(8) flashback

24 11 13
                                    

.
.
.
.
"hidup itu terus berjalan,mengikhlaskan tidak harus melupakan karena yang lalu biar menjadi kenangan "
.
.
.


Happy Reading


Shakila memasuki kamarnya tak lupa dia mengunci pintunya terlebih dahulu.

Karena sejak saat itu tidak ada yang masuk ke kamar kila meski sebentar

Dia duduk dibalik pintu sambil memeluk lututnya ,diam disana tanpa suara

Pandangan kosong menatap ke dalam kamarnya yang dalam keadaan gelap hanya ada cahaya dibalik celah pintu dibelakangnya.

Perlahan cairan bening mulai turun membasahi pipinya tanpa isakan dan masih dengan pandangan kosong.

Dia lemah,dia lelah tapi tak ada tempat istirahat

Ingin dia teriak melampiaskan semua emosinya

Dia diam bukan berarti tak sakit hanya saja dia lupa bagaimana menggambarkan rasa  sakitnya.

Air mata itu semakin deras tapi masih tak ada suara yang keluar dari bibir itu.

Perlahan dia berdiri berjalan pelan ke arah kamar mandi

Berjalan kearah laci yang ada dikamar mandi itu dan mengambil barang yang selalu menemani hari-harinya

Duduk dibawah sower setelah menyalahkan nya,diam sebentar memandangi benda ditangan nya. Sebuah cutter yang lumayan tajam terlihat mengkilap dibawa sinar lampu kamar mandi.

Perlahan dia angkat cutter itu kearah tangannya dan mengoresnya dengan pelan tapi dalam.

Darah segar mulai mengalir dari tangan itu,sekali lagi tak ada ringisan yang keluar padahal seharusnya sebuah ringisan pasti keluar karena perih dari luka sebelumnya yang bahkan belum diobati nya ditambah luka yang dia buat sekarang.

Apalagi sekarang semua luka itu terkena air.

Entah memang tak sakit atau memang kila yang tidak bisa merasakan rasa sakit itu akibat terlalu sering merasakannya

Ah entahlah hanya kila,allah dan saya yang tau huehehe, abaikan

Luka goresan itu semakin banyak dan darah yang keluar pun semakin deras tercampur oleh air

Kepala itu tertunduk dibalik lipatan lututnya, perlahan suara isakan pilu terdengar meski tersamar oleh suara gembericik air,setelah sekian lama lepas juga tangis itu.

Di angkat nya kepala itu membiarkan wajahnya terkena air

Tiba-tiba sebuah ingat masa lalu terlitas dikepalanya








Flashback on

Seorang anak perempuan kisaran umur 5 tahun sedang duduk di ayunan belakang rumahnya

Suasan sejuk disore hari itu sangat lah nyaman

Mengayun-ayunkan kakinya dengan riang tanpa beban

Tapi tiba-tiba sebuah teriakan  anak laki-laki disamping anak itu membuat nya kaget dan jatuh tersungkur dari ayunan.

Meski ayunan itu tidak terlalu tinggi,itu tetap akan terasa sakit.

"bwa!!! "

"aaaaaa"

Buk!!

"hahahaha" tawa dari anak laki-laki terdengar puas sekali

"hiks hiks huaaaaa! " suara tangis kencang itu terdengar setalahnya dan menghentikan tawa anak laki-laki yang sepertinya lebih tua dari anak perempuan yang jatuh tersungkur itu.

Your Fake Smile (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang