BAB 42 BIRU Tanpa CINTA

998 100 61
                                    

Happy Reading

★★★

Biru terbangun oleh suara hujan deras bercampur petir. Matanya masih sangat berat untuk di buka, setelah semalaman bertempur dalam beberapa ronde dalam durasi yang sangat panjang, kini tubuhnya terasa kepayahan. Istri mungilnya itu ternyata SUHU ! hingga membuatnya terseok - seok. Biru terkejut saat tak menemukan Cinta di sebelahnya, dia ingat betul semalam dia tertidur sambil memeluk Cinta, Biru membuka selimutnya dan menuju ke kamar mandi. KOSONG ! Apa Cinta sudah turun untuk membuat sarapan ? Biru memutuskan untuk mandi.

Biru kembali di dikejutkan oleh lemari Cinta yang sedikit terbuka, penasaran Biru membuka lemari itu, pakaian Cinta masih tersusun rapi, Biru membuka laci, KOSONG ! Laci tempat Cinta menyimpan dokumen tidak ada isinya.

"Cinta !" Desis Biru, mendadak kepalanya terasa membesar, tubuhnya meremang.

Biru membuka lemari Cinta yang lain, semua masih lengkap, perhiasan utuh, kartu kredit dan ASTAGA ! paspor Cinta tidak ada, Biru berbalik dan menemukan selembar kertas di atas meja nakas.

KONTRAK PERJANJIAN PRA NIKAH

Tangan Biru gemetar memegang secarik kertas yang sebenarnya tak berat sama sekali itu, namun tulisan yang berderet diatas kertas tak berat itulah yang membuat tangannya gemetar seolah tengah menyangga beban yang teramat berat. Cinta menandatangani salinan kontrak perjanjian pra nikah yang mereka sepakati setahun yang lalu. Ada surat cerai juga. Itu artinya Cinta mengakhiri kontraknya.

Biru meraih selembar kertas yang masih tertinggal di atas meja nakas. Kertas berwarna merah muda yang dilipat membentuk hati. Masih dengan tangan gemetar Biru membuka lipatan kertas itu.

Dear My Blue

Bertanyalah padaku,,,,
Hal terbaik apa yang pernah kau lalui dalam hidupmu ?
Tanpa ragu akan ku jawab "Mencintaimu"

Bertanyalah padaku....
Hal menyakitkan apa yang pernah kau lalui dalam hidupmu ?
Maka akan ku katakan padamu,,,,
"Meninggalkanmu"
"Melalui hari-hariku tanpamu"

Biru tak melanjutkan membaca tulisan tangan Cinta yang sudah seperti petir yang menyambar kesadarannya di pagi buta. Sudut matanya memanas, kulit wajahnya mengetatkan, kepalanya terasa membesar membumbung terlepas dari menyanggahnya. Dia bahkan tak berani berpikir jika tulisan ini adalah ucapan selamat tinggal Cinta untuknya. Biru mengumpul kan keberanian untuk kembali membaca tulisan yang kini terlihat rangkap oleh matanya yang berkaca - kaca.

My Blue

Asal kau tau,,,
Butuh waktu sesaat untuk "Membencimu"
Tapi,,,,
"Mencintaimu" Aku butuh waktu sepanjang hidupku atau mungkin lebih,,,
Aku akan meminta pada Tuhan agar hanya "Mencintaimu" di setiap kehidupanku mendatang,,,,

Percayalah,,,
"Meninggalkanmu" adalah keputusan tersulit yang pernah ku ambil.

Maaf,,,
Aku tak bisa melanjutkan kontrak kita,,,,
Ada impian yang harus aku kejar dan itu tidak akan terwujud jika itu bersamamu.

Tangis Biru pecah, Cinta benar - benar meninggalkan nya, impian apa yang tidak bisa Cinta capai jika dia masih bersama Biru ? Biru punya segalanya, kualitas nya dalam segala hal tak perlu diragukan, lalu impian macam apa itu ? Biru menjatuhkan tubuhnya ke lantai, dia terisak.

BIRUnya CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang