04

106 14 6
                                    

"kemana lo semalem?" Nara langsung menodong Hani dengan pertanyaan.

siang itu mereka semua mendudukan Hani di kursi kantin setelah jam kelas perkuliahan selesai.

"bikin panik tau gak lo!" ujar Nabila sebal "di hubungin yang diangkat-angkat"

"Mark sampe ke kostan gue, nanyain lo Hani, lo kemana sih sebenernya?" tanya Anne.

Hani masih diam, ia tak tahu harus menjawab apa. tak mungkin kan ia menjawab 'kemarin gue hampir mau diperkosa, terus Kamindra nyelametin gue abis itu gue dibawa ke tempatnya, heat gue sempat muncul terus Kamindra yang bantuin gue'

oh tentu saja Hani masih ingin pendengaran dan jiwanya selamat dari sahabat-sahabatnya itu.

"jawab Arianti" desak Nara.

"s-sebenernya kemarin malam gue sempet dihadang sama beberapa Alpha-"

"lo keluar? lo kan lagi heat sinting!" pekik Nabila

"dengerin dulu!" omel Hani.

"gue terpaksa keluar karena supperssant gue abis, dan gak mungkin gue minta tolong kalian karena udah malem banget" jelas Hani

"terus lo diapain sama Alpha itu? diperkosa?" tanya Nara penasaran.

"hampir-"

"what!" 

"setelah itu ada yang nolongin gue, dan dia bawa gue ke tempatnya karena gue sempet pingsan kemarin" jelas Hani.

"siapa?" Anne ikut penasaran "siapa yang nolong lo?"

"mmm...ada kalian gak kenal gue juga gak kenal"

"Alpha juga?" tanya Nabila.

Hani menggeleng "Beta kok" jawab Hani.

Nara menyerngit "yakin lo?" ia tahu sahabatnya ini sedang berbohong.

"lo gak percaya sama gue?" 

Nara mendekat "bau lo beda, kaya ada bau Alpha" 

"iya kaya gak asing baunya" Anne ikut mengendus mendekat ke Hani.

"b-bukan kok" elak Hani.

"ngaku lo! siapa yang nolong lo?" tanya Nabila sekali lagi, walaupun ia tak bisa mencium feromon sahabatnya itu tapi Nabila yakin bahwa Hani sedang berbohong.

"lo ketemu mate lo?" pekik Anne yang tiba tiba menyibak baju Hani menemukan sebuah tanda yang muncul di bahu perempuan itu. awalnya Anne mendekat untuk mengendus bau Hani tapi ia melihat sesuatu dibalik baju perempuan itu.

Nara dan Nabila langsung melihat tanda yang ada di bahu Hani, benar ada sebuah tanya berbentuk bunga.

"gila! lo beneran ketemu mate lo?!" ujar Nabila takjub.

"h-hah?" Hani ikut terkejut sejak kapan tanda itu muncul

"jadi siapa yang nolong lo sekaligus mate  lo Hani Arianti Ardian?" Nara kembali mengajukan pertanyaan itu lagi.

Hani akhirnya menyerah ia menghela napasnya "yang nolong gue kemarin malem itu Kamindra"

Hening.....

"halu lo!" Nabil mendorong kepala Hani

"beneran anjing!" maki Hani sungguh ia tak mengerti dengan sahabatnya ini, ia sudah jujur malah tak dipecaya.

"k-kok bisa?" tanya Anne masih tak percaya tapi jika diingat baunya ia juga baru ingat bahwa itu adalah bau Dosennya.

Hani menganggat kedua bahunya "ya mana gue tau!"

My Mate! (END) - [Xiumin Kim]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang