Yang kecil jangan baca, khusus 18+☺⚠️
***
"Kita main tipis aja, ya?"
Ghea menunduk lalu tersenyum simpul. Mengangguki permintaan sang suami dengan kembali melenguh usai bibir nakal Dika bermain lebih ganas pada area itu.
"Dika jangan digigitthh," bisik Ghea menjambak rambut si empu yang hanya terkekeh seperti bayi tak bersalah.
"Sakit?" tanyanya menjauhkan diri. Ghea yang disodori pertanyaan tersebut langsung mengangguk. Dika terkekeh kembali. Tangan kekarnya lantas memijat pelan payudara Ghea yang membuat muka wanita itu semakin memerah.
"Dika..." Suaminya itu seketika menoleh. Seringainya terlihat jelas melihat istrinya yang gelisah akibat perlakuannya.
"Ya?"
"Udahh-hhmh." Dika kembali meraup bibir istrinya. Tangannya masih meremas dengan lembut payudara Ghea sesekali memilih putingnya dengan pelan menciptakan desahan gadis itu semakin menjadi.
"Tapi gue ga mau berhenti... " Dika berbisik dengan suara yang lirih dan serak. Bibirnya mencium daun telinga sang istri lalu turun guna membuat beberapa cupang di leher Ghea.
Ghea memejamkan matanya sambil meremas rambut Dika. Bibir merahnya mendesah, pipinya begitu merona dengan detak jantung yang berdebar tidak karuan.
Dika menyeringai, dia lantas turun mencium dada wanita itu hingga lidahnya mencapai puting payudara Ghea yang menegang. Jilatan halus dan sensual terasa membuat tubuh istrinya bergetar.
"Suka?" Dika menyeringai. Kepalanya naik untuk mencium leher istrinya.
"Hm.... Tapi-ah." Seperti tersengat listrik, Ghea meringis merasakan gigi Dika menembus kulit lehernya. Walau tidak terlalu dalam mampu membuatnya gusar.
"Tapi?" Dika menggoda lalu tersenyum dan mencium dahi istrinya.
"Cuma agak aneh. Soalnya Dika jarang gini."
"Maaf." Dika mengangkat dagu Ghea. Tersenyum tulus dan hangat yang menciptakan hati wanita itu meleleh.
"Gapapa.. " Ghea hanya mampu bergumam lirih sambil memejamkan matanya saat tangan besar suaminya itu kembali memijat pelan payudaranya.
Dika tersenyum melihat respon istrinya. Merasa diberi lampu hijau, tangannya tidak berhenti. Napas hangatnya mulai memberat saat merasakan kulit lembut dan halus itu. Matanya mulai dipenuhi hasrat yang menyala, ditambah rasanya sesak dalam celananya mulai menegang membuat Dika menatap istrinya dengan penuh keinginan.
"Cantik, " bisiknya serak. Tangan Dika memilin puting payudaranya lagi lalu mengangkat tubuh istrinya dengan hati hati. Membawanya ke ruang televisi dan membaringkan tubuh rapuh itu di sofa yang membuat jantung Ghea berdegup kencang melihat Dika yang menatapnya dengan gairah membara.
Dika tersenyum tahu perasaan istrinya. Dia mencium kening Ghea lalu berbisik lembut. "Santai, oke? Percaya sama gue."
Dika kembali meremas payudara Ghea lalu menunduk untuk menghisapnya dengan pelan yang menciptakan erangan Ghea keluar dari bibir manis itu.
"Jangan berisik, nanti Ale bangun." Dika terkekeh lalu menarik kepala Ghea dan mencium bibirnya perlahan. Tangan Dika tidak diam, terus meraba dan menelusuri setiap lekuk tubuh istrinya. Lembut, halus dan berisi. Hanya dengan menyentuhnya saja mampu membuat celananya semakin sesak.
"Shit, gue butuh lo." Dika menggeram dengan wajah frustasi yang kontras dengan tangannya yang mulai meraba celana dalam Ghea.
***
Udah segitu aja. Cuma upload draft. Sisanya taun depan lagi kalau mood nulisnya :D
Dadah~
KAMU SEDANG MEMBACA
Dighe | 18+
ChickLitYoung Adult Romance 18+ ∆ *** "Kapan punya anak?" Tidak ada hal lain yang mereka tanyakan jika bertemu Dika dan juga Ghea. Tiga kata itu sepertinya sudah melekat kuat untuk dua insan yang sudah satu tahun menikah, namun belum juga ingin punya keturu...