Chp. 31

337 77 6
                                    

Sebenarnya sangat disayangkan, Guardian kalah saat set terakhir mereka karena Atsumu dan Oikawa yang terluka secara bersamaan. Tulang jari tengah dan telunjuk Oikawa retak sedangkan Atsumu hanya tulang jari manis nya yang retak.

Dan hal itu disebabkan juga karena mereka menerima spike kuat Kageyama 3 kali berturut-turut. Oikawa dan Atsumu cukup terpukul karena kekalahan yang mereka sebabkan sendiri. Meskipun masih ada Akaashi, tapi mereka berdua merupakan setter utama dan setter unggulan.

"Yaudah sih gak usah dipikirin! Ya emang mungkin kita kurang beruntung?! Kalian emang udah berusaha sebaik mungkin. Kita semua harus terima hasil yang ada! Ngerti?! Kalian masih ada kesempatan tahun depan!" Tegas Oikawa menatap tajam ke arah anggotanya yang tengah murung.

"Bener kata Oikawa. Kalian semua yang kelas 1-2 masih ada kesempatan buat tahun depan. Dan pakai kesempatan itu sebaik mungkin," tambah Semi.

"Cepetan masukin barang kalian ke dalam bis, kita ke resto dulu abis ini buat ngisi perut," lanjut Semi.

Yachi sempat memergoki Atsumu yang tengah menangis di loker. Dan sampai sekarang, Atsumu tidak mengulas senyum sama sekali. Wajahnya sangat datar, dingin, dan penuh penyesalan di dalamnya.

"Kak Eita, gue ikut bis aja ya kak?" Ujar Yachi yang langsung dimengerti Semi.

"Yaudah gapapa, nanti gue biar nebeng mobilnya Kuroo aja," ujar Semi.

"Makasih ya kak." Yachi pun masuk ke dalam bis dan langsung duduk disamping Atsumu.

"Tsum? Hei?" Perlahan Yachi menolehkan wajah Atsumu ke arahnya.

"Kenapa Chi?" Tanya Atsumu

Bukannya menjawab, Yachi mengambil tangan kiri Atsumu dan melihat jari manisnya yang di perban.

"Masih sakit?" Tanya Yachi

"Dikit."

"Jangan murung terus gitu dong. Lo pikir gue gak tau kalo Lo tadi abis nangis?" Ujar Yachi.

"Kenapa sih tu anak ngeselin banget. Dia tuh mesti sengaja banget mau bikin jari gue sama Oik sakit biar kita nggak turun ke lapangan lagi! Karna dia mesti tau kalo tanpa gue sama Oik, Guardian gabakalan ada potensi menang Chi," jelas Atsumu pelan takut menyinggung beberapa orang disana.

"Tapi tahun depan Lo masih bisa menang kan? Dan gue yakin, Tsukishima 2 tahun kedepan bakal bisa banggain Guardian. Jadi jangan murung terus ya. Muka Lo jelek, nggak enak dilihatnya," ujar Yachi membuat mata Atsumu membulat.

"Lah? Ihhh kok gitu sih lu," kesal Atsumu.

"Lah emang fakta," saut Osamu dari kursi depan Atsumu.

"Heh apaan lu nyaut-nyaut omongan gue."

"Ya serah gue lah, gue punya mulut juga!" Tegas Osamu.

"Lah kok ngegas pak?!"

"YA LU SENDIRI ITU JUGA NGEGAS."

"ORANG LO YANG MULAI DULUAN KOK GUE YANG LO SALAHIN."

"WOI UDAH! LU BERDUA BERANTEM TERUS GUE TURUNIN NIH." bentak Name dari belakang.

Miya twins pun langsung kicep tak berbicara apa pun mendengar ancaman dari Name.

"Dasar anak kembar," cibir Oikawa.

"Temen lu itu," saut Name

"Temen lu juga kan?"

"Enggak. Temen gue nggak rese kek mereka."

"Rese tapi setia kan?"

"Iyain." final Name

Name mengambil tangan kanan Oikawa dan memerhatikan lukanya yang terbungkus perban.

"Sakit banget kan?"

"Enggak sampek banget. Cuman dikit doang," jawab Oikawa tersenyum tipis.

"Jangan pakek buat Voli selama 5 bulan dulu ya," ujar Name membuat Oikawa menganga.

"Biar cepet sembuh Tooru. Emang Lo gamau kalo jarinya cepet sembuh? Mau kan?" Oikawa hanya mengangguk i omongan Name

"Peyukk," ujar Oikawa dengan wajah imutnya.

"Aaaa lucu, yaudah sini peyuk dulu ya." Name merentangkan tangannya dan langsung dipeluk Oikawa dengan erat.

Name tau, Oikawa menangis tanpa suara dan bahu Name perlahan basah.

'Lo udah berusaha sebaik mungkin Tooru. Makasih buat semua usaha Lo. Gue yakin, para adek kelas bakalan menangin pertandingan tahun depan' batin Name

Oikawa menangis cukup lama dalam pelukan Name. Ini yang Oikawa butuhkan, sebuah pelukan yang selalu ada untuknya.

Sampai Oikawa sudah berhenti menangis, ia terpikir kan ide jahil. Ia melihat leher Name yang mulus dan beberapa detik kemudian ia menciptakan beberapa kiss mark membuat Name kesal. Oikawa pun melepas pelukannya pada Name dan menatap Name dengan raut wajah kesalnya.

"Tooru ngapain sih."

"Gabut."

"Ya tapi nggak bikin kiss mark juga lah. Sampek ungu gini lagi," ujar Name saat melihat beberapa kiss mark buatan Oikawa dari pantulan kamera phonselnya.

"Biar semua orang tau, kalo lo cuman milik Oikawa Tooru seorang. Gak boleh ada yang ambil," bisik Oikawa di telinga Name membuat badan Name merinding.

"Ihhh Lo tuh ya. Untung aja jaket Voli bisa nutupin sampek leher. Ngeselin banget sih," cibir Name menaikkan resleting sampai menutupi lehernya.

"Ngeselin gini tapi Lo sayang kan?"

"Iyaa."

"Kalo ntar kita udah nikah ni ya, gue pengen deh punya anak kembar. Tapi sifatnya gak kek dakjal kayak Miya twins noh," ujar Oikawa pelan karena tak mau ribut dengan Atsumu. Males saja.

"Bisa-bisanya lu mintanya kek nggak ada beban gitu. Coba deh Lo mau lahiran, sakit gak gue tanya?" Ujar Name.

"Ya mana gue tau, gue kan cowok. Kenapa? Lo mau bikin sekarang? Bisa aja kok, nanti ya pas pulang langsung gas," ujar Oikawa dan berhasil mendapat pukulan dari Name

"Lu ngomong gitu lagi gue patahin jari Lo lima-limanya ya."

"Iya maap dong," ujar Oikawa.

"Iyaa."

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-

Beberapa part mungkin bakal aku private. Jadi kalo mau baca, follow akunku juga ya-!

 Jadi kalo mau baca, follow akunku juga ya-!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makasih

Sama-sama

Dan mulai hari ini, Author sebisanya akan update tiap hari
Jamnya nggak tentu ya, kadang jam 10 siang, kadang jam 7 malam (WIB)

Jadi jangan lupa vote sama komennya wehh😭

THE KADEKARPET✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang