Tiga Puluh Dua [END]

5.4K 617 367
                                    

"Jaehyun ngapain!"

Seperti maling yang tertangkap basah, Jaehyun refleks menyembunyikan paper bag kecil yang ia genggam.

Panik.

Ia menyodorkannya lagi, mengembalikan kepada sang pemberi. "Pacar gue galak. Maaf ya," ujarnya.

Arisha yang berjalan santai dari ujung koridor sudah memasang senyum miringnya. "Keciduk kan lo!"

Lelaki itu menghela napas pasrah. Tak berapa lama ia tersenyum sambil menyatukan kedua telapak tangannya. "Nggak diterima kok, Ca."

Arisha menggeleng kecil. Sejujurnya ia juga lelah. Hubungannya seperti tidak diakui oleh para pengagum Jaehyun. Mereka masih saja memberi perhatian kecil pada lelaki yang sudah menjadi pacarnya itu.

"Ngapain masih disini?" Arisha memandang sinis gadis berambut coklat di hadapannya.

"Masih pacar aja belagu," ujar gadis tersebut sambil berlalu.

Lihat?

Berpacaran dengan Jaehyun adalah salah satu cara mudah memperbanyak musuh.

"Udah ih, cemberut gitu," kata Jaehyun sembari merangkul pundak Arisha.

"Cape ya pacaran sama orang ganteng."

Jaehyun tergelak, tangannya mengacak gemas rambut Arisha.

"Kamu nggak cape jadi orang ganteng?" tanya Arisha. Keduanya sudah berjalan menuju parkiran.

Jaehyun terkekeh. "Kamu suka aku karena ganteng kan?"

Mendengar pertanyaan tersebut, sontak Arisha menghempas rangkulan Jaehyun dari pundaknya. Ia menatap lelaki itu sengit.

"Salah?"

"Bener sih." Gadis itu tergelak.

"Tuh kan," gerutu Jaehyun. Tangannya kembali merangkul pundak pacarnya.

"Nggak karna itu aja, Jae. Kamu bilangnya kayak aku mandang fisik banget."

"Karna apa lagi coba?" tanya Jaehyun seraya menaik-turunkan kedua alisnya.

"Karna..." Arisha menggantungkan ucapannya.

"Apa?"

Arisha memutar bola matanya, bibirnya mengatup rapat. Benar-benar seperti berpikir keras sebelum menjawab.

"Kasian?" ujarnya kemudian.

"Caca ih!"

Arisha tergelak. Tangannya kembali menghempas rangkulan Jaehyun. Ia sedikit berlari menuju mobil hitam yang terparkir rapi di dekat perpustakaan. Seperti biasa.

"Ngapain?" tanya Jaehyun sinis.

"Mau pulang." Arisha memasang wajah tanpa dosanya.

"Siapa yang mau nganterin?"

Arisha mendengus. Lalu berjalan menjauh dari mobil. "Aku cari ojek aja."

Lelaki berlesung pipi itu tergelak puas. Tangannya menarik pergelangan Arisha yang masih bisa ia jangkau. "Bercanda, sayang."

Arisha memalingkan wajah. Berkali-kali didengar masih saja membuat jantungnya berdetak hebat. Organnya yang satu itu masih suka berpacu tak bersahabat.

"Tadi isinya apa?" tanya Arisha tiba-tiba. Kini keduanya sudah dalam perjalanan pulang.

"Belum sempat liat. Bisa aku minta lagi nggak ya?"

"Bisa," jawab Arisha sambil menganggukkan kepalanya.

"Beneran?"

"Bisa pecah ginjal kamu!" pekik Arisha, membuat lelaki berlesung pipi itu puas terbahak-bahak dengan satu tangan yang memegang setir.

More Than Special | Jaehyun✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang