Chp. 21

655 139 30
                                    

Dokter spesialis Alisa sudah selesai menjahit luka Alisa. Dan Alisa kini duduk di kursi roda. Tsuya sudah dipulangkan lebih dulu kerumahnya tadi.

"Kuroo, ke kantin yuk. Gue laper nih," ujar Alisa

"Jam segini masa kantin masih buka Sa."

"Masih, gue jamin masih buka. Udah ayo." Kuroo pun mendorong Alisa ke arah kantin

"Tuh kan masih buka. Apa gue bilang," ujar Alisa menunjuk kantin yang masih terbuka

Mereka pun memesan nasi kuning yang terkenal enak dirumah sakit itu. Setelah memesannya, mereka makan di meja yang sudah tersedia disana.

Sekarang sudah pukul 10 malam. Kenapa para suster berlarian kesana-kemari? Pikir Alisa sedari tadi

"Kok susternya pada larian sih? Ada yang darurat ya?" Tanya Alisa

"Mungkin iya. Udah itu makan dulu," ujar Kuroo membuat Alisa melanjutkan makannya dan mengabaikan para suster yang berlarian kesana-kemari

Kasian banget ya anak tadi. Masih muda udah meninggal aja

Iya, kasian banget

Dari seragamnya kayaknya dia anak SMA Guardian deh

Kayaknya sih

Mendengar nama SMA mereka disebut pun. Kuroo dan Alisa penasaran siapa orang yang dimaksudkan 2 orang perawat itu

"Permisi Sus," ujar Alisa memanggil salah satu suster tadi

"Iya? Ada apa ya?"

"Yang suster maksud tadi siapa ya Sus kalo boleh tau?" Tanya Alisa sopan

"Kalo nggak salah namanya Terushima Yuuji kak."

Deg!

Seketika Kuroo yang tadinya makan kini tiba-tiba saja berhenti. Terushima? Tidak mungkin kan.

"Terushima? Ciri-ciri nya gimana Sus?" Tanya Alisa dengan jantungnya yang berdetak tak karuan

"Belum pasti sih kak, soalnya wajahnya agak hancur karena kecelakaan. Tapi tadi KTP nya dicek namanya Terushima Yuuji."

Kuroo pun langsung menatap Alisa sebentar dan menanyakan sesuatu pada suster.

"Sekarang dia lagi dimana Sus?" Tanya Kuroo mencoba tenang

"Dia masih di IGD kak. Masih mempersiapkan mayatnya pulang," ujar suster itu

"Makasih ya Sus infonya." Kuroo langsung mendorong kursi roda Alisa ke IGD

"Kuroo... Nggak mungkin Teru kita kan?" Tanya Alisa dengan suara yang parau menahan tangisnya. Kuroo tak menjawab dan akhirnya mereka sampai di IGD

"Gue telpon anak-anak yang lain dulu," ujar Kuroo dengan suara yang gemetaran

----------------------

Name yang sudah siap-siap akan tidur pun tidak jadi karena phonselnya berdering. Dan tertera nama teman-temannya disana.

"Halo? Tumben nelfon jam segini kalian."

"Teru meninggal."

Deg!

"H-hah? Bercandaan lo nggak lucu tau Kur," ujar Atsumu

"Iya, orang tadi kak Teru masih ngumpul sama kita," ujar Yachi

"Gue nggak bercanda bego! Gue sekarang lagi dirumah sakit sama Alisa. Mending kalian langsung kesini. Gue mau nelfon nyokap bokapnya Teru dulu. Ga ada waktu," ujar Kuroo mematikan telfonnya

THE KADEKARPET✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang