gilang nya ga di buatin minum dulu?"
"Anu bun, kelupaan."
"Lain kali jangan di ulangi lagi ih, kan nak Gilang tamu."
"Iya bun, maaf."
"Kok minta maaf sama bunda?"
"Lah kan tadi bunda suruh minta maaf kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] SEAMIN TAK SEIMAN [end✓]
Novela Juvenil"Titip salam untuk Tuhanmu. Katakan padanya aku menyayangi salah satu hambanya dan maaf karena sudah berani mengagumi hambanya sedangkan aku bukan umatnya" Skuy mampir ^^ [10/01/2021] #1 seamintakseiman [20/07/2021] #1 katedral [20/10/2021] #1 Istiq...