(6) Balapan

22 20 4
                                    

.
.
.
"kau boleh beristirahat selama mungkin jika lelah
tapi aku mohon jangan pernah menyerah "
.
.
.
.
.

.
.
.

Happy Reading
.

Sekarang kila dan alvin sudah bersiap digaris star dengan motor masing-masing.

Alvi dengan motor merahnya dan Kila dengan motor hitam dengan sebuah tulisan Black Moon dibagian belakang berwarna silver.

Didepan mereka sekarang sudah berdiri perempuan dengan pakaian kurang bahan memegang sebuah bendera.

Para penonton menyerukan nama jagoan masing-masing dengan heboh.

Sebentar lagi pertandingan dimulai.

"ONE!!"

"TWO!!"

"THREE!!"

"GO!!!"

Bertepatan dengan jatuh nya bendara,Kila dan Alvi melaju meninggalkan garis star.

Sekarang Alvi memimpin didepan Kila dengan kecepatan tinggi, sedangkan kila masih santai dibelakangnya.

Yah meskipun jarak mereka tak bisa dibilang jauh.

Alvi melirik ke arah belakang melalui spion motornya dan tersenyum miring.

Dia merasa akan memenangkan balapan ini dengan mudah.

Sedangkan kila sekarang hanya memperhatikan gerak gerik Alvi dari belakang dengan santai.

Semakin lama garis finis semakin dekat.

Riuh teriak penonton sudah mulai terdengar oleh telinga kila.

Dilihatnya Alvi sedikit lengah karena mengira akan menjadi pemenang nya.

Oho tidak semudah itu kawan

Saat itu lah kejutannya terjadi.

Mata tajam kila menatap serius kedepan saat melihat garis finis sudah tak jauh lagi.

Kila menambah kecepatan motornya nya saat itu juga dengan sekali tarikan.

Tentu saja tindakan nya itu membuat penonton bersorak dengan heboh.

Alvi yang saat itu lengah, terkejut dengan apa yang dilakukan oleh kila.

Motor kila melesat dengan cepat meninggalkan Alvi yang masih syok dengan keadaan.

Riuh penonton semakin menjadi tak kala melihat motor hitam itu melewati garis finis dengan mulus tanpa perlawan lagi.

Sedangkan teman-teman Alvi yang menyaksikan tak kalah terkejut seperti Alvi.

♡♡♡♡

Kila turun dari motor dan mendapat sambutan heboh dari temannya.

"wih gila udah lama gue gak liat lu balap, masih keren ternyata!!" ucap Rara heboh sambil memukul bahu Kila keras.

"gue tau lu seneng tapi gak usah pake mukul juga, sakit bego!"

"ya maaf gue terlalu semangat tau,lu mah gitu"

"ck"

"udah sih ribut mulu, nah karena lu menang bisa kali traktirannya, ye gak ra? " ucap Radit ya sedari tadi diam memperhatikan perdebatan Kila dan Rara.

"gratisan mulu pikiran lu, tapi gue juga mau sih hehe" ucap Rara cengengesan

" gritisin mili pikirin li ,ye tapi juga doyan" balas Radit sinis dan menjitak kepala Rara keras dan dijitak hanya bisa menggerutu sambil mengelus kepalanya yang sakit.

"hm" jawab kila akhirnya

"hm ap nih? Lu jangan cosplay jadi nisa sabyan ya"

"iya entar gue traktir" jawab Kila yang saat ini sudah duduk dimotornya.

"nah gitu dong" ucap Radit sambil menepuk-nepuk helm Kila ,sebenarnya lebih seperti dipukul karena dia menepuk nya dengan kencang beberapa kali.

membuat Kila ingin rasanya mematahkan tangan itu.

Ditepisnya tangan itu dengan kasar dari atas helmnya.

"sakit bego"

"ya maaf sengaja 😀✌" balas Radit dengan watadosnya. Dan hanya dibalas dengkusan oleh kila.

Kila memperhatikan sekitar yang masih ramai setelah balapan dia selesai tadi.

Tak berlangsung lama Alvi ddk datang menghampiri Kila.

Dia melemparkan sebuah amplop ke arah kila dan ditangkap dengan sempurna oleh nya.

Alvi tak langsung pergi dari sana, dia diam beberapa saat didepan gadis itu sambil menatap mata dibalik helm itu datar dan dibalas tak kalah datar oleh kila.

Setelahnya Alvi pergi dari sana tanpa mengucapkan apa pun diikuti oleh para sahabatnya.

Kila hanya diam sampil menatap kepergian cowok itu.

"kil" panggil Radit

"hm"

"habis ini lo mau kemana? Langsung balik kerumah? "

"iya, tapi ke apartemen dulu"

"ngapain? " pertanyaan polos itu meluncur dengan mulusnya dari mulut Radit.

Padahal dia tau kenapa kila harus mampir ke apartemennya karena ini hal biasa yang kila lakukan jika balapan.

Oh mungkin Radit lupa karena sudah lama kila tidak ikut balapan.

"jualan" jawab kila seadanya dan pergi meninggalkan dua orang sahabatnya.

"eh ra, kila beneran jualan?" asatga Radit kurasa dia buka lupa tapi emang agak bego aja sekarang.

"enggak buka bengkel" kata Rara jengah dan pergi dari hadapan Radit untuk pulang.

Meninggal kan dari yang masih memasang wajah bodohnya.

"jadi Kila mau jualan apa buka bengkel? "
.
.
.
.
.

Oke mudahan suka sama ceritanya ya.. ♡♡

Tolong like dan komennya

See you ♡♡

_frr

Your Fake Smile (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang