𝐆𝐰𝐚𝐞𝐧𝐜𝐡𝐚𝐧𝐚 𝐃𝐨𝐲𝐨𝐮𝐧𝐠-𝐚𝐡 [END]

14.Lily

Klik link di atas gesss
Oh ya seperti biasa follow sebelum baca
Klik votenya yah
Komen kalian jan lupa di tinggal
Kuy langsung lanjut aja aku juga gasabar😭
•••••

Gong yu merasa curiga dengan orang di depan nya ini sedangkan jaemin langsung tersenyum smirk dan kedua bodyguard di kanan kiri gong yu langsung memegang kedua tangan nya.

"Lepaskan aku?!! Siapa kalian sebenarnya?!"

Jaemin pun membuka maskernya membuat gong yu mengernyit.

"Detektif Nana?"

"Joesonghamnida tuan gong yu, kau harus di sekap agar bisa jujur dan mengungkapkan kebenaran nya"

"Kebenaran apa maksud mu eoh?!"

.

.

.

.

.

Setelah membekap gong yu dan mengikatnya erat, gong yu yang tak sadarkan diri akibat obat bius pun perlahan mengerjap ngerjapkan matanya dan melihat sekeliling dengan pencahayaan redup. Doyoung pun lantas langsung menghampiri gong yu sedangkan para body guard, jeno dan jaemin hanya melihat dari kejauhan.

"Apa kau Lee gong yu?"

"Nu..Nuguya?!"

"Tidak usah meninggikan suara mu itu ahjussi, cepat jawab aku apa kau kenal dengan Han Dyeoril?"

"Siapa kau sebenarnya eoh?!! Kenapa kau juga mengenal Dyeoril?"

"Ceritakan kau siapanya Bibi dyeoril sekarang padaku atau aku akan membuang mu di sungai dan melihat mu di santap hidup hidup oleh buaya"

Gong yu menelan silvanya susah payah, lebih baik dia angkat bicara dari pada diri nya akan mati konyol pikirnya.

Flashback on

Desa ini benar benar sejuk dan nyaman, angin nan rindang dan suasana yang damai mendukung dua sejoli ini yang sedang berjalan di tengah taman desa dengan berpegangan tangan.

"Aku lelah gong yu-ah"

"Jinjja?! Baiklah kita duduk di sana saja khajja Dyeoril-ah"

Hingga mereka duduk bersama dan menikmati senja, namun gong yu merasa wajah Han Dyeoril kini tak lagi tersenyum melainkan menunjukkan wajah gelisah membuat nya bingung lalu bertanya.

"Wae geurhae?"

"A..anni"

Hingga beberapa menit kemudian Dyeoril merasa dia benar benar harus mengikuti saran dari sahabatnya, Kim Reona.

"Gong yu-ah aku ingin bertanya padamu"

"Tanyakan saja sayang, kenapa jadi tegang seperti itu eoh?"