BAB 35 BIRU Going Crazy (Babak 2)

795 98 23
                                    

Happy Reading

Nyohhh...
Kemarin yang minta hot and deep kissing dengan durasi lama.

Selamatkan jiwa jomblo kalian yg berkelojotan.

Yg punya pasangan..
Monggo di praktekan say.....

Wkwkwkwkwk

____

Cinta membelai lembut wajah Biru, keduanya masih sangat dekat, hidung mereka masih menempel tapi bibir mereka sudah terlepas. Mata mereka yang saling berbicara. Biru menekuk sikunya, kini kedua tangannya menyentuh wajah Cinta, sama seperti gadis itu. Biru sedikit memiringkan wajahnya dan kembali memagut bibir Cinta dengan sangat lembut. Mengulum bibir sensual itu atas dan bawah. Melepasnya berganti menciumi area wajah dan leher. Menyapu tulang selangka gadis itu mulai dari pangkal leher sampai ke dagu. Tangan Cinta meremas rambut Biru sambil mendesis samar. Bibir Biru terus menjelajahi area leher dan wajah Cinta dengan intens, tangan kanannya mulai bergerilya meraba lengan dan leher Cinta.

"I love you." Biru berbisik disela-sela aktivitas cumbuannya.

Cinta hanya diam menatap Biru sambil mengatur nafasnya yang naik turun. Cinta menarik wajah Biru untuk kemudian memagut bibir pria itu. Menyapu lembut permukaan bibir itu memberinya kecupan-kecupan ringan dengan sesekali diselingi gigitan kecil. Biru tersenyum bungah menyadari Cinta yang mulai berani mengeksplore bibirnya.

"Apa ?" lirih Cinta yang menyadari tatapan berbinar Biru.

Biru tak menjawab, dia hanya tersenyum lalu membalas kecupan Cinta sekali, gadis itu mendelik lalu membalas kecupan Biru sekali, dua kali lalu disusul yang ketiga dalam tempo yang singkat. Biru terbelalak, Cinta seagresif ini ? Biru memegangi kedua pipi Cinta kuat lalu menghadiahi gadis itu dengan kecupan bertubi-tubi. Di bibir, pipi, mata, hidung, dagu sampai leher hingga membuat Cinta menggelinjang kegelian.

"Ahahahaha... Mas geli....!" pekik Cinta sambil menggelengkan kepalanya.

Biru malah semakin menyukai reaksi Cinta. Dia semakin gencar memberikan serangan baik bibir maupun tangannya yang mulai nakal. Cinta mendorong tubuh Biru. Gadis itu hendak berdiri namun ditarik oleh Biru hingga dia terduduk dalam pangkuan Biru. Sigap Biru merangkul bahu gadis itu dan kembali menciumnya. Kali ini ciuman Biru bermuatan sedikit hasrat. Kuluman lembutnya berubah menjadi lumatan kasar. Cinta menyeimbangkan lumatan bibir itu dengan menghisap bibir atas Biru keras hingga menimbulkan suara erotis. Kedua bibir itu kini saling melumat dan menghisap nikmat. Cinta mencengkeram bahu dan meremas rambut pria itu saat Biru menghisap lidahnya kuat. Oh God ! Seluruh persendiannya seolah ikut tertarik. Tubuh Cinta bergerak tidak tenang diatas pangkuan Biru. Dia memegangi kedua pipi Biru mencoba mempertemukan lidah mereka, saat ketemu lantas di belit dan di hisapnya kuat, terlihat pipi mereka nampak kempong karena saling menghisap. Biru mengeratkan pelukan kedua tangannya di punggung Cinta. Sumpah demi apa ? Making out ini terasa sangat nikmat dan Biru tak berkeinginan untuk mengakhirinya, meski nafas mereka terengah-engah.

"Aku sangat mencintaimu, Cinta." ungkap Biru dengan mata berkaca-kaca.

Cinta menyeka kedua sudut mata Biru yang berair dengan kedua ibu jarinya lalu di kecupnya lembut lagi-lagi Cinta membelai wajah itu kemudian sedikit mengangkat dagu Biru. Dia mengusap sudut bibir Biru yang terdapat Saliva. Cinta tersenyum kecil, kenapa dia masih belum terpuaskan juga menikmati bibir ini ? Cinta menatap mata Biru dalam seolah ingin menenggelamkan pria itu ke dalam matanya dan juga sebaliknya. Perlahan Cinta menekan rongga mulut pria itu hingga bibir itu terbuka. Cinta mendekatkan wajahnya lalu menjulurkan lidahnya ke dalam mulut terbuka itu. Alhasil Biru langsung mencecapnya, menariknya seperti yang dia lakukan ketika menyesap minuman dari sedotan. Luar biasa nikmat. Kelitan lidah Cinta yang begitu lincah membuatnya kewalahan. Biru menjulurkan lidahnya dan Cinta menyambutnya dengan antusias, disesapnya perlahan lalu di tariknya keluar masuk seperti tengah menghisap loliop. Oh Tuhan ! Sekujur tubuh Biru menggigil, tangannya lunglai hingga pelukannya terlepas. Cinta yang masih di pangkuannya pasti merasakan juniornya menyembul kuat. Cinta yang menyadari hal itu lalu melepas hisapannya dan berganti menciumi wajah Biru dengan sangat mesra. Seolah menunjukan jika orang dihadapannya ini adalah miliknya sehingga dia perlakukan dengan penuh kasih.

BIRUnya CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang