Kini Name sudah dirumah Oikawa. Dan ia kini tengah membantu Riika memasak untuk makan malam. Name juga sudah izin ke orang tuanya untuk makan malam di rumah Oikawa nanti.
"Udah, tinggal aja. Biar gue aja ini. Lo mandi dulu sana, bentar lagi Papa mau sampek rumah masa liat calon menantunya masih kek gembel," ujar Riika
"Dihh. Kak Riika sembarangan aja ngomongnya. Yaudah gue tinggal ya," ujar Name diangguki Riika
Memang tadi Name sempat membawa pakaiannya saat tau ia akan makan malam dirumah Oikawa. Siapa tau dinner.
Setelah selesai membersihkan diri, Name keluar dari kamar Riika. Kemudian turun kebawah untuk makan malam. Disana sudah ada ayah Oikawa yang sepertinya baru pulang.
"Halo om!" Sapa Name
"Ehh Name. Tooru mana?"
"Mandi Pa," jawab Riika
"Yaudah, Papa mau bersih-bersih badan dulu. Habis itu kita makan malam bareng."
"Iya Om."
"Iya Pa."
Saat ayah Oikawa masuk kedalam kamarnya, bersamaan dengan Oikawa yang keluar dari kamarnya dengan pakaian casualnya. Hanya memakai kaos hitam polos dan celana pendeknya. Jika melihatnya, Name teringat waktu SMP nya dengan Oikawa bermain Voli dulu. Dimana ia seorang manager yang selalu memarahi Oikawa karena banyak perempuan yang mendekatinya. Bukannya apa, tapi kesannya seperti murahan bagi Name.
"Napa lu ngeliatin gue kayak gitu. Tersepona ya?" Ujar Oikawa mencolek dagu Name.
Name pun memukul kepala Oikawa dengan sendok yang ada ditangannya "Idihh , emang penyakit ge er lu tuh nggak sembuh-sembuh tau nggak."
"Ya tapi gausah digetok juga palak gue," kesal Oikawa mengelus kepalanya.
"Kalian tuh beneran pacaran atau nggak sih?!" Pekik Riika.
Name dan Oikawa pun sontak menoleh ke arah Riika dengan tatapan bengonya.
"Ya beneran lah kak!" Jawab Name dan Oikawa tegas membuat Riika terkejut sendiri karenanya.
"Terus kenapa sikapnya terkesan kayak nggak pacaran gitu sii," kesal Riika.
"Ada apa sih? Kok kalian daritadi teriak-teriak kayak gitu. Udah malam loh," lerai ayah Oikawa yang baru selesai mandi.
"Kak Riika yang mulai duluan Pa," ujar Oikawa menunjuk Riika. Riika yang ditunjuk pun melototkan matanya kearah Oikawa.
"Ehh apaan? Nggak ya," ujar Riika tak terima.
"Udah sihh! Kakak adek berantem mulu," ujar Name menghentikan acara tatapan tajam antar kedua kakak adik itu sebelum ada perang dunia.
"Kek lu nggak pernah berantem aja sama Semi," cibir Oikawa dan hanya diabaikan Name
"Udah Tooru. Ayo cepat makan, keburu makanannya dingin nggak enak nanti," ujar ayah Oikawa menengahi.
Selama makan, hanya ada suara piring dan sendok yang saling bertabrakan. Ayah Oikawa selesai makan pertama disusul oleh Riika kemudian Oikawa dan Name.
"Oiya om, Om manggil Name kesini buat apa ya?" Tanya Name
"Om cuman mau ngasih tau. Kalo setelah Tooru lulus nanti, kalian akan segera bertunangan,"
"Tunangan?"
"Iya, Papa sama Mama kamu juga udah setuju akan hal itu," lanjut ayah Oikawa.
"Tapi nikahnya kapan Pa?" Tanya Oikawa antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KADEKARPET✓✓
FanfictionSemi [Name] merupakan seorang wanita yang berparas cantik, imut, dan polos. Namun sikapnya tak sesuai wajahnya yang polos. Dia famous di sekolahannya karena dia wanita toxic yang ditarik bergabung dengan sebuah geng. Berbanding terbalik sama sifat a...