PART 15

11.4K 219 14
                                        

*YOGI POV*

Aku melihat 3 anak SD yang sedang memainkan batangku. "arrghh arrggg apa apaan kalian" seruku mencoba menahan erangan. Namun mereka hanya tertawa dan terus melanjutkan aksinya.

Semakin kurasakan batangku semakin menegang. 2 gadis diantaranya menjamah dadaku yang kekar dan memilin puntingku. Satunya lagi mengocok batangku dengan mulutnya.

"nghhh ngghh cu cukup arrghh arrgghh" eranganku sesaat sebelum aku klimaks. "croott crooot" aku kembali mengeluarkan cairan pejuh. Dengan rakusnya mereka menghisap pejuhku tersebut.

Setelah selesai mereka memfotoku dan akan berniat melakukan aksinya lagi. Aku yang sudah benar benar lemas akibat pergumulan tadi malam hanya bisa pasrah.

Namun tak lama kemudian kurasakan pintu digedor. "eh siapa tuh" tanya gadis itu. "udahan aja deh nanti tante mingce marah" seru gadis yang lain. "yaudah ayuk kita bukain. Selang beberapa lama setelah pintu dibuka munculah Tina.

"eh kalian kecil kecil udah bandel yaa bisa memperkosa pria dewasa kayak gini" seru Tina. "hehehe kan belajar dari tante Tina" seru salah satu gadis. "udah udah kasihan omnya nanti kalian boleh main lagi yaa" seru Tina.

Tak lama kemudian mereka bertiga keluar. Tina kemudian membukakan tali pada tangan dan kakiku yang terikat. "pantas aja aku gak bisa gerak" seru batinku. "mandi dulu yaa mas Yogi" seru Tina.

"ssttt ayo mandi dulu kalo gak foto2nya aku sebar loh" ancam Tina. "hah kapan kamu ngambil foto saya bugil" tanyaku heran. "tadi malam mas ganteng pas Mas Ganteng lagi ena2 sama kita bertiga" Seru Tina.

"brengsek kalian bertiga. Banci laknat" emosiku memuncak. "sttt jangan marah marah gitu dong ganteng nanti jadi gak enak dilihat" seru Tina sambil menshan mulutku. Aku langsung menepis tangannya.

Namun dia kembali mengancamku jika aku menolak permintaan dia maka video mesumku akan disebar. Akhirnya dengan sangat terpaksa aku mengikuti arahan Tina. Ia menuntunku dalam posisi telanjang keluar ruangan.

Saat keluar alangkah terkejutnya aku menyaksikan diriku yang tadi malam sedang terbaring kaku menggenjot para waria yang wajah dari waria tersebut sengaja dibluer. Aku yang menyaksikan video itu langsung merasa lemas.

"sekarang percaya kan kalo kita, udah ngelakuin hal itu ke Mas Yogi" seru Tina. Aku hanya mengangguk. Kemudian Tina lalu mengajakku kekamar mandi. Ia membersihkanku sambil sesekali memainkan puntingku.

Ketika kami berada di kamar mandi tangan tangannya Tina tak lepas dsri menjamah setiap inci pada tubuhku. "nghh Tina udah saya nghh mo mohon" eranganku. Namun dia hanya tersenyum.

Tangan tangannya semakin berani memilin dan mengelus batangku hingga beberapa saat kemudian kurasakan batangku perlahan menegang dan mengeras secara sempurna.

"wuah ganteng baru digituin aja udah ngaceng gimana kalo di belai belai manja sama aquh yaa" seru Tina. Aku merasa jijik dan terhinakan akibat dilecehkan oleh Tina yang merupakan seorang waria.

Disisi lain aku juga tidak bisa berbuat banyak untuk menghalau perilaku Tina padaku. Dengan memberikan sabun pada batangku perlahan Tina mulai mengocok batangku. "ngghh arrgh arrghh Tina ja jangan nggh" seruku memohon disertai erangan.

Tina yang mengetahui aku terasangan malah mulai mempercepat kocokannya pada batangku. "Ti tinaa cu cukup aku su sudsh le lemas nghhh arrggh arghh" eranganku sambil meminta ampun.

"hihihi udah mas ganteng nikmati aja yaaa, sayang kalo dedeknya gak dimanjain. Lagian tadi malam hebat loh keluarnya 7x tadi pagi 2x biar sekalian jadi 10x gitu" seru Tina sambil mengocok batangku.

"Ti Tinaa u udaj ngnghh arrghh arrghh to tolong" seruku sambil mencoba menahan tangan Tina namun tidak ada gunanya. Badanku yang sudah lemas tidak bisa mengalah tangannya Tina yang kini sedang bermain dengan batangku.

Setelah beberapa menit kemudian kurasakan gejolak birahiku naik "nghhh arrghhh arrggh" eranganku sesaat sebelum aku berada di puncak klimaks. "crrooot crooot crooot" aku akhirnya mengeluarkan cairan pejuh dengan jumlah yang cukup banyak.

"Wuah kamu hebat Mas Yogi gantengku kamu bisa mengeluarkan cairan pejuh dengan jumlah yang banyak. Kamu benar benar cowo macho mas Yogi" seru Tina dengan ekspresi kegirangan.

Aku hanya terdiam dan masih berusaha untuk mengatur nafasku. Setelah selesai memandikanku. Tina akhiranya memakaikanku pakaian olahraga yang diberikan oleh Mingce.

Ia juga memberikan tas yang didalamnya terdapat satu set alat bulu tangkis dsn 3 pasang sepatu. "Hati hati ya ganteng, kesini lagi yaa biar dapat pelayanan manjah manjah dari aku" seru Tina.

Akupun langsung bergegas pulang tanpa mengatakan apapun kepada Tina. Setelah tiba dirumah, aku disambut oleh satpam rumah. "oh tuan Yogi baru pulang. Tadi malam Tuan Yoga sempat khawatir sama anda" seru satpam.

"hmm iyaa saya baik baik saja, dimana adik saya" seruku. "Tuan Yoga saat ini ada di ruang makan, bersama Tuan Dava" seru satpam itu. "baiklah terima kasih banyak" seruku. Aku lalu bergegas menuju ruang makan.

Kurasakan perutku memang sangat lapar. "Loh mas Yogi kok baru balik jam segini mas. Tadi malam hampir semalaman aku mencoba nungguin Mas Yogi" seru adikku yang cemas. "eh eee iyaa maaf yaa gua tadi ketiduran disana" seruku berbohong.

"itu apaan paman Yogi, kayaknya tadi papa gak bawa raket atau ngasih itu ke Paman Yogi" tanya Dava. "eh eee ini dari Mingce, Dava mau raketnya pasti bagus apalagi kalo kponakan om yang manis ini yang mainin" seruku.

"enggak usah paman, Dava udah ada. Ayo paman kita makan sama sama" seru Dava. "iyaa sayang. Ayuk" seruku pada Dava. Saat kami makan bersama Yoga mulai membuka pembicaraan.
"Mas hmm gua sama Dava udah diskusi" seru Yoga.

"hmm apaan tuh" tanyaku heran. "kayaknya bakal lebih enak kalo kakak ipar sama kponakan gua tinggal disini. Apalagi kan anak Mas kan lagi cari sekolah dengan setelah ujjan UN" seru Yoga.

"hmm enggak usah deh Yog anak gua belum tentu sepintar itu. Ujian Nasional masih 1 tahun lagi. Kayaknya gua mau balik deh" seruku pada Yoga. "loh memangnya kenapa Mas kan seru kalo mas disini" seru Yoga.

"liat nanti aja yaa Yog. Gua bakal Pikirkan baik2" seruku. Sebenarnya aku bukan gak mau tinggal disini. Tapi jujur saja aku merasa tidak nyaman karena ada Mingce. Ia bisa saja memaksaku untuk yang aneh2.

Tapi gimana yaa caranya. Duh goblok banget lagi gua pake ga ikut Yoga balik malah tergiur sama hadiah mingce. "Mas Yogi kok bengong, ayo habiskan makanannya" seru Yoga. Akupun melanjutkan sarapanku.

Setelah selesai makan aku mendapatkan wa dari seseorang. "Mas Ganteng Besok pagi temui saya di rumah dekat lapangan bulu tangkis. Mingce" anjir wa dari mingce.

Baru beberapa detik aku membaca muncul video singkat mesumku yang tadi malam dan tadi pagi dimana batangku sedang dikulum oleh mingce, tini, tina dan tiga gadis sebelumnya. "aduh gimana ini" gumamku pelan.

_______________________________________

Hi guys segitu dulu yaa.
Mohon maaf baru update lagi. Masih nugas dari kemarin, jadi yaa baru bisa sekarang

Jangan lupa vote

Thanks 😊😊😊

Papa Tiri DavaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang