Chp. 11

775 168 4
                                    

Pukul setengah 3 pagi, name terbangun dari tidurnya karena ingin kencing. Saat turun dari brankarnya, kepalanya sangat pusing dan dahinya yang panas. Ia pun mengambil kacamatanya lalu memakainya.

Dari tadi malam, Oikawa sudah mengetahui bahwa mata name ternyata minus. Sempat terkejut karena selama ini name merahasiakan nya dari mereka.

Setelah selesai dari kamar mandi, name mulai membangunkan Semi dan Oikawa.

"Kak Eita. Kak! Bangun ihh." Semi pun langsung bangun dan melihat name yang tengah duduk di pinggir brankar

"Kenapa? Infus lo habis?"

"Masih banyak tuh. Gue laper."

"Ya minum obat dulu, terus makan. Tadi malam kan gue bawain makanan."

"Enggak mau. Gue mau nasi kuning. Beliin dong ya."

"Yang dikantin lantai berapa?"

"Yang di lantai 2, itu nasi kuningnya enak. Terus yang selalu buka jam segini kantin lantai 2."

"Yaudah, lu disini aja sama Oikawa. Jangan kemana-mana, awas kalo lu pergi," ujar Semi memakai jaketnya lalu keluar

Setelah memastikan bahwa Semi sudah pergi, name membangunkan Oikawa dengan menyiramnya dengan sedikit air.

"Ehh anjir!" Kaget Oikawa

"Bangun, kita pergi sekarang," name melepas paksa infusnya. Sedikit sakit dan tangannya mulai mengeluarkan darah, namun langsung ia tahan dengan tisu

"Ya nggak usah siram juga kali," ujar Oikawa dengan suara beratnya sehabis bangun tidur

"Biar lu nya nggak usah cuci muka dulu."

Oikawa memakai hoodienya karna suhu udara yang sangat dingin nantinya. Setelah itu, mereka berdua pergi diam-diam dari sana. Menaiki lift agar cepat sampai ke lantai 1.

"Semi dimana?"

"Gue suruh beliin nasi kuning di lantai 2."

"Adek lucknut lo emang."

Setelah lift terbuka di lantai 1, name dan Oikawa segera menuju ke parkiran. Karena parkiran yang letaknya agak jauh, jadi name menunggu di pintu utama rumah sakit saja menunggu Oikawa mengambil mobilnya.

"Ayo cepetan naik dongo," ujar Oikawa

Mereka pun akhirnya berhasil kabur dari rumah sakit untuk menjemput Alisa dan Yachi di bandara.

"Ini perjalanan ke bandara butuh waktu setengah jam loh."

"Dan mungkin kita bakal nunggu 10 menit di bandara," ujar name saat memakai bye bye fever

"Katanya 45 menit lagi mereka sampek Indonesia."

"Lu tidur aja. Biar suhu badan lu turun dikit. Kalo gue kena semprot Semi juga gue nyalahin lu ya."

"Iya-iya, bawel amat lu."

Saat name ingin kembali tidur, ada telepon masuk dari phonselnya. Dan kalian pasti tau siapa. Yap, itu Semi Eita.

"Halo kak?"

'Balik. Dimana lu sekarang sama Oikawa? Ngapain kabur hah?!' Marah Semi

"Hehehe, name sama Oikawa mau jemput Alisa sama Yachi dibandara. Bentar doang kok, ya ya ya. Tapi nanti jangan marahin Oikawa ya, name maksa Oikawa tadi malam. Hehehe."

'Kamu jadi anak bandel banget. Awas kalo nanti kamu nge drop. Kakak adu in ke Papa sama Mama ya'

"Enggak kok, lagian ini y/n sambil pakek bye bye fever"

THE KADEKARPET✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang