Arran baru saja keluar dari apartementnya. Hari ini adalah hari weekend, jadi dia akan melakukan jogging di lapangan dekat apartnya.
(fyi: Arran gada tatto ya gayss, cuma outfit nya kaya di gambar)
Pria dengan baju putih serta celana pendek berwarna hitam itu, melangkahkan kakinya dan mulai berlari mengitari lapangan. Banyak pandang mata yang melihat nya dengan kagum.
Yah. Pria itu benar-benar tampan. Tidak ada yang bisa menolak pesona pria itu. Baru saja beberapa putaran keringat sudah membasahi pelipis nya serta bajunya menjadi transparan akibat kebasahan keringat.
Di lapangan ini cukup ramai. Ada orang yang sedang bersepeda, jogging bersama, bermain skateboard. Lapangan yang cukup luas. Arran beristirahat sebentar lalu duduk di pinggir lapangan dengan airphone putih yang bertengger di telinganya.
Pria itu mengedarkan pandangannya ke seluruh lapangan. Banyak juga anak-anak yang sedang bermain bersama keluarganya.
"kakak kakak"
Arran mengalihkan pandangannya ke arah bocah cilik yang kini memandang nya dengan senyuman.
"saya?" tanya Arran sembari melepas airphone nya.
Anak kecil berjenis kelamin laki-laki itu mengangguk.
sungguh menggemaskan pikir Arran.Anak kecil itu duduk di samping arran kemudian menjulurkan tangannya.
Alis Arran terangkat bingung. "Minta minumannya boleh?"
Arran tersenyum kemudian mengangguk dengan cepat. "Boleh boleh" Arran langsung memberikan botol air mineral itu kepada sang bocah, Walaupun ia sendiri belum meminumnya.
"Makasii ya kak" Ujar anak kecil itu membuat Arran tersenyum. Dengan sangat lebar.
"Kakak malaikat ya?"
"huh? kenapa?" tanya Arran bingung.
"Ibu aku pernah bilang kalau yang punya goresan di tangannya itu adalah malaikat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Arran dan lukanya [on going]
Teen Fiction"Dari keluarga ini aku belajar; bagaimana caranya agar tidak menyakiti anak-anakku kelak" ___ Arran.