01

238 22 6
                                    

Hani berlari di sepanjang koridor, pagi ini ia ada mata kuliah pertama dan berujung bangun terlambat karena semalam perempuan itu baru terlelap pukul dua pagi akibat tugas yang menumpuk.

"mampus gue mampus!" ujarnya panik masih berlari menuju kelasnya di lantai tiga.

perempuan itu mengatur nafasnya di depan kelas, kemudian membuka pintu itu.

"permisi pak, maaf saya telat" Hani masuk seluruh pandangan tertuju padanya termasuk dosen yang sedang menjelaskan sesuatu di depan kelas.

"taruhan sama gue, kali ini itu anak diapain?" bisik Nabila menyenggol pelan Anne yang duduk di sampingnya "kalo gue bakalan di usir sih"

"absennya dia udah abis, paling mohon-mohon buat ikut kelas" jawab Anne pelan

"ssst..." Nara melirik ke dua sahabatnya itu menyuruhnya untuk diam.

"kali ini apa alasan kamu Arianti?" si Dosen menatap mahasiswanya itu dengan jengah.

Hani tersenyum bodoh "abis nganterin nenek saya ke bandara pak" jawab perempuan itu berbohong.

pria itu bersedekap "nenek kamu sudah meninggal tiga bulan lalu" suara tertawaan muncul dari mahasiswa lainnya.

"keluar dari kelas saya sekarang, sudah sepuluh menit kamu membuang waktu kami" ujarnya sadis.

"pak, kasih saya kesempatan sekali saja jatah absen saya sudah habis pak di matakuliah ini, kalau saya absen lagi saya gak lulus dong" Hani memohon pada Dosen muda itu.

"keluar. dari.kelas.saya.sekarang!" ujar Kamindra tegas.

mau tidak mau Hani menuruti perintah sang Dosen, dengan sedikit kesal perempuan itu berbalik keluar kelas, dan sedikit membanting pintu kelas itu. tidak peduli dengan Dosen sialan itu.

***

perempuan itu berakhir di kantin sendirian sambil ditemani sekotak susu dan sebatang rokok di tangannya. ia masih merasa kesal dengan Kamindra si Dosen muda yang cukup diidam idamkan oleh mahasiswi di Fakultasnya, tapi tidak dengan Hani. ia sungguh membenci Dosen itu. 

berawal dari pertemuan pertama mereka, Hani datang sedikit telat di pertemuan awal mata kuliah Kamindra. awalnya pria itu mempersilahkan Hani untuk mengikuti kelasnya, tapi lama-kelamaan sang Dosen kesal karena perempuan itu selalu datang terlambat dan berujung sang Dosen memberinya hukuman berupa tugas-tugas yang banyaknya bukan main.

jatah absen Hani sudah habis untuk semester ini, sudah dipastikan perempuan itu tidak akan diluluskan di mata kuliah Kamindra.

"cabut lo?" suara Sean membuyarkan lamunan Hani

"diusir" jawab Hani melirik Sean yang duduk di depannya.

Sean terkekeh "mampus, ngulang deh"

"sialan! benci banget gue sama itu Dosen!" 

"ya lagian elo, udah tau Dosen killer telat mulu" 

"abis matting sama siapa lo? bau lo beda" Hani mencium feromon pria itu tidak seperti biasanya.

"gak matting anjing, cuma main sebentar di gudang tadi" jawab Sean menyalakan rokoknya.

Hani menggelengkan kepalanya menatap sahabatnya itu jengah "kasian gue sama mate lo"

"persetan sama mate" Sean adalah seorang Alpha yang tidak percaya macam takdir seperti itu.

"dasar batu!" ujar Hani.

"gue sayangnya cuma sama Nabila" 

"she's Beta, Sean! " Balas Hani

"i don't care!

My Mate! (END) - [Xiumin Kim]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang