• Part 5

3.1K 284 14
                                    

Pukul 13.45.

Irene tersenyum dikala ia baru saja mengupload foto dirinya bersama sang kekasih, Oh Sehun.

Irene tersenyum dikala ia baru saja mengupload foto dirinya bersama sang kekasih, Oh Sehun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya, wanita cantik ini sudah tidak sendiri. 4 tahun belakangan ini ia telah berkencan dengan adik kelasnya saat SMA yaitu Oh Sehun. Dan hari ini tepat 4 tahun mereka bersama.

Saat ini, Sehun kekasihnya masih menimba ilmu di negeri kanguru, dan beberapa minggu lagi, kekasihnya itu akan kembali ke Indonesia dengan gelar undergraduate atau S1nya.

Junmyeon yang melihat Irene tersenyum sendiri pun akhirnya berdeham. Ya, saat ini mereka duduk bersebelahan di kursi belakang karena ada sopir yang akan mengantar mereka.

Irene merubah raut mukanya seketika, lalu menyimpan ponselnya di saku.

"Kamu sudah hafal sama materinya sampai-sampai punya waktu untuk main ponsel?" tanya Jummyeon sambil memainkan tabletnya.

Irene mengangguk, "Sudah."

"Emailkan ke saya lagi bahan presentasi dengan PT Jaya Juga. Yang sebelumnya terhapus," ucap Junmyeon.

Irene mengangguk lalu segera melakukan apa yang bosnya pinta, "Sudah, Pak."

"Hmm," jawab Junmyeon singkat, "Saya boleh tanya sama kamu sesuatu nggak?" tanya Junmyeon tiba-tiba.

"Eh, mau tanya apa Pak?" reflek Irene menoleh ke arah Junmyeon, menatap matanya.

Junmyeon tersenyum sebentar membuat Irene memutuskan kontak matanya.

"Kamu sakit?"

"Eh?"

"Tumben-tumbenan senyum seharian," ucap Junmyeon.

Irene tersenyum miring, lalu mengangkat tangan kanannya, lalu merubah suaranya seperti Junmyeon lakukan biasanya, "Saya tidak suka kalau privacy saya diganggu."

Junmyeon tertawa lepas mendengar tuturan Irene barusan. Persis sekali dengan yang biasa ia lakukan.

Irene ikut tersenyum melihat bosnya tersenyum. Aneh memang, namun keduanya tersenyum.

••

"Wah," Pak Jay Park, CEO PT Jaya Juga bertepuk tangan dengan apa yang barusan Junmyeon presentasikan. Ia sangat puas dengan apa yang Junmyeon sampaikan, "Hebat, saya tidak salah pilih untuk bekerja sama dengan perusahaan Anda."

Junmyeon tersenyum tipis, "Terima kasih, Pak Jay Park. Senang juga Kim's Company bisa bekerja sama dengan PT Jaya Juga."

Pak Jay Park tersenyum lebar, "Wah.. senang sekali saya.. Oh iya, saya sudah siapkan makan siang untuk Anda. Bisa kita berbincang santai?"

Junmyeon mengangguk, lalu mengikuti ke mana Pak Jay Park pergi, begitu juga dengan Irene yang membawakan semua barang bawaan Junmyeon.

Irene kembali mengumpat di dalam hati. Kejamnya manusia di hadapannya ini membiarkan wanita mungil sepertinya membawa banyak barang bawaan.

Irene menggeleng. Ia harus tetap bahagia karena ini hari bahagianya.

••

"Anda benar berbakat sekali, Pak. Senang sekali bisa bertemu dengan orang seperti Anda," ucap Pak Jay Park.

Junmyeon kembali tersenyum disela perbincangan manis di acara makan siang ini.

"Hm, bagaimana dengan kisah asmara Anda? Apakah juga sesukses bisnis Anda ini?" tanya Pak Jay Park membuat Junmyeon meletakkan sendoknya.

"Biasa saja," jawab Junmyeon singkat lalu meminum airnya.

"Wah apa Anda kebetulan sedang sendiri?" tanya Pak Jay Park, penasaran.

"Tidak. Saat ini saya sedang bersama Anda dan juga sekertaris saya," ucap Junmyeon.

"Hahaha, selera humor Anda tinggi juga," ucap Pak Jay Park, "Jika kebetulan masih sendiri, anak saya Park Sooyoung yang penyanyi itu, ingin bertemu dengan Anda. Jika ada waktu, mungkin bisa diusahakan?"

Junmyeon tersenyum manis, "Wah maaf sekali, Pak. Karena Kim's Company masih dalam tahap perkembangan yang artinya masih banyak sekali inovasi yang perlu diciptakan dan juga evaluasi dari kesalahan, sepertinya saya belum mempunyai waktu untuk hal seperti itu. Saya masih belum terlalu memikirkan masalah asmara dan percintaan saya, karena saat ini fokus utama saya adalah perusahaan."

Pak Jay Park tersenyum masam, "Oh ya, mungkin ada waktu saja.."

Sedangkan mereka berdua berbincang, Irene yang sedari tadi berwajah masam hanya bisa menunduk dan menunggu jawaban dari sang kekasih yang tidak membalas pesannya pagi ini.

Jangankan pagi ini, sudah satu minggu ini sang kekasih tak membalas pesannya. Bahkan hanya untuk menyapa dan memberi kabar.

••

Enjoyxx!

My Boss // SURENETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang