8

439 35 1
                                    

Bandung, 2010

17.00

Seorang anak kecil tengah duduk di tepi laut. Arran Albrecthberger Robertson. Ia Memandang kosong laut yang begitu tenang walaupun tanpa berbicara laut dapat membunuh ribuan makhluk hidup. Disini sangat sepi karena merupakan daerah pedesaan yang tidak terlalu banyak penghuni.

Angin menerpa wajah tampan pria berusia 15 tahun itu. Wajah yang begitu tenang, mata yang begitu dalam serta tatapan yang tidak bisa diartikan. Ia tersenyum. Bisa di bilang itu adalah senyum yang menyakitkan.

"dasar anak gila!"

"pergi kamu dari sini!!"

"anak pembawa sial"

"bawa dia ke rumah sakit jiwa pa!! Dia hanya akan membuat malu keluarga kita."

"Anak ini benar-benar sakit jiwa"

"Kamu tidak berguna Arran"

"Aarrgggghhhhh" Arran berteriak begitu keras di tengah sepinya suasana hari ini. Teriakan yang begitu menyakitkan, teriakan yang begitu banyak beban di dalamnya.

"Arrgghhhh Arran ngga gila, Arran anak baik, A-arran bukan anak pembawa sial hikss..."

"Arr-Arran hikss Arran ngga sakit jiwa ma...pa..."

Anak berusia 10 tahun menangis dengan tersedu-sedu. Memegangi kepalanya yang terasa berat. Ia menangisi hidupnya yang begitu tragis. Menangisi hidupnya yang tak pernah diinginkan.

Arran berdiri dari duduknya dengan air mata yang tanpa henti keluar dari pelupuk matanya. Arran berjalan lurus kedepan. kearah air laut yang begitu tenang dengan tatapan yang sangat kosong.

"Arran cuma pengen bahagia"

"Arran bukan beban"

"Arran mau di sayang"

"Arran pengen di sayang kaya azka"

"Arran pengen di manja kaya azka."

"Arran juga anak Mama sama Papa"

Arran terus saja mengucapkan kata-kata yang begitu diinginkan nya, Tanpa sadar anak itu sudah berjalan terlalu jauh kearah laut, hingga ukuran air laut itu sudah sampai hingga pinggang nya.

Byurrr

Arran tiba-tiba saja terjatuh kala merasakan seseorang yang memeluknya dengan begitu kuat. Arran membalikkan badannya melihat gadis seusianya mencoba menarik Arran agar anak lelaki itu tidak berjalan terlalu jauh. Arran bangkit lalu kemudian menarik tangan anak perempuan itu kemudian menariknya hingga ke tepi laut.

"Kamu gapapa?" tanya gadis yang begitu polos itu dengan seluruh badan yang sangat basah.

Arran menggeleng. "kamu kenapa?" tanya Arran.

"aku liat tadi kamu pergi ke laut, aku takut kamu pergi terlalu dalam nanti kamu hilang" tunjuk gadis itu kearah laut. sangat menggemaskan.

"kamu jadi basah karna nolongin aku" ucap Arran.

Gadis itu melihat kearah tubuhnya dan benar saja ia sangat basah. Bahkan dingin nya angin laut kini membuatnya sedikit bergetar. Arran dengan cepat menarik tangan anak kecil itu untuk duduk di bawah pohon kelapa.

 Arran dengan cepat menarik tangan anak kecil itu untuk duduk di bawah pohon kelapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arran dan lukanya [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang