(14) pemeriksaan

22 5 20
                                    

.
.
.
Ayo senyum!! Ayo kuat, jangan nyerah!!
.
.

Happy Reading....

Kila sekarang berada di apartemen nya, dia malas untuk pulang.

Jika pulang mungkin yang dia dapat adalah sambutan hangat versi mereka.

Bukan pelukan tapi pukulan.

Kila duduk di ruang tamu apartemen nya, didepan nya tv menyala didepannya pun tak kila pedulikan.

Tiba-tiba heanphone nya berbunyi.

Kring... Kring....

Kila mengangkat telpon itu tanpa melihat nama orang yang menelponnya terlebih dahulu.

"Halo, Assalamualaikum"

"shalom"

Kila tertegun sebentar,dia melihat siapa yang menelepon nya dan dugaan nya benar.

"kenapa?"

"dimna?"

"bukan urusan lo,kalo gak ada yang penting,gue matiin"

Setelah itu telpon itu di putus sepihak oleh kila tapi tak berselang lama hp nya kembali berbunyi.

"apaan sih?!"

"wei, wei santai mba bro. Baru juga mau ngomong udah ngegas aja,salam dulu kek kan bagus"

Kila sedikit menghelas napas saat tau yang menelpon nya orang yang berbeda.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikum salam, nah gitu kan enak"

"kenapa?"

"to the poin amat lu" cibir orang di sebrang sana.

"Rey cepet bilang kenapa atau gue matiin" ucap kila pada Rey orang yang menelponnya barusan

"eh eh jangan, ok ok gue bilang"

"jadi?"

"besok kan libur ya, mau gak temenin gue nyari kado buat kakak gue? Lu kan cewek pasti tau selera dia ka"

"gk bisa, gue sibuk"

"ayo lah, lu kan baik rajin menabung, tidak sombong, baik hati, cuantik, tapi bo'ong"

Pasti nya kata di akhirat dia ucapkan di dalam hati jika sampai kila tau habis dia.

"gak mempan gue lu gituin, ama Zanna aja sana dia kan cewek juga"

"gue males ama dia, kalo ngajak dia gue nya diporotin mulu"

"ya itu derita anda, oke bye"

Kila mematikan telpon itu sepihak sudah ia pastikan pasti Rey sedang menyumpahi nya sekarang.

Soal dia kata bahwa besok dia sibuk itu bukan mengada-ngada tapi dia memang ada urusan besok.

Your Fake Smile (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang