BAB 19 Ada Apa Dengan CINTA

905 104 55
                                    

Happy Reading

WARNING 21+

★★★

Oma Mirna mengecup kening Cinta lalu memeluk tubuh gadis itu erat. Wanita tua itu mengusap punggung Cinta sambil menatap Biru yang berdiri mematung. Lepas dari pelukan Oma. Tubuh Cinta sudah seperti boneka tedy bear yang di peluk sana- sini, bergilir setelah Oma terus mama Shierly, papa Bayu dan seorang gadis cantik yang sepertinya seusia dengan Cinta. Sementara Thiar hanya tersenyum tipis. Menghilangnya Cinta dan Biru bahkan membuat Thiar yang berada di Amerika pulang kampung.

"Syukurlah kalian baik- baik saja." ucap mama Shierly.

"Ayo sini Sayang, duduklah bareng kami." ajak mama Shierly.

"Sayang jadi kurus dan lusuh begini." tegur Oma Mirna.

Cinta nyengir sambil menatap Biru yang duduk diseberangnya. "Kami diselamatkan warga desa terpencil. Jangankan kendaraan, sinyal internet saja tidak ada, Oma."

"Makanya jadi lusuh gini." imbuh Cinta.

"Tidak masalah yang penting kalian selamat." timpal papa Bayu.

"Lihat saja, Ananya sampai ikut balik karena cemas." ujar mama Shierly.

"Maafkan kami yang telah membuat kalian khawatir." sesal Cinta.

"Iya Sayang." kata Oma sambil mengusap kepala Cinta.

"Dahi Sayang sampai diperban gini." lirih Oma yang menatap Cinta sendu.

"Lukanya udah kering kok, Oma." jawab Cinta.

"Sekarang lebih baik kalian mandi terus makan bareng kami." saran mama Shierly.

"Kami sudah makan, Ma. Kami mau istirahat dulu." sambar Biru tak sabar.

Oma Mirna dan mama Shierly tersenyum kecil melihat Biru yang berjalan bergegas diiringi Cinta di belakang.

"Dasar anak muda jaman sekarang."

"Gak sabaran." celetuk mama Shierly geleng kepala menahan senyum.

"Kak Biru tapi terkesan kaku gitu nggak sih sama istrinya." sambung Ananya.

"Emang bawaannya gitu, Sayang." sela Oma Mirna.

"Lihat tuh papa, dia nggak bakalan nunjukin kemesraan nya di depan umum. Tapi papa sayang banget sama mama." ujar mama Shierly sembari mengerling ke arah suaminya.

Keluarga itupun tertawa bersama, bercengkrama di ruang keluarga dengan begitu hangat.

____

Biru mengawasi Cinta yang baru keluar kamar mandi dari ekor matanya. Ia masih menikmati empuknya kasur miliknya yang seminggu Ia tinggalkan. Ia terpaksa tidur di lantai kayu yang keras di rumah Pak Darman. Ia kembali mengawasi Cinta yang kini duduk di depan nakas mengeringkan rambut.

Biru bangkit menuju lemari untuk mengambil handuk. "Karena mama sama papa sudah balik, besok kita kembali ke rumah." ucap Biru sebelum masuk kamar mandi.

Huft !

Cinta menghembuskan nafas kasar. Si Tuan Kutub telah kembali ke mode FREEZE. Ia cepat- cepat berdandan ala kadarnya. Ia tak mau melihat Biru keluar dari kamar mandi dengan hanya berbebat handuk. Sumpah Ia tidak akan tahan.

BIRUnya CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang