*YOGA POV*
Aku terbangun karena ada sebuah suara. Saat aku mengecheck suara tersebut dan membuka mataku ternyata itu suara sebuah alarm. Hingga aku begitu terkejut mendapati diriku yang telanjang bulat bersama anak tiriku.
Sontak aku mendorong tubuh anak tiriku yang membuat ia terbangun. "huh papa udah bangun yaa" seru Dava sesaat setelah aku mendorongnya. "ngapain kamu disini. Kamu homo yaa Dav" seruku terkejut.
"iyaa pa, lagian papa juga suka kok" seru Dava dengan tenangnya. "gak mungkin pasti tadi malam kamu ngebius papa" seruku dengan nada agak naik. "enggak kok pa tadi malam papa sange trus ngajak aku bercinta, yaudah aku nurut" seru Dava.
Akupun terheran dengan ucapan Dava. Apalagi aku tidak mengingat kejsdian tadi malam sama sekali. Aku hanya teringat ketika aku pulang kantor dan nonton bersama Dava. Namun aku tidak ingat setelah itu.
Aku yang panik langsung mencari pakaianku nsmun tidsk ditemukan. "papa nyari apa, nyari pakaian yaa?" seru Dava. "dimana kamu sembunyikan pakaian papa" tanyaku mulai geram.
Dava menunjuk kearah laci. Disana aku hanya menemukan cd. Dengan cepat saat aku memakai cd namun aku tidak menemukan baju atau celanaku. "Dav dimana kamu sembunyikan baju papa" tanyaku mulai geram.
"udah dava cuci pa" seru Dava padaku. Aku kemudian bergegas dan mencekiknya "kamu memang anak kurang ajar. Gak sopan kamu sama orang tua, kamu sembunyikan dimana pakaian saya atau saya hajar kamu" hardiku.
"mmhahahahahahaha" seru Dava dengan tertawa nyaring. Bahksn kali ini suaranya menggema. "kenapa kamu tertawa" hardikku. "papa fikir Dava takut. Dava gak takut pa. Kalo papa bunuh Dava apa yang nanti akan papa katakan dan lagian Dava juga ada kok foto bugil papa" seru Dava.
Aku yang mendengar hal itu sontak langsung terkejut dan melemahkan cengkramanku pada dagunya. "kenapa kamu ngelakuin ini Dav, apa salah saya. Apa karena kamu gak suka saya menikah dengan mamamu?" tanyaku heran.
"justru Dava senang pah, papa bisa nikah sama mama. Cuma Dava pengen ngerasain tubuh papa. Udah itu aja. Lagian Dava tau kok selama papa nikah sama mama, papa gak pernah puas" seru Dava dengan tenangnya.
Aku mulai terheran sekaligus takut pada anak ini. Bagaimana mungkin dia bisa tau semua tentang keadaanku. Bahkan anak semuda ini bisa melakukan tindakan biadab seperti ini.
Tiba tiba tangannya memegang wajahku. "udahlah pah, tenang aja Dava tau kok papa butuh kepuasan. Dava cuma pengen muasin papa, karena Dava juga sayang smaa Dava.
Dava janji gak akan nyebarin foto papa selama papa nurut sama Dava" seru Dava dengan tenangnya. Akupun mulai terdiam dan merenung memikirkan nasibku kedepannya.
"udah pa mending papa mandi yaa kita sarapan" seru Dava sambil membelai kepalaku. "saya minta pakaian dong, kan gak enak kalo keluar cuma pakai cd doang" seruku memelas pada Dava.
"gak bisa pah, udah pake cd aja ya pah. Gak akan ada yang liat mama juga belum pulang masih minggu depan. Pak Ujang juga pasti masih dibawah. Jadi santai aja pa kekamar dengan menggunakan cd" seru Dava.
Dengan perasaan pasrah akhirnya aku keluar kamar dan langsung bergegas kekamar mandi. Aku merenungi hal yang terjadi padaku tadi malam dan masih belum yakin bahwa aku melakukannya.
Setelah selesai mandi aku bergegas mengenakan stelan kemeja dengan dalaman kaos putih dan celana panjang hitam dengan dalaman cd merah. Saat bergegas kebawah ke ruang makan aku melihat Dava sudah duduk disana.
Tak lama diruang makan aku melihat Dava mempersilahkan duduk. Akupun duduk dengan wajah datar. Tak lama Dava mengambil sebuah remot dan menyalakan tv. Alangkah terkejutnya aku saat menyaksikan tv tersebut.
Disana terdapat diriku yang sedang berhubungan dengan laki laki yang wajahnya di bluer. "Dav kamu ngapain sih matikan tvnya" hardikku yang panik. Disana ternyata terdapat mang udin yang ikut menonton.
"udahlah pah, anggap aja ini hiburan pagi. Lagian yang tau cuma mang udin ini kok" seru Dava dengan tenangnya. "Dav matiin gak" seruku saat hendak mengambil remot. Namun dengan cepat dihalangi oleh Udin.
"papa bisa diam gak sih kalo gak, Dava sebarin nih videonya" seru Dava dengan nada mulai agak naik. Akhirnya aku hanya bisa terdiam dan membiarkan Dava memutar video aku berhungan dengannya dalam posisi wajah Dava yang di bluer.
Aku mulai menyantap roti dan susu yang dihidangkan. Namun susu tersebut agak berbau amis. Saat aku mencoba ke dapur mengambil air putih pundakku ditahan oleh Pak Udin yang tengah berdiri dibelakangku.
"papa mau ngapain" tanya Dava. "saya mau mengambil air putih. Susunya baunya amis" seruku pada Dava. "udah pa minum aja susunya. Kalo papa masih gak nurut juga" belun sempat dava menyelesaikan kalimatnya langsung aku potong.
"okay papa minum susunya" seruku. Lalu aku menghabiskan susu tersebut yang rasanya agak amis. Beberapa lama kemudian tubuhku merasa ada yabg aneh. "pa nanti anterin Dava kesekolah dulu yaa" seru Dava.
Akupun seperti tidak bisa melawan keinginannya dan mengangguk. "oh iya pa, papa jangan pakai baju dalaman dong, langsung kemeja aja biar gak gerah terus sama pakai cd ini yaa" seru Dava sambil memberikan cd yang hanya menutupi batangku.
Anehnya aku seperti tidak bisa menolak keinginannya. Setelah memberikan isyarat untuk berganti pakaian diruang makan akupun mulai mengikutinya. Mulai dari melepaskan kemejaku hingga celanaku.
Lalu aku mengenakan cd hitam yang hanya menutupi batangku namun memperlihatkan pantatku. Serta langsung mengenakan celana hitam dan kemeja tanpa dalam kaos. Kulihat pak udin sesekali menelan ludah.
Setelah selesai kamipun berangkat. Di motor saat sedang melaju Dava dengan isengnya memilin puntingku dan memegang batangku yang tertutup celana hingga membuatku tidak fokus dalam berkendara.
Namun anehnya aku tidak melarang apalagi mencoba menepis apa yang dilakukan Dava. Aku hanya membiarkannya hingga tiba disekolah. Sebelum meninggalkanku Dava menyalamiku.
Ia kemudian meremas batangku sekali lagi dan berkata "terima kasih ya papa sayang" kemudian berlalu meninggalkanku dalam posisi termenung. Setelah dia masuk kedalam gerbang akupun pergi ke kantor.
Selama bekerja aku tidak bisa melupakan peristiwa tadi malam hingga tadi pagi. Untung saja aku bisa fokus terhadap tugas kantor yang sedang ku kerjakan saat ini. "Yog lo kenapa" seru kawanku Adi yang memecah lamunanku.
"eee enggak, gak pa2" seruku. Nanti mau gym bareng kah?" tanya Adi. "hmm gua gak bawa baju" seruku singkat. "selow nanti gua bawain kan kosan gua deket" seru Adi. Akupun mengiyakannya.
______________________________________
Hi guys segitu dulu yaa mohon maaf baru update lagi.
Jangan lupa bantu vote yaa. Thanks 😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa Tiri Dava
HorrorMenceritakan Yoga yang menikah dengan Gina yang memiki anak bernama Dava Widiyatno. Dava yang sudah terpesona akan ketampanan ayah tirinya menggunakannya sebagai pemuasnya. Disisi lain Dava merupakan seorang penganut ilmu hitam yang melanjutkannya d...