BAB 12 Jangan Receh CINTA

1.1K 100 44
                                    


WARNING 21+

HAPPY READING

____

Cinta memperhatikan jalanan yang padat. Dari kecil kelemahan Cinta yah ini. Menyeberang jalan. Cinta terhenyak saat sebuah tangan menarik tangannya dan membawanya menyeberangi jalan. Cinta menoleh dan mendapati wajah dingin Biru di sebelah nya. Pria ini bukankah tadi sudah pergi ? Kenapa kembali lagi ?

Tanpa sadar keduanya telah tiba di seberang. Cinta masih tertegun hingga dering ponsel membuyarkan angannya. Ternyata nada pesan dari ponsel Biru. Wajah pria itu berubah tegang, Ia menatap Cinta yang masih melongo. Dengan kasar dia mengacak-acak rambut Cinta.

"Lain kali jika tidak bisa menyeberang minta tolong orang sekitar atau polantas."

"Aku pergi dulu." ucap Biru sambil lalu.

Hah ! Kalimat itu keluar dari mulut toxic seorang Banyu Biru Wiraguna ? Cinta segera menggelengkan kepalanya cepat. Ia segera menepis pemikiran yang baru saja melintas di otaknya. Jangan receh CINTA. Jangan mudah tersentuh oleh hal kecil seperti itu. Karena itu hanya akan membuatmu menangis. Logika Cinta mendominasi hati kecil Cinta.

Sebuah taksi berhenti, Cinta masul lalu menanyakan keberadaan Mas Surya. Ternyata Oma sudah berada di rumah.

____

Shabila berdiri di bibir gedung sambil merentang kan kedua tangannya. Mata nya terpejam, airmata meluncur dari sudut mata itu. Kaki kanannya maju satu langkah, kaki itu setengah nya sudah diambang awang-awang.

Shabila sudah mengangkat kaki sebelahnya, gadis itu hampir terjatuh kalau tidak ada sesosok yang menyambar tubuh Shabila dan membawanya berguling menjauh dari tubir gedung.

Shabila histeris dalam pelukan tubuh besar itu. Ia mencoba berontak. Kenapa harus ada orang yang menyelamatkannya ? Shabila semakin histeris saat tau orang itu adalah Biru.

"Kenapa kau selamatkan aku ? Biarkan aku mati !" teriak Shabila sambil memukuli dada Biru.

Biru menyekap tubuh rapuh itu dan di ciuminya rambut gadis itu untuk menenang kan gadis itu.

"Aku mau mati saja, aku mau menyusul ayah dan ibuku. Tidak ada yang menyayangi aku di dunia ini." Shabila terisak.

Biru mengecup kening Shabila "Sayang bicara apa ? Aku sangat menyayangimu." tutur Biru.

"Jangan melakukan hal nekat seperti ini lagi. Jika terjadi sesuatu padamu. Aku tak tau apa yang akan terjadi padaku." ucap Biru sambil menciumi wajah Shabila.

"Maafkan aku, tadi pagi aku telah membentakmu. Aku sangat mencintaimu kau tau itu." ujar Biru.

"Bohong !"

"Tidak Sayang, aku hanya mencintaimu." Biru menangkup pipi Shabila dan di pandanginya mata gadis itu lekat.

"Aku mencintaimu, hem ?"

"Berjanji padaku, jangan tertarik sama Cinta." ucap Shabila.

"Tidak akan Sayang, aku hanya mencintaimu."

BIRUnya CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang