Karena semangat lanjutnya besar, maka cerita ini dilanjut ya fams!
••"Kamu ada hubungan apa sama adik saya?" tanya Junmyeon to the point.
"Hah?" Irene melongo, lalu sedetik kemudian tertawa.
Junmyeon menatapnya dengan tajam sebelum akhirnya Irene menghentikan tawanya.
"Adik kelas saya waktu SMA, Pak," jawab Irene jujur. "Temannya Sehun juga."
"Oh," balas Junmyeon cuek. "Jadwal."
Irene terdiam dan nampak berpikir. "Hah?"
"Jadwal saya, Bae Joohyun."
"Oalah," balas Irene lalu membuka tabletnya. "Kosong, Pak."
Mereka terdiam lama sampai akhirnya Junmyeon meletakkan pulpennya kasar di meja kacanya hingga menimbulkan suara dentingan yang cukup keras.
"Kamu kenal dekat sama adek saya?"
Irene menatap Junmyeon kebingungan. "Bukannya tadi saya udah jawab ya, Pak?"
Junmyeon menoleh. "Belum. Ini beda pertanyaan."
Irene mengernyitkan keningnya. "Ya.. lumayan sih. Taehyung kan teman pac-- maksud saya mantan saya, jadi kami lumayan sering hangout bareng."
Junmyeon mengangguk-anggukkan kepalanya. "Oh."
"Ada apa ya, Pak?"
Junmyeon bangkit dari posisi duduknya. "Kamu bilang kalau jadwal saya kosong, 'kan?"
Irene mengangguk.
"Ayo saya traktir makan," ucap Junmyeon lalu melepaskan jasnya. Irene kebingungan dan melirik jang tangannya.
"Ini masih jam 9 pagi, Pak," ucapnya. "Belum waktunya istirahat."
Junmyeon menoleh. "Kok masih pagi ya?"
Irene melongo. Sedetik kemudian ia menjauh dari Junmyeon, lalu tangan kanannya mengarah ke Junmyeon.
Sambil memejamkan mata, Irene berkata, "Wahai roh yang ada di dalam tubuh bos saya, cepat keluarlah!!!"
Irene mengulanginya berkali-kali membuat yang sedang 'disihir' itu melipat kedua tangannya di depan dada. Irene mengintip dengan membuka mata kanannya, lalu ia membuka kedua matanya begitu melihat tatapan tajam Junmyeon.
"Biar saya tanya, siapa nama Anda?" tanya Irene menelisik.
Junmyeon menarik napas panjang. "Kim Junmyeon."
"Apa jabatan Anda?"
"Bos kamu."
Irene mengangguk-angguk. "Ini pertanyaan sulit. Cuma roh bos saya aja yang tahu. Apa peraturan nomor satu?"
Lagi-lagi Junmyeon menarik napas panjang. "TIDAK DIPERBOLEHKAN MENYUKAI BOSS."
Irene menganga sambil bertepuk tangan. "Pinter juga ini setan."
"HEH SETAN SETAN, KAMU YANG SETAN!" ucap Junmyeon dengan nada tinggi. Ia mengambil jasnya, hendak pergi meninggalkan Irene. "Saya makan sendiri aja, panas saya deketan sama setan."
Irene tersenyum lalu mengejar Junmyeon. "Eh eh eh tunggu, Pak!"
Junmyeon kemudian berhenti, membuat Irene menabrak punggungnya. "ADUH!!!"
Junmyeon menoleh. "Ngapain ikutin saya?"
Irene memegangi kepalanya, lalu sedetik kemudian kembali tersenyum. "Mau ditraktir lah."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss // SURENE
FanfictionSuara derap langkah tegas memasuki pelataran kantor, membisukan semua perbincangan asyik untuk sekadar menoleh ke arah seseorang yang baru saja datang. Semuanya segera membungkuk begitu mengetahui Kim Junmyeon, bos besar mereka tengah berjalan di p...