Delapan Belas

3.5K 669 242
                                    

"Gue kangen."

Arisha yang sedang mengunyah martabak mendadak berhenti.

Bohong kalau ia mengatakan jantungnya tidak berdebar. Apalagi dengan cara Jaehyun menyampaikan dua kata itu. Tatapan matanya benar-benar tulus.

Arisha menutup sekotak martabak di hadapannya. Lalu mengikuti posisi Jaehyun yang berlipat tangan di atas meja. Mata mereka saling pandang.

"Lo udah gue diemin dua hari masih nggak nyesel?"

Jaehyun menggeleng.

"Mau sampe seminggu?"

Jaehyun menggeleng lagi.

"Jae..."

"Caa," balas Jaehyun.

"Kita lupain aja ya? Bisa kok balik kaya biasa."

Lagi-lagi Jaehyun menggeleng.

"Gue jadi nggak tau mau ngadepin lo kaya gimana," ujar Arisha pelan. Nada bicaranya menyiratkan bahwa ia benar-benar frustasi.

"Kaya biasa aja," jawab Jaehyun dengan senyumnya.

"Gimana mau biasa kalo lo kaya gini?"

"Iya biar gue aja yang gini, lo tetep kaya biasa."

Arisha menghela napas, lalu menyandarkan punggungnya di kursi.

"Perlahan ya?" Jaehyun tersenyum. "Gue yakin gue bisa."

Arisha mengenyit. "Bisa apa?"

"Bisa ngubah hubungan kita."

Lagi-lagi Arisha berdebar.

Nggak.

Nggak boleh gini, makin lama ngobrol sama Jaehyun bisa-bisa Arisha yang nembak duluan.

"Tuh kan, pasti lo deg-degan," ujar Jaehyun dengan tawanya. "Belom ngapa-ngapain loh gue."

Arisha berdecak.

"Kalo gini gue nggak perlu usaha keras ya? Sering-sering ngobrol aja udah bisa lah." Jaehyun semakin tergelak.

Arisha mendesis. "Gue masuk aja lah!" kesalnya yang sudah bangkit dari duduk.

"Eh, jangan dong." Jaehyun menahan pergelangan tangan Arisha lagi. "Jutek mulu lo sama gue. Duduk dulu."

"Males gue kalo lo kaya gitu," gerutu Arisha.

Jaehyun terkekeh. "Iya becanda."

"Apanya?" tanya Arisha yang sudah kembali duduk.

"Yang tadi gue bilang."

"Iya emang bagusnya cuma becanda."

"Ya kan?"

Arisha manggut-manggut setuju. Memang lebih baik kalau Jaehyun menganggap obrolan mereka barusan sebagai candaan.

Topiknya terlalu berbahaya. Tidak baik untuk hubungan mereka, dan mungkin untuk jantung Arisha.

"Berarti gue harus usaha keras ya?"

Arisha membelalak. "Apaan anjir, tadi katanya becanda!"

"Iya becanda kalo gue nggak butuh usaha keras," ujar Jaehyun sembari tersenyum manis.

"Jaehyun ih!"

"Lo tetep kaya biasa aja, jangan mikir apa-apa."

"Yee anjir, lo yang buat gue mikir!" Arisha memijat pelipisnya.

"Gapapa kalo gue yang dipikirin."

"Ya Allah pengen ngomong kasar," ujar Arisha sembari menutup wajah dengan kedua telapak tangannya.

More Than Special | Jaehyun✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang