14. Everything about them

3.1K 333 127
                                    

Punya banyak teman tidak seburuk yang di bayangkan jika mereka memang teman yang tulus

~~~•||•~~~

Mereka semua tertawa terbahak-bahak. Satu semester telah di lewati bersama. Banyak canda serta tawa dan tidak sedikit pula masalah yang telah mereka lalu bersama.

"Lucu banget kalau nginget Demas sama Gilang berantem di hari pertama sekolah." Ujar Kila saat mereka masih tertawa riang.

"Udah gitu tiba-tiba mereka jadi deket, haha." Dinda membalas ucapan Kila.

"Awalnya tom and jerry malah jadi akrab banget."─Kila

"Ngeledek gue mulu njing!" keluh si Demas di susul dengan tatapan sinis nya.

Semua nya kembali tertawa. Ngomong-ngomong, sekarang mereka sedang ada di rumah Bayu. Hanya berkumpul setelah ujian yang melelahkan telah usai.

"Becanda sayang becanda." Dinda berusaha membujuk Demas dengan mengelus kepalanya pelan.

"EKHEMM! SAAAAYAAANG~." Bayu mencibir.

"Inget situasi dong Din, masa pacaran di sini." ─Kila

"Iri ya lu pada? iri? miris jomblo."

"Gue kurung si Dinda, ga bisa pacaran lu!"

"Ya jangan gitu juga lah njing! Baru dua bulan nih, masa mau di pisahin."

"Bacot banget setan."

"Ngajak gelud lu ya Nan?!"

"Oooo nak lawan yee? meh mehh."

"Ga jadi bro, serius amat."

"Ga berani kan lu!"

"Anda bisa diam tidak? Gue tonjok beneran nih ntar."

"Bacot amat busett. Gelud tinggal gelud."

"Bayu jangan kompor!"

"Gue manusia La, bukan kompor."

"Kita kumpul untuk healing dari ujian yang memusingkan pikiran, bukan mau berantem gini."

"Tuhhh, dengerin si Gilang."

Suasana agak canggung beberapa detik, Demas dan Nanda masih saling melontarkan tatapan tajam milik masing-masing dengan Dinda sebagai penengah yang berusaha melerai kedua nya.

Sedangkan Bayu asik melanjutkan game miliknya sembari melahap snack yang sudah mereka sediakan sejak awal. Dua insan lagi sedang asik mengobrol dan sesekali mengambil foto berdua.

"Lang?"

"Hm?"

"Aku masih penasaran deh kenapa kamu sama Demas bisa deket. Maksud aku, kok bisa jadi temen gitu?"

"Ah itu, sebentar." Gilang membenarkan posisi duduk nya agar lebih nyaman, kemudian melirik Demas yang tampak nya sudah mulai bisa di lerai oleh Dinda. "Dem!" Panggilnya.

Semua mata tertuju pada Gilang yang baru saja memangil Demas.

"Oit, apaan?"

[1] SEAMIN TAK SEIMAN [end✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang