Diam menghampiri malam ini. Junmyeon termenung di sisi ranjang setelah memeriksa beberapa pekerjaan kantor melalui tabletnya. Ia melepaskan kaca matanya, lalu tubuhnya beranjak menyingkap selimut di tubuhnya.
Ia melakukan sedikit room tour di kamar Irene dan langkahnya berakhir di meja belajar milik Irene. Ia melihat buku catatan yang cukup tebal dan membukanya.
Krincing..
Ada suatu benda yang terjatuh begitu Junmyeon membuka buku tersebut. Junmyeon menunduk dan mengambil barang tadi.
Satu buah anting-anting.
Iya hanya satu buah. Junmyeon memicingkan matanya dan teringat akan suatu hal. Benda ini cukup familiar bagi Junmyeon.
Ah! Ini benda yang sama dengan benda yang Junmyeon temukan di apartemennya! Junmyeon tidak mengira bahwa itu adalah milik Irene dan hanya berpikir bahwa itu milik wanita-wanita Jimin yang selalu dibawa ke apartemennya.
Junmyeon membuka buku tebal tadi dan hanyut dalam bacaan. Ia membaca kata demi kata, halaman demi halaman tanpa merasa lelah. Kadang ia tersenyum, kadang juga ia merasa marah.
Bagaimana tidak marah? Hampir satu buku itu semuanya mengisahkan mantan kekasih Irene, siapa lagi kalau bukan Sehun.
12-11-20xx
Hari ini aku kehilangan anting sebelah kananku yang merupakan hadiah dari belahan jiwaku. Jujur aku sangat sedih, apalagi aku sama sekali gak ingat dimana aku jatuhinnya.
Kayanya di apartemen bos gila itu gaksih? Sumpah ini baru awal kerja uda kayak gini. Gatau deh gimana endingnya yang pasti aku harus kuat. Aku harus nabung yang banyak dan senengin Mama.
Aku mau lakukan yang terbaik dan bawa Mama ke tempat yang paling Mama pengen, Ma. Joohyun janji gak akan kecewain Mama kok. Pelan-pelan ya, Ma.
OIYA! Selain buat Mama, aku juga udah mulai nabung buat bekal nikah. Aku juga inget umur aku yang uda gak muda lagi. Semoga Sehun ngerti sih heheh! Nikah muda itu mimpi akuuu!!!!
Uda dulu ya, pegel nulisnya. Bye.
Love,
Myself.
Junmyeon mengernyitkan dahinya. Dalam hatinya ia bersumpah akan memusnahkan anting sebelah yang ada di apartemennya itu. Tangannya bergerak meraih ponselnya dan melayangkan panggilannya pada seseorang.
"Hallo.. gue Junmyeon. Tolong selidiki keluarga Joohyun sampe akar-akarnya. Gue tunggu."
Tut.
Ia meletakkan buku tadi beserta antingnya pada meja, lalu memutuskan untuk keluar dan mengecek bawahannya.
Junmyeon mendapati Irene yang sedang tertidur pulas di sofa dengan selimut di tubuhnya. Junmyeon mendekat lalu membungkukkan tubuhnya untuk melihat wajah Irene lebih jelas.
Tidak puas, Junmyeon memposisikan tubuhnya di lantai dan mendekati wajah Irene.
Cantik.
Kata itu terlintas di benak Junmyeon begitu melihat wajah polos Irene yang sedang tertidur. Ia memberanikan diri mengangkat tangannya dan membelai wajah Irene.
Ia menelusuri wajah Irene mulai dari mata, hidung, hingga bibir. Telunjuknya terhenti sejenak. Ia sangat ingin mencicipi bibir mungil itu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss // SURENE
ФанфикSuara derap langkah tegas memasuki pelataran kantor, membisukan semua perbincangan asyik untuk sekadar menoleh ke arah seseorang yang baru saja datang. Semuanya segera membungkuk begitu mengetahui Kim Junmyeon, bos besar mereka tengah berjalan di p...