Delapan

4.1K 754 173
                                    

----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


----

"Caa, habis mandi panggilin Jaehyun sama yang lain kesini yaa!" teriak Bunda dari arah dapur.

"Habis mandi pake baju dulu, Bun!" balas Arisha yang ikut berteriak.

"Mulutmu itu loh Ca, menjawab terus!"

"Panggil mereka ngapain?" tanya Arisha yang sudah di dapur dengan setelan kaosnya dan kepala yang berbalut handuk.

"Sarapan disini," kata Bunda seraya menyusun lauk-pauk di atas meja makan.

"Mama kemana?"

"Udah pergi dari subuh ke rumah nenek."

Arisha manggut-manggut.

"Panggil sana, keburu lapar mereka."

"Yaudah Bunda aja yang panggilin, Caca juga males," ujar Arisha yang sudah mencomot nugget ayam buatan Bunda.

"Caca!"

"Iya ini mau dipanggil, Bunda," ujar Arisha setelah melepas lilitan handuk dari kepalanya. Membiarkan rambutnya yang basah terurai begitu saja.

Dengan berat hati ia melangkah masuk ke pekarangan rumah Jaehyun. Mengatur pernapasan, lalu mengetuk pintu rumah tersebut.

"Jaee! Nanaa! Bang Joohnn!" panggilnya sedikit berteriak.

"Assalamu'alaikum!" panggilnya lagi saat tidak mendengar jawaban.

"Wa'alaikumsalam," sahut seseorang dari dalam.

Arisha menegang.

Masih pagi, jangan Doyoung plis.

Pintu terbuka, menampilkan sosok yang baru saja ia harapkan ketidakhadirannya.

Doyoung diam. Arisha juga diam. Keduanya mematung saling tatap.

"Kenapa, Ca?" tanya Doyoung dengan suara serak khas bangun tidurnya.

Anjir suaranya.

"Kata Bunda sarapan di rumah," ujar Arisha setelah menetralkan napasnya.

"Sekarang?"

Aduh, diem Doy plis.

"Iya, Bunda udah siap masak."

Doyoung mengangguk. "Gue bangunin yang lain dulu."

"Yaudah, gue balik ya," pamitnya segera berbalik.

"Ca."

Mampus dipanggil.

Arisha menoleh. "Ya?"

Doyoung diam sejenak, menyandarkan tubuhnya di daun pintu dengan tatapan yang lurus ke Arisha.

Sepersekian detik mata mereka saling tatap. Perlu diakui, Arisha terhanyut dengan tatapan Doyoung. Tatapan yang tajam tapi meneduhkan.

More Than Special | Jaehyun✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang