PART 9

16.9K 285 5
                                    

*YOGI POV*

Entah kenapa badanku terasa lemas. Namun anak-anak ini malah ingin mencoba mengerjaiku. "Paman sesuai dengan kesepakatan kita boleh meminta sesuatu yaa ke yang kalah" seru Dean.

"okay okay apa yang kalian minta" tanyaku mulai penasaran. "sebelumnya kan paman bilang kalo paman cowo yang kuat boleh dong kita uji kekuatannya" seruku mencoba memancing.

"iyaa kami mau tau seberapa hebat paman" seru Aji. "kalian emang mau nguji apa nih" tanyaku penasaran. "kami mau nguji seberapa perkasa sih paman kalo diranjang" seru Dava. "yaa sangat perkasalah sampai punya 3 anak" seruku bangga.

"coba yaa paman kita buktikan" seru Dean. Tak lama aku dibawa ke sebuah kursi panjang dengan payung yang menutupi meja dan kursi tersebut. Kulihat hari sudah semakin sore. Aku ditidurkan dalam keadaan telentang.

"aduh jangan dong paman malu, nanti kalian minder" kataku pada ketiga anak tersebut. "gak paman, justru paman akan jadi panutan bagi kita semua" seru Dean. Tak lama mereka mulai meraba raba tubuhku mulai dari leher dadaku hingga selangkangan.

"ngghh arrghhh arrghh" akupun mulai mengerang secara perlahan. Mereka dengan erotis mulai meremas dadaku dan sesesakali memelin pelan puntingku. Aji hanya berfokus pada selangakanganku.

Ia mengusap dan meraba pelan batangku yang masib tertutup cd. "nggghh arrghh" aku mulai mengerang pelan. Nafasku terasa cepat dan batangku mulai berdiri tanpa bisa kutahan.

Gerakan erotis yang mereka lakukan padaku membuat batangku yang berada dalam cd mulai menegang dan mengeras secara sempurna. "wuah punya paman gede juga yaa" seru Aji. "kuat berapa ronde paman" tanya Dean.

"biasanya kuat 2 sampai 3 kali tapi kadang satu kali aja cukup. Kasihan istri paman setiap paman orgasme pertama dia bisa dua kali keluar" seruku sambil menahan nikmat. "wuah paman benar benar pria sejati yaa" seru Aji

Tak lama kemudian mereka mulai membuka cdku. Akupun hanya menutup mata karena malu ditelanjangi oleh anak anak sma. Sejurus kemudian dengan perlahan mereka mulai memasukkan batangku kedalam mulutnya bergantian.

Rasa hangat melanda pada batangku dan birahiku naik secara mereka mulai menjilati pangkal batangku. "ngghh arrgh arrghh" aku terus mengerang dan nafasku terasa semakin memburu.

"arrghh arrghh arrghh" eranganku saat Dean mulai mengocok perlahan batangku, Aji kini berpindah dan mulai menghisap dadaku dan menjilati puntingku berdua dengan Dava. "nghhh arrghh arrghh" eranganku.

Semakin lama kulihat Dean semakin mempercepat kocokannya pada batangku. Selain itu Dava dan Aji semakin binal menghisap puntingku "nghh arrghh arrghh arrghh" aku mulai mengerang sambil merem melek.

Beberapa menit kemudian aku merasakan bahwa aku ada puncak kenikmatan. "nnghhh arrgghh arrghhh" eranganku sesaat sebelum aku mengeluarkan cairan pejuh.

"Croott croott" aku mengeluarkan cairan pejuh dengan cukup banyak. Namun hal yang membuatku terkejut sekaligus takut adalah ketika mereka dengan begitu nafsunya menelan pejuhku yang ada batangku serta diperutku.

"ngghh arrghh" eranganku menahan nikmat dan ngilu ketika batangku di hisap agar mereka bisa menelan cairan pejuhku. "wuah paman bener benar luar biasa yaa" seru Aji. "iyaa paman hebat" seru Dean.

"paman, Aji, dean aku pergi sebentar yaa mau nyiapin makanan" seru Dava pada kami. Davapun lantas pergi meninggalkan aku dengan kedua temannya. Aji dan Dean secara perlahan mulai menghisap dsdaku dsn menjilati puntingku.

"nghh arrggh arrggh udah udah, paman mau mandi" seruku sambil mengerang. "sekali lagi yaa paman mumpung belum maghrib" seru Aji dengan kata kata penuh nafsu. "ja jangan arrgh nghh" eranganku.

Mereka kemudian terus menerus menghisap dsdaku dsn sesekali menjilati puntingku dengan sigap. "Ngggh arrghh arrghh" eranganku yang sudah mulai kembali birahi.

Hingga tanpa kusadari batangku menegang san mengeras secara sempurna. "udsh paman rileks aja kami membuat paman senang" seru Dean. Lalu dengan perlahan Dean mulai menghisap batangku.

"ngghg arrggh arrggh" eranganku ketika batangku dihisap dan Aji dengan erotisnya mulai menghisap dan memilin pelan puntingku yang membuatku mengerang keenakan. Beberapa kemudian Dean mulai mengocok secara perlahan batangku.

"ngghh arrghh arrghh" aku mengerang saat batangku yang sudah basah oleh liur Dean dikocok dengan semakin cepat. Ada rasa enak sekaligus rasa ngilu ketika batangku dikocok.

Semakin lama kurasakan Dean mengocok batangku dengan semakin cepat. Aku dibuat mendesah dan mengerang keenakan. Ditambah lagi Aji yang dengan erotis memainkan puntingku

"arrgggh arrghh arghh" aku semakin mengerang keenakan. Disisi lain hawa dingin akibat waktu ingin berganti malam membuatku menggigil dan mengejang pelan. Namun tidak bisa mengalahkan rasa nikmat yang kurasakan.

"oughh sa nghhh saya mau keluar nghhh" eranganku sesaat sebelum aku meraih puncak kenikmatan. Yang membuatku bingung ketika aku terduduk bersandar di Aji. Aku malah mengeluarkan cairan pejuh cukup banyak.

Padahal biasanya ketika aku bermain bersama istriku aku tidak pernah keluar sebanyak ini. Akhirnya aku memutuskan untuk membiarkan Dean untuk menghisap sisa pejuhku yang keluar.

Disisi lain karena aku sudah lemas aku membiarkan Aji untuk menciumi leherku dan memelukku manja. "apakah benar mereka homo" seruku dalam hati. "udah ya paman mau mandi, paman sudah kedinginan" seruku.

"sini paman biar aku tuntun" seru Dean. "hmm gak usah paman bisa kok" seruku. "pamankan tadi udah kerja keras biar kami aja bantu paman" seru Dean. "iyaa paman ayoo" seru Aji.

Akhirnya mereka menuntunku. Anehnya aku tidak diperbolehkan untuk mengambil cdku apalagi memakainya. Dengan terpakasa berjalan bugil menuju kamarku. Beruntung Udin tidak ada.

Setelah berada didalam kamar aku kira mereka akan meninggalkanku. Ternyata tidak mereka memilih memandikanku. Anehnya aku tidak bisa menolak. Aku membiarkan mereka untuk memandikanku.

Setelah selesai mandi Dava memberikanku pizza lengkap dengan susu cokelat yang berada dalam teko besar. "paman nanti jangan pakai baju dulu yaa, kami masih pengen liat otot paman yang kekar dan gagah" seru Dean.

"paman pake kaos oblong sama celana pendek aja yaa, atau gak paman pske celana pendek aja deh" seruku. "jangan paman nanti kami ga bisa liat badan paman yang kekar juga pusaka paman" ssru Aji.

"paman, paman harus sportif dong tadikan dikolam renang paman kalah dan baru mengabulkan permintaan Dean doang sekarang gantian Aji yaa" seru Dava menasehati. "okay deh paman ikut perkataan kaliah deh" seruku mengalah.

"tapi jangan bilang adik paman yaa, bisa diusir paman" seruku pada mereka. "beres paman, aman lah itu" seru Aji dan Dean. "hmm kalian disini dulu aja yaa, aku mau nemuin papa, buat nenemin di meja makan" seru Dava.

"okay va, hati2 lo" seru Dean. "gampang mah itu" seru Dava. Akhirnya aku menyantap pizza ukuran besar. Kami sembari makan sembari bercanda.

Sesekali aku tertawa geli dengan Dean yang menggodaku bersama Aji. Namun apakah Yoga tau tentang Dava dan kawan2nya. Mungkin saja adiku yang lugu itu masih belum tau kondisi anaknya.

_______________________________________

Hi guys segitu dulu yaa.

Mohon maaf baru update lagi dan mungkin terkesan berlibet2. Karena author masih belajar.

Jangan lupa vote yaa

Thanks 😊😊😊

Papa Tiri DavaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang