Happy Reading
____
Suara alunan musik hingar bingar menggema dalam opening event Bali Fashion Week. Semua sponsor acara ini di tempatkan di kursi VVIP. Yah, demi bisa bertemu dengan Cinta, Biru memutuskan untuk menjadi sponsor acara Bali Fashion Week dimana Cinta menjadi modelnya.
Deretan model berparas cantik melenggang di atas catwalk membawakan gaun rancangan designer ternama yang sangat anggun. Mata Biru menilai satu persatu model yang melenggang, tapi dia tak menemukan Cinta. Biru mulai gusar, apa Cinta mangkir dari perjanjiannya ? Tapi tidak mungkin, Cinta sangat profesional dalam segala hal.
Biru menghampiri sang empunya acara dan berbisik, "Anindya Cinta Pramudya kenapa belum keluar ?"
"Dia keluar nanti bareng adik anda." jawab Pria separuh baya itu.
"Tolong minta dia keluar sekarang bersama model yang lain !" pinta Biru
Pria bernama Putu Wardana itu menatap Biru dengan tatapan penuh tanya "Anda tertarik dengan dia ?" Putu wardana mencoba memberanikan diri.
"Lakukan saja apa yang aku minta." tandas Biru dengan tatapan tajam.
"Ba-baik." jawab Putu Wardana gugup.
Biru segera kembali ke tempat duduknya, matanya tak lepas dari deretan model yang baru saja keluar.
Degh !!!
Jantung Biru berdetak, sekali tapi terasa menyentuh menyebabkan rasa nyeri, sakit, bahkan nafasnya terasa sesak seakan kehabisan pasokan udara segar. Sudut matanya memanas saat melihat paras ayu Cinta yang bertabur senyum. Hati Biru tenang melihat Cinta baik- baik saja.
~Flashback On~
"Haaaccchhhh.....!" Biru berteriak frustrasi.
Biru menyugar rambutnya lalu menariknya kasar. Apa yang baru saja dia lakukan ? Dia telah menyakiti Cinta dan hampir lepas kendali. Biru mendudukkan diri di ranjang. Ia mengawasi pintu yang tertutup.
"Maafkan aku Cinta." desis Biru sembari meraup wajahnya.
Biru melangkah menghampiri pintu. Cinta benar- benar menguncinya dari luar. Ah, gadis itu pasti tidur di kamar sebelah. Biru mengedarkan pandangan mengawasi kondisi kamarnya yang sudah seperti kapal pecah. Suara teriakan dan jeritan Cinta kembali menggema di seantero ruangan. Biru mengutuk kebiadabannya, Cinta tidak akan pernah memaafkan perbuatan laknatnya. Biru menutup telinganya dengan kedua tangannya berharap suara - suara itu akan segera sirna.
Sepanjang malam Biru tidak bisa tidur. Suara dan bayangan wajah Cinta tak pernah lekang dari pelupuk matanya. Biru menengok jam di dinding, 05.30 pagi. Ia beranjak meraih ponselnya, Ia meminta Mang Udin untuk membuka pintu kamarnya dengan kunci serep.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIRUnya CINTA
Romance~Anindya CINTA Pramudya Gue gadis 19 tahun yang anti sama dongeng yg mengisahkan seorang gadis biasa dipersuntinv seorang pangeran,seperti Cinderella dan kawan-kawannya.Ah, buat gue semua itu BULSHIT. Gak ada kisah semacam itu di dunia nyata. Gue su...