• Part 16

784 84 25
                                    

Irene menatap Junmyeon yang terbaring lemah di atas kasur VVIP rumah sakit salah satu rumah sakit ternama di ibukota. Wajahnya pucat, tetapi tidurnya kelihatan tenang.

"Ekhm.." dehaman barusan membuat Irene terkejut dan menoleh.

"Kenapa Tae?" tanya Irene sambil bangkit dari kursi.

"Lo pulang aja, biar gue yang urus Abang," ucap Taehyung. 

Irene menggelengkan kepalanya dan kembali duduk seraya menatap Junmyeon. "Gue gak apa kok, Tae. Lagian dia juga gak bakal begini kalau gak ikut-ikutan gue tadi. Ini juga udah tugas gue sebagai sekretarisnya buat nemenin dia."

"Tap--"

"Junmyeonn.." pintu kamar tiba-tiba terbuka dan masuklah sepasang paruh baya dan datang memeluk Junmyeon. "Abang kamu kenapa, Tae?"

"Abang belum makan apa-apa, tetapi tiba-tiba makan pedas. Kata dokter asam lambungnya naik," jelas Taehyung.

Irene yang masih belum mengerti situasi ini hanya menatap mereka bergantian.

"Oh iya, Ma, ini Kak Irene, sekretarisnya Abang," ucap Taehyung mengenalkan.

Irene buru-buru membungkukkan badannya dan menyodorkan tangannya untuk bersalaman begitu Taehyung memanggilnya "Ma".

"Saya Bae Joohyun, Nyonya," ucap Irene pelan.

Nyonya Kim mengangguk dan menjabat tangan Irene. "Saya Nyonya di keluarga Kim, nama saya Soo Ah. Ini suami saya, Kim Jaehoon."

Irene mengangguk pelan dan kembali membungkuk. "Salam, Tuan Kim."

"Taehyung, ayo kita keluar sebentar. Ada yang ingin Papa bicarakan dengan kamu," ucap Tuan Kim, lalu keduanya keluar dari kamar.

Soo Ah maju mendekati Irene lalu Irene segera memberikan kursinya untuk Soo Ah duduk. "Silakan duduk, Nyonya."

Soo Ah tertawa. "Jangan terlalu sungkan, panggil 'Tante' saja."

Irene menunduk dan tersenyum pelan. "Baik, Tante."

Irene menarik kursi lagi lalu duduk di sebelah Soo Ah.

"Jadi, kamu sekretaris baru Junmyeon?"

Irene mengangguk atas pertanyaan yang dilontarkan Soo Ah barusan.

"Gimana? Betah nggak? Emang anak saya kadang permintaannya banyak," ucap Soo Ah membuat Irene tertawa.

"Betah kok, Tan. Pak Junmyeon tidak segalak yang ada di cerita," jawab Irene keceplosan. "Maksud saya--"

Soo Ah tertawa dan memotong pernyataan Irene barusan. "Nggak apa, dia memang galak kok. Itu efek umurnya, dia kan sudah tua tapi tidak menikah-menikah."

Ucapan Soo Ah barusan sukses membuat Irene tertawa. 

"MAMA!" kesal Junmyeon yang sebenarnya dari tadi sudah sadar.

Irene terkesiap dan menoleh. "Gimana perasaan Bapak? Apa perlu saya panggilkan dokter?"

"Nggak usah, Rin, dia emang nggak kuat makan pedas masih sok-sokan. Dulu juga pernah seperti ini, masih diulangi lagi. Memang tua bebal," ucap Soo Ah membuat Irene menunduk.

"Saya minta maaf ya, Tan, gara-gara saya, Pak Junmyeon jadi masuk rumah sakit," ucap Irene memberanikan diri. "Tadi saya yang mengajak Pak Junmyeon buat makan bakso."

"Saya di sini nggak ada hubungannya sama kamu, ya. Saya yang memilih buat makan pedas, bukan karena apa-apa," sahut Junmyeon.

"Oh jadi begitu ya," ucap Soo Ah sambil melipat kedua tangannya di dada. "Kalau begitu saya minta kamu temani Junmyeon selama di rumah sakit, bisa?"

My Boss // SURENETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang