25

713 29 9
                                    

"Sekali lagi gue liat lo gegabah kaya gitu, gue pastiin lo keluar dari perusahaan papa gue."

"Apaan si lo! Lo pikir Lo siapa hah!? Lo itu cuma robot bokap lo yang megang kendali atas semuanya itu Arran! Lo gak pernah ada apa-apa nya ka! jadi jangan-" Ucap wanita itu tak terima.

Brukk

Azka melempar kursi kayu yang ada disampingnya membuat wanita itu terdiam.

"Sekali lagi lo ngerendahin gue kaya gitu gue ngga segan-segan ungkap siapa lo sebenarnya!" Ancam Azka menatap wanita itu dengan tajam.

Wanita itu mengepalkan tangannya kuat. Sial dirinya belum siap jika harus ketahuan sekarang. Apa yang dia inginkan belum di dapatkan. Dia harus bersabar sampai waktunya tiba. Untuk saat ini ia harus mengikuti permainan licik dari Azka. Dengan begitu dirinya akan mendapatkan apa yang dia inginkan.

Bandung.
Hari ke 2 Arran di Bandung

"Arran." Panggil Abdul saat melihat Arran yang sudah bangun pagi-pagi buta.

"Eh iya pak" Ucap Arran mengalihkan perhatiannya.

"Kenapa bangunnya cepat sekali? Kamu bisa tidur lebih lama lagi, kau butuh istirahat."

Arran mengukir senyum di bibirnya. "Kalau Arran tidur selamanya?" Tanyanya membuat Abdul merasa tak enak hati.

"Maksud bapak nak bukan begitu-"

Arran terkekeh. "Arran bercanda pak."

Abdul menghembuskan nafas lega.

"Pak Arran mau jalan-jalan pagi dulu ya sekalian olahraga biar tubuhnya makin fit."

Abdul mengangguk. "Hati-hati ya." Ucap Abdul di balas anggukan oleh Arran.

“““

Arran kini berjalan sendirian dengan menggunakan jaket hitam serta celana selutut. Terlihat tampan. Oh tidak. Dia sangat tampan.

Pria itu melihat lihat rumah yang ada di sekeliling. Disini sudah cukup ramai tidak sama seperti dulu.

Arran melihat ada sebongkah batu yang cukup besar tergeletak di tengah jalan. Pria itu berinisiatif mengambil lalu membuangnya ke samping jalan.

Setelah itu, Arran kembali berjalan namun matanya menangkap sepasang manusia yang terlihat sedang bercekcok. Sepertinya.

"Woyy" Teriak Arran. Arran berjalan menghampiri wanita dan pria itu.

"Lo banci ya? Yakali cowok mukulin cewek" Ucap Arran memperhatikan tangan pria itu yang sedang melayang di udara.

Sedangkan wanita itu tertunduk takut. "Apa? Mau jadi pahlawan kesiangan lo? Dia cewek gue lo gak perlu ikut campur."

"Ck banci" sindirnya berniat meninggalkan sepasang manusia itu namun tangan kekarnya merasakan sepasang tangan mungil yang menggenggam nya begitu erat.

"Gue takut" Cicit wanita itu. Arran memperhatikan wanita itu dengan wajah ketakutan nya. Arran kemudian menarik tangan gadis itu untuk ikut bersamanya namun pria itu mencoba menarik sebelah tangan wanita itu.

"Sakit Jojo" Ringis wanita itu.

"Lepasin!" Ucap Arran.

"Lo siapa nyuruh-nyuruh gue?" Ucap pria bernama Jojo itu.

Bugh.

Arran dan lukanya [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang