15.Pregnant

542 46 0
                                    

Guys seperti biasa, biasakan follow sebelum baca!
Klik yt atas lagu yg aku pilih enak enak parah:)
Voment kalian jangan ketinggalan yaw:(
••••••

"Tapi yang aku dengar dulu, lily bukan berasal dari desa. Ia merupakan anak orang yang sangat berpengaruh bagi negara ini, dan aku juga dengar banyak orang yang terlilit hutang dengan appanya"

"Apa kau tau? Dayoung adalah kembaran ku"

Seketika irene tercekat, hingga doyoung mengeluarkan kalung yang selama ini ia sembunyikan di dalam baju nya dan terlihat di saja kalung berbentuk daun silver.

"I..itu, itu kalung dayoung. Aku yang memberikan padanya dulu, a..apa kau benar benar kembaran nya? Tapi chagya, aku tidak rau bahwa dayoung memilki kembaran"

"Yah, dia berjualan koran untuk memenuhi kebutuhan eomma dan aku. Aku bersekolah tapi dia tidak karna dia bilang yang terpenting adalah aku. Hingga 15 tahun lalu aku pulang dari sekolah dan melihat dayoung yang terkapar penuh darah, aku pun menghampirinya dan ia sudah tak bernyawa. Dari dulu aku sudah mencari siapa dalang di balik kematian dayoung tapi karna menyewa detektif memerlukan uang hingga kasus itu di tutup tanpa kepastian. Kini aku mempunyai uang harta dan benda dan akan ku buka kembali kasus ini"

••••

Di sisi lain, lisa berlari ke kamar mandi dengan tubuh yang masih full naked. Tak tau mengapa perut nya tiba tiba saja bergejolak dan ia mengeluarkan semua makanan yang ia makan hari ini, lisa menatap dirinya di kaca saat selsai memuntahkan sumber energinya hari ini.

"Kenapa perut ku tidak enak sekali?"

Gumamnya setelah menghapus mulutnya dengan tangan nya. Lisa pun memilih untuk mandi dan berganti baju lalu melanjutkan tidurnya dan tak lama doyoung pun pulang.

'Dia sudah berganti baju? Artinya tadi dia sempat bangun? Ah molla lebih baik aku tidur'

Batin nya lalu beranjak dan tidur membelakangi lisa yang juga membelakangi dirinya.

'Eoh? Tumben sekali doyoung tidak mengusirku? Dia lihat kan bahwa aku sudah rapih dengan piama? Sudah lah aku tidak mengerti'

Batin lisa bingung. Hari hari berlalu dan 2 minggu telah berlalu, walau doyoung selalu pulang tapi ia selalu lembur dan pulang tengah malam. Lisa yang sering mual saat di jam kerja dan mogok makan, bahkan dirinya sering pingsan tidak jelas namun taehyung yang selalu menolongnya membaringkan tubuh lisa di sofa.

Tapi 2 minggu ini bisa terhitung puluhan kali lisa pingsan membuat taehyung tak bisa diam saja kali ini ia membawa lisa ke rumah sakit terdekat. Tak lama lisa yang sudah sadar pun mengernyit saat melihat dokter yang malah tersenyum menatap taehyung.

"Ada apa dok? Dia selalu pingsan dan mual mual 2 minggu belakangan ini, sakit apa lisa sebenarnya?"

"Tidak ada tuan, sebenarnya nona lisa tidak sakit. Selamat istri anda hamil tuan, dan usia nya baru 2 minggu. Hindari dari banyak fikiran dan beri pola makan teratur juga jangan lupa nona lisa lebih baik jangan bekerja yang berat berat dulu ne?"

"Mwo?! Ha..hamil??"

"Ne tuan, sekali lagi selamat. Saya permisi dulu ne"

Ucap dokter keluar begitu saja membuat taehyung dan lisa saling menatap. Di satu sisi lisa merasa bahagia tapi di sisi lain dia juga takut, takut bila sampai doyoung tau dan malah akan makin membencinya juga melukai anak mereka.

"Li...lisa,Ba..Bagaimana ini?"

"A..aku tidak tau taehyung-ah, aku mohon pada mu jebal jangan beri tahu suami ku"

"Pasti, aku tidak akan memberi tahu tuan doyoung"

.

.

.

.

Malam nya lisa baru saja menghidupkan televisi namun doyoung menggebrak pintu dan menarik tangan lisa hingga ke kamarnya. Membanting lisa ke kasur lalu menindih wanita itu.

"Aku mohon tidak dulu doyoung-ah"

Alis doyoung tiba tiba berkerut saat mendengar dari 5 bulan belakangan ini lisa yang selalu menurutinya untuk memuaskan nafsunya itu baru kali ini dia menolak.

"Berani sekali kau menolak ku? Ada apa? Tidak biasanya kau seperti ini?"

"Jebal"

"Haishh kau ini tidak jelas sekali, sudah lah siapkan aku makan. Aku akan mandi dulu"

Kesal doyoung kemudian beranjak ke kamar mandi lalu lisa pun beranjak dan berlari ke bawah menyiapkan doyoung makan. Hingga setelahnya sangat bertepatan karna doyoung pun turun dan mulai makan, sedangkan lisa hanya melihatnya saja membuat doyoung benar benar terusik.

"Apa yang akan kau lakukan di sana? Apa kau akan selalu melihat ku seperti itu? Makan lah pabo"

"Anni aku tidak lapar, melihat mu kenyang saja aku juga sudah kenyang"

"Terserah pada mu"

Hingga tiba tiba di pertengahan doyoung makan, lisa merasa mual dan langsung menutupi mulutnya kemudian berlari ke kamar mandi dekat dapur. Entah mengapa doyoung reflex melepas sendoknya dan menyusul lisa, sedikit rasa tak tega di dalam hatinya membuat doyoung juga reflex mengurut leher belakang lisa saat wanita itu memuntahkan segala makanan nya.

Hingga selsai lisa pun mencuci mulutnya kemudian mengelapnya dengan tisu dan menatap doyoung dengan tegang, ia bingung apa yang akan ia jadikan alasan.

"Kau ini kenapa eoh?! Jika kau sakit pergi lah ke dokter!! Kau menghilangkan nafsu makan ku bodoh?!"

Bentak doyoung dan pergi begitu saja ke kamarnya, lisa menghela nafas lalu kembali ke meja makan kemudian memunguti piring yang kotor lalu mencuci nya. Hingga selsai lisa melirik jam dinding dan terlihat sudah jam 11 malam, ia pun kembali ke kamarnya dan ia pun akhirnya tidur untuk memulai esok hari. Mumpung besok adalah hari libur ia akan menghabiskan waktu dengan doyoung.

•••••

Tok
Tok

"Doyoung-ah apa kau sudah bangun?"

"..."

"Doyoung-ah??"

"Haishhh Mwohaeyo? Hari ini hari libur lisa jangan menganggu ku!"

"Buka dulu pintunya doyoung"

Ceklek...

"Kau ingin kemana eoh? Kenapa sudah rapi?"

"Hari ini hari libur kan? Khajja kita ke festival biang lala, lalu malam nya kita ke festival lampion bagaimana?"

"Kau saja sana sendiri, aku sedang malas"

"Jebal..."

"Haishh baiklah baiklah tunggu di bawah aku akan mandi"

Lisa berbinar saat mendengar doyoung yang pasrah, lisa berjalan ke bawah dengan wajah senangnya. Lisa akan membuat kenangan yang indah bersama doyoung, dia berjanji. Walau sudah lama doyoung masih tetap membencinya walau lisa tak dapat membuat doyoung membalas cintanya setidaknya ia dapat menghilangkan rasa benci doyoung padanya.

Hingga doyoung datang mereka pun akhirnya pergi. Namun doyoung menjalan kan mobil ke arah restoran untuk makan terlebih dahulu sebab mereka belum sarapan. Lisa bahagia kini doyoung jarang kasar padanya, tak seperti dulu. Salah tak salah nya lisa dia selalu menamparnya jika saja bertemu wajah wanita itu.








~To Be Continued~

𝐆𝐰𝐚𝐞𝐧𝐜𝐡𝐚𝐧𝐚 𝐃𝐨𝐲𝐨𝐮𝐧𝐠-𝐚𝐡 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang