14

325 24 0
                                    

"Selamat pagi Arran"

Arran dan zhafira serentak menolehkan kepalanya kala dr. Arisma masuk ke dalam ruangan bernuansa putih dengan wangi khas rumah sakit.

Arran terlihat sedang duduk di tepi brankar tidak lagi dengan selang infus yang bertengger di tangannya.

"Ya dok?"

Dr. Arisma menoleh sebentar kearah zhafira kemudian membalikkan wajah semula ke arah Arran.

"Ada yang ingin saya bicarakan."

Arran mengangguk kemudian menoleh ke arah zhafira.

"Ah iya aku permisi keluar." Ucap zhafira peka dengan keadaan.

setelah zhafira keluar dr. Arisma kemudian mengecek suhu tubuh Arran setelah itu dirinya memberikan amplop putih kepada Arran.

"Di surat ini sudah ada beberapa daftar makanan sehat yang harus selalu anda konsumsi juga larangan beberapa makanan lainnya."

Lantas Arran mengambil amplop putih itu kemudian tersenyum kecut.

"Iya dok, terimakasih."

"Selalu jaga kesehatan Arran, saya rasa 9 bulan merupakan waktu yang cukup lama dan kita serahkan semuanya kepada Tuhan sebab tidak ada yang tidak mungkin baginya. Untuk saat ini yang harus kau lakukan adalah menjaga kesehatan mu saja."

Arran mengangguk. "Iya dok mungkin bisa jadi kurang dari 9 bulan." kekeh Arran di akhir ucapannya.

Dr. Arisma diam dirinya tak tau harus berucap seperti apa.

"ah iya dok, saya mohon jangan beritahu kepada siapapun soal ini." ujar Arran.

"Tapi-"

"Saya mohon dok" Mohon Arran lagi.

Terdengar hembusan nafas dari dr. arisma. Ia seorang dokter dan tentu saja tugasnya tidak hanya mengobati tapi juga menjaga kerahasian pasiennya. Dirinya mengangguk membalas ucapan Arran.

"Baiklah akan saya rahasiakan"

"Terimakasih dok."

"Satu lagi hari ini anda akan pulang dan harus tetap menjaga kesehatan tidak boleh capek dan tetap jaga pola makan."

"Pasti dok" Ucap Arran dengan wajah berbinar.

"Kalau begitu saya permisi."

_________
_____________


"Arran are you okay?"

Sekarang zhafira dan Arran sedang dalam perjalanan pulang di antar oleh sopir pribadi arran. Sedari tadi zhafira terus memperhatikan Arran yang menatap jalanan dengan tatapan kosong.

Arran seketika menoleh,s edikit tersenyum kala mendengarkan pertanyaan zhafira.

"What are you saying? gue selalu baik-baik aja."

Zhafira terdiam memperhatikan wajah Arran dengan seksama.

"jangan bilang lo khawatir sama gue?"

plak.

Zhafira reflek menggeplak tangan Arran sedikit kuat membuat Arran meringis zhafira juga ikut terkejut dengan apa yang dia lakukan.

"M-maaf aku tadi-"

Ucapan zhafira terhenti kala melihat Arran sedang menatapnya.

Arran dan lukanya [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang