BAB 9 Burn Cause Of U CINTA

1.2K 100 16
                                    


WARNING 21+

Happy Reading

____

Sumpah demi apa ? meski Biru telah menuliskan tulisan 'NO KONTAK FISIK' di kepalanya dalam ukuran besar, tapi kalau melihat tampilan Cinta yang seperti ini, pria  normal mana yang tak meleyot ? pria normal mana yang mampu mengendalikan juniornya y...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sumpah demi apa ? meski Biru telah menuliskan tulisan 'NO KONTAK FISIK' di kepalanya dalam ukuran besar, tapi kalau melihat tampilan Cinta yang seperti ini, pria  normal mana yang tak meleyot ? pria normal mana yang mampu mengendalikan juniornya yang seketika mengamuk.

Sumpah demi apa ? meski Biru telah menuliskan tulisan 'NO KONTAK FISIK' di kepalanya dalam ukuran besar, tapi kalau melihat tampilan Cinta yang seperti ini, pria  normal mana yang tak meleyot ? pria normal mana yang mampu mengendalikan juniornya y...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berjalan dengan begitu anggun dan sensual kearah Biru yang tengah duduk di kursi.berjalan sambil memainkan rambutnya dengan sesekali mengulum bibir merahnya sendiri dengan tatapan begitu menggoda, menyiratkan untuk segera di puaskan. Oh God ! tubuh Biru menggigil, seakan dengan tiba-tiba aliran darahnya berhenti mengalir. saluran pernapasannya seolah menyempit, memicu jantungnya bekerja keras. berdebar dan berdetak tak berirama.

Kini Cinta berdiri tepat di hadapannya, mengumbar senyum menggodanya, Biru berkali-kali menelan salivanya sendiri dengan susah payah. SO DAMN IT !! Biru kehilangan kendali atas dirinya, pertahanannya runtuh. terlebih tanpa bersuara Cinta membungkuk meletakkan kedua tangan mungilnya di paha Biru. wajah keduanya saling mendekat, kedua pasang mata itu saling bersitatap tanpa kata. lembut Cinta mengelus wajah Biru, menempelkan hidungnya ke hidung Biru.

Sumpah dada Biru sesak, Ia kembali menggigil saat tangan mungil Cinta menyugar poni yang jatuh di dahinya. tanpa aba-aba gadis itu mendaratkan ciuman di bibir Biru. gadis itu tersenyum.

"Biru, I'm yours !" lirih Cinta sembari mengelus pipi Biru lalu berhenti di leher.

Cinta kembali memberi satu kecupan, Ia tersenyum melihat ekspresi keterkejutan Biru. Ia berikan kecupan kedua. Biru terpejam sambil menyandar kan kepalanya di sandaran kursi. Biru pasrah atas apa yang akan di lakukan Cinta pada dirinya. pada kecupan berikutnya, Biru membuka mulutnya memberi akses bibir Cinta untuk mengeksplore seluruh bagian bibirnya. tak membuang kesempatan Cinta segera menyesap lidah Biru yang terjulur. suara decapan nikmat mengisi seluruh ruang kamar yang mulai terasa menghangat meski ber-AC.

BIRUnya CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang