Chp. 16

803 165 27
                                        

Setelah mengambil phonsel milik name dan Yachi, Alisa pun kembali ke kelasnya untuk mengambil phonselnya. Belum saja dia menginjakkan kakinya kedalam kelas, tangannya di cekal lebih dulu oleh Kuroo.

"Ehh paan sih lu," ujar Alisa mencoba melepas genggaman tangan Kuroo

Kuroo mengintip isi kelas sebentar. Sepi. Tidak ada orang selain mereka berdua. Dan tidak banyak orang yang lewat koridor kelasnya sekarang. Kuroo pun membawa Alisa ke pojokan kelas paling belakang.

"Ehh maksud lu apaan sih Kur. Lepasin tangan gue lah," ujar Alisa memberontak. Tangannya dilepas, namun tubuhnya di kurung oleh Kuroo. Jelas hal ini membuat wajah Alisa memerah malu.

Tiba-tiba saja Kuroo memeluk tubuhnya erat dan menenggelamkan mukanya di leher Alisa membuat Alisa merinding.

"Kuroo, nanti kalo diliat Miwa gimana. Jangan kek gini woy," ujar Alisa mencoba melepas pelukan Kuroo namun tenaganya tak sebanding Kuroo

"Maaf in gue ya Sa. Gue ngerasa bersalah sama lo. Anak-anak yang lain juga minta maaf. Gue mau kalian bertiga balik ke Kadekarpet. PLISS!" mohon Kuroo sambil memeluk Alisa

Alisa diam. Tak menjawab ucapan Kuroo. Perlahan ia melepas tubuh Kuroo dari tubuhnya. Melihat wajah Kuroo yang memerah dan matanya yang berkaca-kaca. Sontak Alisa menangkup wajah Kuroo sambil berjinjit karena Kuroo lebih tinggi darinya.

"Haha. Kok gini sih. Mana yang katanya ketua geng Kadekarpet, hmm? Perasaan mantan gue nggak gini deh dulu. Kok jadi cengeng gini sih," ujar Alisa sambil terkekeh pelan

"Tapi maaf, kita bertiga nggak akan balik lagi ke Kadekarpet. Hehe, kita juga nggak segampang itu maaf in kalian. Karna disini tuh kalian yang salah. Kalian yang udah percaya sama orang baru dan ninggalin yang lama. Gue jelasin sekali lagi soal tangan Miwa yang dilukai name. Itu sama sekali nggak terjadi, selama y/n dirumah sakit dia selalu di dalam kamar buat pulihin dirinya sendiri. Oikawa disana terus. Jadi semua itu fake ya. Dan kita bisa tetep temenan. Tapi gatau kalo menurut Yachi sama name," ujar Alisa tersenyum tipis dan menunduk

"KUROO! NAME SAMA YACHI NGILANG!" teriak Atsumu membuat Kuroo dan Alisa menoleh ke arah Atsumu dengan nafasnya yang tidak beraturan di ambang pintu kelas

"Gak mungkin ngilang. Orang terakhir tadi mereka di ger...bang..." Saat menoleh ke arah Jendela yang mengarah langsung ke gerbang ternyata benar, mereka berdua tidak ada disana

"Udah lo cari disetiap sudut sekolah belum? Siapa tau mereka di toilet? Atau balik ke kelas? Atau nggak nemuin Semi?" Ujar Kuroo

"Nggak ada Kur. Kita semua udah pencar nyari mereka berdua. Tapi nggak ada. Udah gue coba telpon tapi nggak bisa nyambung," ujar Terushima

"Ya iyalah orang nomer kalian aja kita block. Biar gue yang nelpon," kesal Alisa lalu lupa jika sekarang phonselnya name dan Yachi dia bawa

"Oh iya gue lupa, hp nya kan masih di gue tadi gue ambil dari kelas mereka. Bangsat banget sih anjing!" Kesal Alisa

Saat mereka sedang berpikir tiba-tiba phonsel Alisa berdering dan telpon masuk dari nomer tak dikenal. Ia pun mengangkatnya siapa tau itu name atau Yachi

"Halo? Siapa?"

'Hai Alisa' ujar seorang perempuan dari sana dengan suara yang sangat bahagia

"Ck! Apaan sih nelpon-nelpon gue segala. Lo yang udah nyulik name sama Yachi?!" Bentak Alisa dengan wajahnya yang sudah memerah marah

'Temen lu ya? Iya nih ada di gw. Mau denger suara mereka?'

Alisa pun me-loudspeak telponnya dan membesarkan volumenya sampai full

'Lepasin gue bangsat!'

THE KADEKARPET✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang