PART 5

21.7K 338 6
                                    

*YOGA POV*

Aku kemudian segera menyuruh Udin untuk membuang makanannya. Aku segera menyetirkan motorku untuk mengantar Dava sekolah. Setelah tiba aku langsung bergegas ke kantor. Untung saja aku tidak telat.

Tak lama setelah tiba, Adi menghampiriku. "oy untuk laporan bulan ini udah dibuat?" tanya Adi. "eh iyaa udah, gua kirim sekarang aja yaa ke email" seruku. "okay2 nanti gua aja deh yang buat pptnya" seru Adi. "sipp" kataku singkat.

Beberapa saat kemudian saat aku sedang tidak melakukan apapun karena pekerjaanku sudah selesai aku mencoba menanyakan kabar Gina istriku. Sudah hampir 5 hari dia tidak memberikan kabar.

Aku mencoba menelpon namun tidak tersambung. Aku merasa heran sesulit apa sih sinyalnya. Sudah 5 hari ini kemana saja dia. Kemudian atasanku memintaku mengerjakan tugas yang lain yaitu membuat undang undang tentang penggajian sesuai sop.

Aku melihat sop yang dibuat dan kebijakan perusahaan selaras. Hal ini membuatku lebih mudah menyusunnya. Setelah memastikan bahwa gaji karywan dipotong sesuai asuransi, dan ppn aku baru merekap kembali dalam laporan.

Setelah selesai aku kembali melihat hpku. Namun tidak ada tanda tanda dari Gina. "Yog" seru Adi menepuk pundakku. "eh Adi kenapa kenapa, ada yang bisa gua bantu" tanyaku pada Adi.

Kayaknya bukan gua deh yang butuh bantuan, tapi lo Ga" seru Adi. "tenang aja gua baik baik" seruku pada Adi. "ini udah 2 hari lo bener bener murung. Ada apaan sih, gua nanyain gini karena gua juga khawatir smaa lo" seru Adi.

Aku secara perlahan mulai membuka suara menceritakan keganjilan keganjilan yang sedang aku alami. Mulai dari aku yang dilecehkan anak tiriku. Aku yang tak bisa melakukan apa saat dilecehkan bahkan aku menikmatinya.

Lalu aku menceritakan keanehan sosok bayangan putih yang ada di sebuah cermin. Bayangan yang sama ketika aku melihat bayangan tersebut di belakang anak tiriku Dava. Hingga kecemasanku soal Gina.

"wuah gila Yog itu udah kasusnya parah bro. Lo harus lapor polisi" seru Adi. "tidak semudah itu Di, Dava punya video gua dan biar gimana juga dia anaknya Gina. Gua gak mau rumah tangga gua hancur" seruku.

"tapi kalo gini terus lo bisa gila" seru Adi padaku. "gua yakin pasti ada cara buat nyadarin anak ini" seruku. "tapi gua curiga" seru Adi. "kenapa" tanyaku heran. "Nih anak emang punya jin atau gimana yaa atau dia bukan orang biasa" seru Adi.

"maksudnya?" tanyaku. "iyaa mungkin sejenis cenayang, salah satu orang yang punya ilmu mistis dan lahir dari garis keturunan khusus" seru Adi. Entah kenapa saat aku merenungkan kata2nya aku agak panik.

Aku mengingat dengan jelas tentang bagaimana ia dengan brutalnya melahap pejuhku. Bahkan dia bisa paham apa yang tidak bisa dijelaskan oleh akal. "hmm okay deh gua akan coba cari tau anak ini" seruku.

"besok malam gua kerumah lo deh" seru Adi. "okay2, bisa2 lo datang aja nanti kita cari tau sama2 soal rumah itu" seruku pada Adi. Tak lama kami melanjutkan pekerjaan kami. Saat sore setelah pukul 17.00 wib. Aku bergegas pulang.

Aku menuju kesekolah anakku untuk menjemputnya. Namun aku terheran saat melihat sekolah yang sudah sepi. "permisi pak" seruku pada satpam yang berjaga. "oh iya ada apa yaa pak" seru satpam itu.

"saya Yoga papanya Dava, bapak lihat anak saya gak ya" seruku pada satpam itu. "oh iyaa pak si Dava yang pintar itu yaa, dia kayaknya diruangan belakang pak, bapak jalan lurus aja dari sini" seru Satpam itu.

"oh baik pak, ngomong-ngomong kok sekolah sudsh sepi yaa pak jam segini" seruku bertanya. "loh bapak gak tau, kan sekolah ada dari jam 7 sampai jam 2 pak, jadi ya wajar aja kalo sepi" seru satpam itu. "baik pak terima kasih yaa pak saya permisi.

Akupun berjalan menyusuri tempat tersebut. Aku mendengar sayup sayup ada sebuah suara. "udah nak Dava Nak Dean Nak Aji bapak udah lelah" seru seorang pria. "ayolah pak kita kan udsh bayar 600rb katanya sepuasnya" seru Dean.

"aergghh arrghh nghhh stoopp bapak gak kuat keluar lagi ngghh" suara pria itu kembali mengerang. Aku mengintip dari jendela ruang belakang tersebut saat melihat alangkah aku terkejutnya aku.

Aku menyaksikan 3 orang anak sma mengikat kedua tangan seorang pria kekar dan mereka memainkan batang pria tersebut secara bergantian. Kulihat pria tersebut sudah lemas tapi masih bisa mengerang.

"arrghhh arrghhh nak arrghh bapak keluar lagi aarrgghh" erangan bapak itu. "crooott crooott" cairan tersebut keluar begitu banyak dari batang pria itu. Dan aku terkejut anak tiriku meruapakan salah satu pelaku pada pria itu.

Sesaat setelah pria tersebut orgasme mereka bertiga langsung menghisap cairan pejuh tersebut yang membuatku sangat jijik dan mual. Namun aku berusaha untuk tidak ketahuan.

Aku melihat disekitarnya ada baju seragam satpam. Dan saat aku melihat ke cermin terdapat bayangan putih yang membentuk pocong berdiri disamping mereka berempat. "arrghh bapak udah cape tolong kasihani bapak" seru pria itu.

"ah gimana sih pak baru 7x udah letoy. Papa tiri saya aja kuat sampai 11 kali" seru Dava. "makanya kalo gak sekuat itu jangan sok nantangin" seru Anak yang bernama Dean. Aku segera berlalu meninggalkan mereka dan menelpon Dava.

"halo iyaa pah" seru Dava. "papa udah sampai Dava" seruku pada Dava. "okay Dava kesana ke luar sekarang" seru Dava. Tak lama Dava keluar dengan 3 orang dibelakangnya. Kulihat pria itu merupakan satpam.

Wajahnya begitu kelelahan dan ada ekspresi takut ketika dituntun oleh teman2 dari anakku. "misi om" seru teman2nya Dava. Mereka menyalami sedangkan Dava langsung memelukku.

Seketika ia berbisik, "Dava tau kok tadi papa liat kejadian tadi dibelakang. Papa orangnya baik banget yaa. Papa jangan khawatir Dava gak akan nyakitin papa" seru Dava padaku.

Sontak aku terkejut melihat perkataan anakku. Tak lama setelah itu aku pamit, dan bergegas pulang kerumah. Dirumah tak kusangka satpam yang berjaga dirumah mengabarkan bahwa kakakku datang.

Saat tiba diruang tamu benar saja aku melihat Yogi kakakku sedang duduk menikmati sirup dan cemilan "hai yogaa adik abang yang paling poloss" seru Yogi yang bergegas memelukku dan menjitak kepalaku. Inilah kebiasaan kakakku.

"lo kesini gak bilang2 gi" seruku. "iyaa biar surprise" seru Yogi. "wuah om Yogi" seru Dava sambil memeluk Yogi. Dan langsung saja Yogi mengangkatnya seperti mengangkat anak kecil yang membuat Dava girang.

"Mau apa lagi kakak gua kesini, baru aja gua ngasih duit buat dia sama kponakan gua. Dia gak tau apa gua lagi berusaha nyari tau tentang anak tiri gua. Kalo ada korban lagi bisa berabe" gumamku.

_____________________________________

Hi guys segitu dulu yaaa

Gimana nih Yogi menurut kalian. Jangan lupa vote yaa.

Thanks 😊😊😊

Papa Tiri DavaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang