10

102 13 1
                                    

untuk sentuhan terakhir Hani menyemprotkan parfum di lehernya, malam ini ia sengaja sedikit mempersiapkan diri untuk menyambut Kamindra. Mark masih belum pulang dari rumah orang tua mereka, perempuan itu terpaksa merahasiakan hal ini dengan Mark dan teman-temannya. tubuh dan Omeganya membutuhkan Alphanya, berjauhan dengan mate adalah hal yang menyakitkan bagi dirinya. entah Kamindra merasakan hal yang sama atau tidak jika berjauhan dengan Hani. biarlah sekarang Hani menjadi egois untuk dirinya.

Ting....tong

perempuan itu tersenyum mendengar bunyi bell apartementnya, ia langsung bergegas berjalan menuju pintu untuk membukakan pintu. dilihatnya Kamindra yang berdiri dengan outfit yang lebih santai dengan celana jeans dan t-shirt  sangat berbeda saat di kampus.

"pak..." panggil Hani melihat Kamindra yang hanya berdiri di depan unitnya "mau berdiri di sini atau masuk?"

"h-ha?" Kamindra kembali pada kesadarannya kemudian masuk mengikuti perempuan itu, malam itu ia sedikit tepukau dengan Hani yang menggunakan baju tidurnya terlihat lebih.....sexy.

"kamu sudah makan malam? saya bawa makanan" Kamindra meletakan plastik berlogo restoran cukup terkenal.

"kebetulan belum, saya siapkan dulu" perempuan itu berjalan ke arah dapur mengambil piring.

saat itu sibuk mengambil peralatan makan, ia merasakan tangan yang melingkar di pinggangnya. siapa lagi kalau bukan Kamindra, pria itu menghirup dalam wangi feromon dari leher Sang Omega.

"pak-"

"biarin seperti ini dulu, saya butuh kamu" ujar Kamindra pelan yang masih dengan kegiatannya ia bersandar di bahu Hani.

beberapa menit berlalu, mereka masih dengan posisi yang sama.

"pak...makan dulu ya" tangan Hani mengelus tangan sang Dosen yang ada di perutnya.

"saya mau makan kamu"

Hani menelan ludahnya tiba-tiba menjadi gugup mendengar ucapan Kamindra, kemudian tubuhnya diputar menghadap pria itu.

Kamindra mengukung tubuh Hani, menarik tubuh perempuan itu semakin menempel padanya. satu tangannya mengelus bibir pink Hani "this might be sound weird, i'm sorry but can i?"  tanyanya pelan.

Hani mengangguk, tak lama ia merasakan benda kenyal menghisap bibirnya. pria itu semakin melumat bibir Hani sesekali menggigitnya. siapa yang bisa menolak Kamindra, bibir mereka bergerak seirama, bahkan kini lidah keduanya tak jarang menyatu dan membelit beradu.

"nggh..."

Kamindra langsung menggendong, melingkarkan kaki Hani di pinggangnya. tangan perempuan itu melingkar di leher Kamindra, pria itu membawa Hani ke kamar tanpa melepas ciuman mereka.

dilemparnya tubuh Hani ke atas ranjang, feromon mereka sudah memenuhi keseluruh kamar membuat Omega dan Alpha di dalam diri mereka semakin ingin keluar.

betapa cantiknya Hani yang berada di bawahnya, batin Kamindra "so pretty.." ia kembali mengukung perempuan itu dan mencium leher Hani.

"ngghh...p-pak" lenguh Hani otomatis mendongak supaya pria itu bebas mengeksplore lehernya.

Kamindra perlahan melepas satu-persatu kancing piayama perempuan itu, ciumannya turun ke dada perempuan itu. meninggalkan beberapa bekas kemerahan bahkan keunguan di sana.

"awwhh...phelanhhh paaakhh" desah Hani meremat surai hitam Kamindra saat pria itu menghisap gundukan dadanya.

sudah hampir telanjang, tiba-tiba ponsel Kamindra berbunyi membuat pria itu berdecak karena kegiatannya diganggu. 

Hani menyerngit Kamindra hanya memandangi ponselnya, siapa yang menghubunginnya.

"angkat aja pak" ujar Hani menatap Kamindra duduk di sisi ranjangnya.

tak lama pria itu mengangkat panggilan dari ponselnya.

"yaa hallo, kenapa sayang?" ujar Kamindra pada kekasihnya di sebrang sana.

"t-tolong K-kamindra..." 

"what happen baby?"

"t-tolongin aku..."

"aku ke sana sekarang" 

Kamindra langsung berdiri seakan mengerti, sepertinya kekasihnya itu sedang heat . pria itu langsung meninggalkan Hani yang berantakan di ranjangnya, tanpa mengatakan apapun.

perempuan itu tersenyum miris, menyelimuti dirinya. ingin rasanya ia menetertawakan nasibnya, tapi yang keluar air mata membasahi pipinya. sakit sekali rasanya, berkali-kali ia ditinggalkan sungguh bodoh. 

ia meraih ponselnya menghubungi seseorang "Anne.....s-sakit bangeeet nne.....haahh"


***

Kamindra keluar dari mobilnya kemudian segera berlari ke unit Mina berada, ia buru-buru menekan password appartement kekasihnya itu. kedatangan Alpha itu langsung disambut oleh wangi feromon Mina yang langsung menyerang penciumannya. ia segera mencari keberadaan Mina.

pria itu  melihat kekasihnya terduduk di samping meja makan, merintih ke sakitan meminta tolong "sayang..."

"K-kamindraaaa....aaahhh t-tolong" rintih perempuan itu.

Kamindra langsung menghampiri Mina dan menyentuhnya, membuat perempuan itu mendesah karena sentuhan kekasihnya "ngghh...t-tolonghhh" perempuan itu semakin mengeluarkan desahannya memancing libido pria itu kembali naik.

"aku di sini, kamu tenang yaa" Kamindra mengangkat kekasihnya itu dan dibawanya ke sofa, mendudukannya di pangkuan pria itu.

langsung dilumatnya bibir Mina, menyesapnya dengan terburu-buru dan kasar. ditambah dengan tangan Kamindra yang semakin aktif menelanjangi kekasihnya dan menggerayangi tubuh perempuan itu membuat sang empu mendesah nikmat.

"ngghh....Alpha" ujar Mina yang semakin ingin disentuh.

"sabar sayang" sahut Kamindra menggigit telinga perempuan itu kemudian berganti posisi merebahkan kekasihnya di sofa.

Kamindra membuka pakaiannya dan kembali ingin menyentuh Mina tapi tiba-tiba ia merasakan pukulan hingga ia jatuh ke lantai sedangkan Mina terkejut merasakan feromon lain di apartementnya .

"jauh jauh dari Mina lo bajingan!" pekik pria yang baru saja memukul Kamindra.

"lo siapa bangsat! dia pacar gue!" teriak Kamindra marah.

pria itu mendekat ke arah Kamindra "she's mine! she's my Omega!" 


***


sebel banget sebenernya ngetik chap ini wkwkwkw





My Mate! (END) - [Xiumin Kim]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang