Episode 1 - Vampire

9.6K 538 8
                                    

Catherine.

Plakk..

Sekarang, pipiku mulai panas karena habis ditampar ibuku. Air mata yang sudah mengenang di pelupuk mataku hampir jatuh, tapi untung saja kutahan.

"Kamu berani pergi tanpa memberi tahu ibu ya! Meninggalkan cucian baju begitu saja?!" Bentak ibuku.

"Maafkan aku, bu" ujarku lirih.

"Kamu pergi kemana saja?!" Tanya ibuku melengking.

"Pergi bermain sama Anne." jawabku lesu.

"Pokoknya, kalau sekali lagi kamu begitu. Ibu tidak akan segan segan mengusirmu!! Kamu tahu itu?!" Suaranya yang keras dengan nada melengking.

"Iya bu.." aku sangat bosan dengan emosi ibuku yang meluap luap hanya gara-gara hal sepele. Aku pun segera mencuci baju seperti apa yang ibuku inginkan. Akhirnya selesai juga. Aku mengintip ibuku dikamarnya. Ahh, dia sedang tidur.

Ada satu hal yang membingungkanku. Kemarin malam, ibuku berbicara dengan siapa di telefon? Ahh, Nevermind. Palingan itu ibuku sedang berbicara dengan atasannya. Tapi, mengapa ibu sampai menangis ya? Ada masalah dikantor? Entah lah. Aneh.

Setahu aku, ibu ada menyebutkan nama 'Tom', yang sama sekali tidak kukenal. Ah, biarin saja. Yang pastinya bukan urusanku.

Aku ingin mencari udara segar. Aku malas berada dirumah ini. Tapi, tidak ada yang menyenangkan disini. Aku menatap keluar jendela dengan sangat lama.

Ahh! Ada tempat yang ditemukan oleh aku dan Anne sebulan yang lalu. Tempat rahasia kami. Bahkan ibuku tidak tahu tentang tempat itu. Aku ingin pergi kesitu lagi. Tapi, aku harus mengajak siapa? Tidak mungkin aku menyuruh anne datang jauh jauh hanya untuk menemaniku pergi kesana.

Akhirnya pun aku memutuskan untuk pergi sendiri.

****

Ternyata keindahannya tidak ada yang berbeda dengan pada saat pertama kali aku dan Anne menemukannya. Tetapi, gedung itu. Bangunan yang seperti istana dibelakang taman sangat menyeramkan. Aku tidak tahu apakah ada orang yang menghuninya? Tapi, kelihatannya kosong.

Aku duduk diam cukup lama di taman itu. Angin berhembus kencang. Mengamati indahnya sunset yang terbentang luas dihadapanku. Seperti berada di surga, aku menutup mata dan menghirup udara segar. Aku tersenyum, ternyata hal seperti ini dapat melepaskan stress. Aku mulai berpikir, kenapa tempat seindah ini bisa ada di tengah hutan?

Tiba-tiba aku merasa ada orang yang berdiri dibelakangku. Aku juga dapat melihat bayangannya terpantul oleh cahaya. Oh tidak. Seingatku tidak ada seorangpun disini. Hanya ada aku. Keberanianku benar-benar menguap seketika.

Tanganku mulai bergetar. Aku mempunyai firasat buruk. Leherku kaku, seperti tidak bisa menghadap ke arah belakangku. Jantungku berdesir dengan cepat. Nafasku tercekat untuk sesaat. Aku takut.

"Kamu sangat menyukai taman ini, kah?" Suara yang begitu kelam dan dalam membuatku merinding, muncul dari belakangku.

Tiba tiba semuanya gelap, aku sudah tak sadarkan diri.

****

Aku mencoba mengerjapkan mataku berkali kali. Berusaha untuk membukanya. Sangat berat. Aku baru teringat bahwa tadi aku ada di taman sedang menikmati keindahan, sampai tiba tiba...

"Catherine..." Oh tidak, suara itu kembali lagi. Suara yang dapat membuatku bergidik ngeri langsung menyegarkan mataku. Aku menegakkan tubuhku. Dengan cepat, aku bangun dan mendapati diriku sedang duduk di atas sebuah kasur.

Vampires Of Sword's KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang