Chp. 24

478 109 4
                                    

Setelah acara masak-memasak yang menyebabkan dapur sangat aesthetic. Kini mereka tengah kerja bakti membenahi rumah Kuroo yang sudah seperti kapal pecah.

1 jam berlalu. Mereka pun sudah selesai membenahi rumah Kuroo. Terutama bagian dapur yang tadinya sudah tak berbentuk kini menjadi dapur yang sangat asri dan nyaman dipandang mata.

"Hadehh, capek banget sumpah. Rumah Kuroo sih kegedean," keluh Atsumu

"Perasaan Lo tadi nggak bantuin sama sekali deh Tsum," ujar Name

"Ehh gue ngebantuin ya! Itu tuh si admin lambe yang dari tadi cuman foto-fotoin kita yang lagi kerja bakti. Stok aib nih bau-bau nya," ujar Atsumu menatap Suna yang tengah bermain phonselnya.

Menjengkelkannya lagi, Suna memasang ekspresi puas karena mendapat aib teman-temannya.

"Hih ngeri senyum-senyum sendiri. Jangan kayak para reader Lo, senyum-senyum nggak jelas sendirian cuman karna baper sama suara Husbu mereka."

/plak

"Ini lama-lama gue pengen banting hp Lo deh Sun. Soalnya keknya gue gedeg banget gitu lo," ujar Atsumu.

"Ya jangan lah. Banyak memori yang harus dilestarikan," ujar Suna berhenti memainkan phonselnya.

"Ehh gantian lah PS nya."

"Bentar Sun, ini udah mau menang. Sabar dikit napa," saut Yachi.

"Kur, lain kali beli PS4 tuh 2 atau 3 kek. Ini cuman 1 mah nggak cukup," ujar Oikawa

"Lu kira bujuk mai pader itu gampang? Tidak semudah itu perguso," jawab Kuroo

"Itupun mesti aku yang ngomong. Kalo nggak ya nggak bakal dibeliin Papa dah tu," saut Tsuya

"Nah bener," sambung Kuroo

"Mana itu Kuroo pas ngambek nggak dibeliin larinya ke rumah gue Weh. Nangis gitu dulu terus langsung ditenangin sama nyokap gue," ujar Name

"Yahh, jangan dibuka disini lah Name. Ihh ni anak, kebiasaan."

"Gapapa, sekali-kali bantuin Suna ngevideo aib Lo tadi." sontak Kuroo langsung menatap Suna dengan horror

"Itu muka apa deretan setan Kur," jawab Suna

"Gpp."

"Yahh kasian ngambek," ujar Alisa geleng-geleng kepala.

"Name! Gue pengen berduaan sama Lo! Gue pacar Lo bukan siii!" Rengek Oikawa sambil memeluk pinggang Name membuat Name geli. Dan alhasil ia mati di dalam gamenya.

Ingin marah pada Tooru ia tidak bisa. Karena bagaimanapun ini juga setengah salahnya karena mengabaikan Tooru. Ia pun menyerahkan stick controller pada Atsumu.

"Iya tapi geseran kebelakang dikit lah." Oikawa pun lantas mengangkat tubuh Name lebih kebelakang sambil memeluknya dari belakang

"Nyamuk-nyamuk di dinding. Diam-diam merayap. Datang sepasang kekasih. Hap! Jadilah nyamuk," lantun Suna dengan suaranya yang malas-malas berdamage bagi para stannya

"Emang ada nyamuk yang merayap Sun?" Tanya Atsumu bingung

"Gue cuman nyanyi bego."

"Tooru, geli anjer," ujar Name kala Oikawa menggelitiki leher Name

"Kalo gitu, ask my question."

"Apa?"

"This or that."

"Oke cepetan."

"Gue apa Kuroo?"

"Kuroo."

"Kok Kuroo sih?"

THE KADEKARPET✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang