BAB 39 Beruang BIRU

1.1K 114 52
                                    

Happy Reading

Warning 21+
Meski cuma sepenggal wkwkwk

____

"NON CINTA !"

Cinta buru - buru mendorong tubuh Biru yang berada di atasnya. "Mak Sum."

"Sebentar lagi, Sayang." tahan Biru.

"Mas, mungkin ayah butuh sesuatu." Cinta bangkit dan membenahi piyamanya. Dia melangkah menuju pintu.

Biru membuang nafas frustrasi, Hah ! Bentar kata Cinta, mungkin sebaiknya mereka melalukannya saat di Jakarta saja. Disini terlalu banyak pengganggu, kemarin Shakira sekarang Mak Sum besok siapa lagi ? Biru menyusul Cinta ke kamar sang ayah. Ternyata Cinta sedang mbantu sang ayah ke kamar mandi. Biru mengawasi istrinya yang begitu telaten merawat sang ayah. Sumpah ! Tidak ada alasan untuk tidak tergila - gila kepada gadis ini.

"Sayang aku mencintaimu." bisik Biru saat Cinta sudah kembali ke kamar.

"Kita lanjut ?" tawar Cinta, Biru menggeleng lalu mengecup bibir Cinta sekilas.

"Kita bubuk yuk !" Biru menarik Cinta hingga terjatuh ke kasur.

Biru memeluk Cinta dari belakang, merelakan lengannya untuk jadi bantal Cinta. Bolak balik mengurus ayahnya gadis ini pasti capek.

***

Keadaan Adnan Pramudya sudah semakin membaik, beliau sudah bisa mengurus dirinya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keadaan Adnan Pramudya sudah semakin membaik, beliau sudah bisa mengurus dirinya sendiri. Dan hari ini Cinta minta diajak jalan - jalan ke Semilir sebelum mereka kembali ke Jakarta. Dan tentu Biru akan menurutinya. Dari bandara Semarang Biru rental mobil menuju ke Bandungan. Mereka akan ke Taman Bunga Celosia terlebih dahulu.

Di dalam perjalanan Biru sesekali melirik Cinta sedang asyik memeluk ice bear cinta matinya. Jadi saat pergi kemarin boneka itu jega tak ketinggalan. Cinta begitu menghargai pemberiannya yang sepele. Apalagi sekarang dia begitu terbuka menerima cintanya, entah akan seperti apa gadis itu akan menghargainya ? Biru begitu tersanjung

"Makan apa ?" Biru menoleh kearah Cinta sesaat.

"Permen, hanya itu yang ada di dashboard." jawab Cinta sambil mengunyah permennya.

"Tidak mau berbagi denganku ?" tanya Biru.

"Cuman satu. Ini pasti milik yang ngerental sebelum kita." jawab Cinta yang cuek dengan lirikan Biru.

"Nggak papa, bagi dong." kata Biru.

"Emang Mas mau ? Kau udah di mulut Cinta."

BIRUnya CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang