BAB 43 Merindukan CINTA

1.2K 103 47
                                    

Hai my reader,,,,

Cerita ini akan segera ku akhiri,,,

Mungkin tinggal 3 - 4 Part lagi,,,
Ini cerita malah jatohnya jadi MELODRAMA.
Nih tokoh utama sedih mulai kapan bahagianya ?

Pokoknya nanti Endingnya bakal Author kemas dengan APIK dah,,,,

Nanti kita akan bertemu di cerita Author yg lain...

Princess Replacement

Bisa kalian kepoin dari sekarang,,,,

Happy Reading

★★★

"Shabila HAMIL !"

Sunan menatap Cinta dengan tatapan entah apa artinya. Seorang Cinta senaif ini ? Gadis ini selalu saja memikirkan orang lain. Dia tak pernah memikirkan dirinya sendiri.

"Dasar bodoh ! kau pergi karena wanita ular itu ?"

"Apa kau yakin dia hamil anak Biru ?"

"Kenapa kau senaif itu ?"

"Jangan terlalu naif, Cinta."

"Untuk siapa kau berkorban ?"

"Biru ? Tanpamu dia akan tetap hancur."

"Shabila ? Jika Biru tidak menerimanya, tidak menginginkannya. Dia juga akan sama hancurnya."

"Cinta segitiga seperti ini memang harus ada yang di korban kan. Atau kalian bertiga akan sama - sama hancur seperti ini." Ujar Sunan panjang lebar.

"Terus mengalah, terus berkorban dan memikirkan orang lain, tak selamanya baik, kadang justru terkesan BODOH."

"Kadang meski sesekali di dalam hidupmu, berpikirlah untuk dirimu sendiri." Bujuk Sunan.

"Aku mengenalmu, Cinta."

"Jangan karena merasa orang lain juga menyukai apa yang kamu suka, kemudian kamu melepas nya." Sunan menghela nafas panjang.

"Aku sangat ingin kamu sekali ini saja berpikir untuk dirimu sendiri, Cinta."

Cinta terdiam, dari dulu setiap kali Shakira menyukai sesuatu atau bahkan cowok yang dia sukai, secara otomatis Cinta akan langsung mundur. Tak peduli setelah Shakira mendapatkannya bagaimana kelanjutannya.

"Untuk kali ini, berpikirlah untuk dirimu sendiri." Sunan ikut duduk di samping Cinta. Dia terus berusaha meyakinkan Cinta.

"Kadang aku suka mengolok hobi Shakira yang suka ngedrakor atau baca novel."

"Aku baru sadar, dia yang seperti itu justru tau banyak trik dan intrik kehidupan. Dia jadi bisa mengambil sikap dalam menghadapi masalah."

Sunan bangkit, "Kita kembali ke hotel ! Renungkan kata - kataku baik - baik."

***

Biru melempar semua yang ada diatas meja kerjanya, Cinta bahkan telah menghapus foto mereka yang telah Biru simpan. Tak meninggalkan satupun sebagai kenangan. Dia menjatuhkan dirinya dan menangis. Begitu inginnya Cinta untuk berpisah darinya. Lalu untuk apa dia meninggalkan kesan manis di hari - hari terakhir mereka ?

"Huks.... Cintaaaa !" Tangis Biru.

"Bagaimana kulalui hariku tanpamu ? Rasanya sakit sekali, Cinta." Biru benar - benar terisak.

Biru mendongakkan kepala nya yang semula bertopang lutut saat merasakan sebuah tangan mengusap kepalanya. Biru langsung saja memeluk pinggang itu.

"Biru sudah mendapatkan karma nya sekarang, Ma."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BIRUnya CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang