Junmyeon menelisik ke setiap ruangan apartemen sekretaris gilanya itu. Ia melipat kedua tangannya lalu memejamkan kedua matanya cukup lama.
Irene yang melihat hal itu melambai-lambaikan tangannya di hadapan wajah Junmyeon lalu menjentikkan jarinya. "Ritual, Pak?"
Junmyeon membuka kedua matanya lalu berdeham. "Mau ngecek setan."
Irene membelalakkan matanya. "Sembarangan banget!"
Junmyeon kemudian duduk di sofa dan kembali memejamkan matanya.
Irene mendekat ke arah Junmyeon dan bertanya, "Emang beneran ada setannya? Bapak beneran bisa liat?"
Junmyeon membuka mata kanannya lalu melirik ke arah Irene. Kemudian ia meletakkan telunjuknya di bibir seraya berkata, "Sssttt."
Irene ikut melipat kedua tangannya di depan dada lalu memperhatikan aksi bosnya itu. Ia memejamkan mata dan menarik napas panjang.
"Saya lapar," ucap Junmyeon membuat konsentrasi Irene buyar.
"Ya terus?"
"Kamu nggak memberi makan tamu? Parah sekali," balas Junmyeon.
Irene memutar kedua bola matanya. "Ya kan saya cuman masak sarapan aja. Kalo mau makan ya silakan pesen ojol."
"Bonus memasak."
Irene buru-buru bangkit berdiri dan memposisikan tangan kanannya di dahi, membentuk tanda hormat. "Siap pak bos! Bapak mau makan apa malam ini?"
"Apa aja yang enak."
Irene menganggukkan kepalanya cepat. "Oke, Pak. Boleh mandi dulu atau keliling, saya mau masak."
Junmyeon menganggukkan kepalanya lalu bangkit berdiri untuk menelisik isi apartemen Irene. Ia melihat bingkai-bingkai foto yang disusun rapi atas laci dan menemukan foto Irene dan Sehun yang masih ada.
"Ini foto sama mantan masih disimpen aja sih?" tanya Junmyeon.
"Biar kalo mau nyantet gampang," sahut Irene dari dapur.
Junmyeon terkekeh pelan. Ia melanjutkan apartment trip-nya ke bagian penghargaan yang diterima Irene. Juara I Business Plan Competition, Juara I Mahasiswa Berprestasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Juara I Idea Plan Competition dan masih banyak lagi. Wow pinter beneran ya sekretaris gue..
Hal yang membuatnya tertarik adalah pada penghargaan Irene dalam menjadi juara I song competition dan juara 2 modeling contest. Cantik dan pintar. "Kamu bisa nyanyi?"
"Bisa lah, saya ngapain aja juga bisa," sahut Irene dengan sombong.
"Iya bisa semua cuman pacaran aja yang enggak bisa," balas Junmyeon sambil meletakkan kembali medali-medali Irene.
"Sialan."
Junmyeon kembali terkekeh dan ia masuk ke dalam kamar Irene yang tertata rapi dengan beberapa buku terbuka di atas ranjang. Aroma yang biasanya digunakan Irene menusuk masuk ke dalam rongga pernapasan Junmyeon. Wangi sekali.
Ada beberapa foto masa kecil Irene di atas nakas yang membuktikan bahwa wanita itu sudah cantik sejak lahir.
"Ekhm." Dehaman itu membuat Junmyeon menoleh. "Ngapain masuk kamar saya?"
"Saya kira ini kamar mandi soalnya kecil banget," jawab Junmyeon singkat lalu keluar dari kamar.
Irene melotot. "Bos sialan."
"Saya mandi."
Irene memutar kedua bola matanya lalu menutup pintu kamarnya dan melanjutkan aktivitas memasaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss // SURENE
FanfictionSuara derap langkah tegas memasuki pelataran kantor, membisukan semua perbincangan asyik untuk sekadar menoleh ke arah seseorang yang baru saja datang. Semuanya segera membungkuk begitu mengetahui Kim Junmyeon, bos besar mereka tengah berjalan di p...