Senyap. Hampa. Hening.
Seorang pria bermata hazel dan berambut hitam terlihat terbaring tak berdaya diatas brankar rumah sakit.
Dengan alat yang terpasang pada hidung serta bagian perut nya. Dengan perban yang melingkar di dahinya juga perban yang melingkar sempurna di perutnya dan selang infus yang tak hentinya memasukkan cairan bening ke dalam tubuhnya.
Pria itu terlihat tak berdaya. Wajah yang begitu damai. Mata yang tertutup rapat serta mulut yang tak dapat mengatakan apapun.
Arran. Sosok yang diyakini begitu kuat, sosok yang di yakini begitu tegar namun tidak dengan kenyataannya.
Pria yang mampu menipu banyak orang dengan senyum nya yang begitu manis. Pria yang mampu mengatakan kepada banyak orang jika dirinya baik-baik saja walau berbanding terbalik dengan realita nya.
Suara mesin EKG (elektrokardiograf) pendeteksi jantung terus saja berbunyi menandakan masih ada kehidupan disana.
Arran. Pria itu baru saja selamat dari insiden penusukan yang hampir saja menewaskan nyawanya. Untung saja Zhafira dengan cepat menghubungi polisi,jika saja terlambat maka tentunya kuburan lah tempat pria itu sekarang.
Sekarang sudah menunjukkan pukul 03.00 pagi. Zhafira masih setia menunggu Arran. Gadis itu duduk di samping brangkar Arran sembari tangannya yang memegang erat tangan Arran.
Mata gadis itu sudah bengkak. Sangat. Sejak kejadian tadi ia baru bisa berhenti menangis saat dokter mengatakan bahwa Arran baik-baik saja. Tangan Zhafira terus saja mengelus tangan kekar Arran.
Tak lama kemudian seorang dokter beserta seorang perawat masuk ke dalam ruangan VVIP itu.
"Permisi kami akan menyuntikkan obat pereda nyeri kepada pasien" Ujar dokter dengan nametag "Dr. Arisma putri"
Zhafira kemudian berdiri dari duduknya mempersilahkan sang dokter untuk melakukan tugasnya. Setelan 10 menit, dokter itupun selesai dengan kegiatannya.
"Keadaan pasien sudah cukup membaik, detak jantungnya pun sudah kembali normal" ucap dokter itu kepada zhafira.
"Baik dokter, terimakasih."
"Omong-omong orang tua pasien kemana? Bukankah ia anak dari Jordhan pemilik MLC GROUP?" tanya dokter itu.
"saya sudah mengabarkan kepada orang tua pasien dan kata mereka besok pagi mereka akan ke sini"
Dokter itu mengangguk. "Baiklah kalau begitu saya permisi, mohon untuk selalu menjaga pasien, karna bisa saja denyut jantungnya kembali tidak stabil. saya permisi."
"Baik dok"
"""
07.20
"Halo Hellena keruangan saya sekarang"
"Baik"
KAMU SEDANG MEMBACA
Arran dan lukanya [on going]
Ficção Adolescente"Dari keluarga ini aku belajar; bagaimana caranya agar tidak menyakiti anak-anakku kelak" ___ Arran.