5

602 41 0
                                    

04.12

Arran terbangun dari tidurnya dengan kepala yang terasa berat. Pria itu terduduk sambil menggeleng-gelengkan kepalanya berusaha untuk sadar sepenuhnya. Ia melirik kearah lengannya yang disana terdapat darah yang sudah mengering, pria itu mengganti pakaiannya dengan sweater hitam polos, menenggelamkan tangannya yang terdapat barcode.

Pria itu mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan kamarnya, masih berantakan sekali, hembusan nafas kasar terdengar dari pria itu. Ia harus membersihkan ulahnya sendiri. tidak boleh manja. tekannya pada dirinya sejak kecil.

Arran melirik sedikit kearah dinding untuk melihat jam, setelahnya pria itu kemudian bangkit lalu memulai sesi bersih-bersih nya.

Satu jam berlalu Arran selesai dengan kegiatannya. Cukup lama. Ya, Karena kamar pria itu sangat kotor. Kini kamar Arran sudah sangat bersih bahkan ia juga mengepel lantai apartmentnya. Arran terduduk lemas di lantai. Ia belum sarapan sama sekali sejak malam tadi. bibir nya begitu pucat tangannya sedikit gemetar, pria itu mengambil handphone berlogo Apple itu lalu mengotak-atik ponselnya.

"Hallo Helena"

"..."

"Suruh sekretaris pribadi saya ke apartemen saya sekarang"

"..."

Tutt.

Sambungan telepon terputus. Memang Arran seperti ini, jika keadaan darurat ia akan meminta sekertaris pribadinya untuk datang ke apartmentnya jika ia benar-benar membutuhkan sesuatu.

Arran mencoba merebahkan tubuhnya di lantai, menatap langit-langit kamarnya. 45 menit berlalu pria itu setengah tertidur.

Tingg Tingg.

Arran membuka matanya perlahan saat mendengar suara bel apartementnya berbunyi. Pria itu bangun dari tidurnya berjalan kearah pintu apartemennya.

Ceklek.

Arran mengerutkan alisnya bingung melihat perempuan yang kini membelakanginya.

"ekhemm" Arran berdehem.

wanita yang sedari tadi membelakangi Arran kini monoleh dengan wajah bingungnya.

"Whatt?!" pekik gadis itu kala melihat Arran yang kini menatapnya dengan datar.

"loh bukannya bapak yang kemarin itu ya? yang saya gak sengaja tabrak terus-"

"masuk!" perintah Arran tanpa menghiraukan perkataan gadis itu.

"Bentar pak kayanya saya salah alamat deh, saya harusnya ke apartment atasan saya, bentar bentar" gadis itu mengecek hpnya lalu memastikan kembali apartement Arran.

bener ini - Batin gadis ini.

"Pak Arran?" tanya gadis itu kepada Arran yang sedari tadi memperhatikannya dengan tatapan datar.

"masuk" perintah Arran lagi.

gadis itu tersenyum kikuk lalu masuk ke dalam apartment berjalan di belakang Arran.

Gadis itu duduk membuat Arran memperhatikannya.

"yang nyuruh lo duduk siapa?" tanyanya tanpa ekspresi.

seketika gadis itu berdiri dari duduknya kemudian sedikit menunduk.

"Maa-"

"duduk!" perintah Arran.

gadis itu di buat cengo oleh Arran.

tau tau ga usah berdiri aja tadi - batin gadis itu.

"Siapin gue makanan, sekarang lo sektretaris pribadi gue, hellena pasti udah kasih tau semuanya tugas-tugas lo sebagai pengganti baru sekretaris lama gue" ujar Arran lalu masuk ke kamar mandi nya.

Arran dan lukanya [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang