Episode 10 - Red is my Dad

4.4K 284 4
                                    

Ken POV

"Aku bisa menjelaskan semuanya." Ucapku.

Kringg kringg

Sial. Siapa yang telefon pada saat menegangkan ini!!!

"Halo." Ku angkat teleponnya dengan ketus.

"Kenneth, anakku. Kapan kau akan memberitahunya? Sekarang? Hahahhaha.. pastikan kau memberitahunya dengan baik." Ujarnya yang membuatku emosi.

"Kau, dasar bangka tua! Aku tak punya ayah seperti kau! Jadi berhentilah menyuruhku dan mengintaiku." Jelasku marah.

Aku melihat ke arah Cath yang kaget. Tapi aku menenangkannya dengan gerak tanganku.

Lalu si bangka tua itu tetap ceplas ceplos di telepon.

"Jangan begitu kenneth, aku benar benar kasihan sama keluarga Swords yang nanti akan musnah. Hahahaha.. kurasa tidak juga." Tawanya licik.

"Apaan sih. Gila ya?" Ujarku kesal. Lalu kututup telepon itu dengan sepihak.

"Maaf, Cath. Sampai mana kita tadi?" Tanyaku masih dengan nada kesal.

"Hahahahaa.. sudahlah. Aku tahu kau masih kesal dengan telefon tadi. Kuharap kau bersedia menjelaskannya ketika moodmu sudah membaik." Ujarnya lembut.

Aku menatapnya sedih.

"Cath. Maafkan aku... aku.. aku.." aku tak kuat untuk menjelaskan kepadanya. Aku sangat tidak ingin merusak mood Catherine yang sedang tersenyum menghiburku ini.

"Ssttt. Tidak usah dijelaskan. Besok saja ya? Aku sudah lapar. Lain kali tak usah buat lelucon gitu dong. Ayah dan ibuku kan pergi menemui para Knights. Mereka pasti baik baik saja." Jelasnya lembut penuh sabar.

Aku mengangguk tanpa kata kata. Kurasa belum saatnya ku jelaskan sekarang.

"Kuharap begitu, Cath." Senyumku pedih. Aku tidak ingin berbohong padamu, Cath.

Apa yang akan terjadi jika ayah dan ibunya sudah dibunuh oleh ayahnya yang kejam?

Bagaimana reaksi Cath?

Aku benar2 tidak ingin memberitahunya. Baiklah, Aku akan membereskannya sekarang.

"Cath? Kau berburu hati hati ya! Aku ingin pulang sebentar." Ujarku terburu buru.

****

"Red!" Teriakku ketika aku masuk ke dalam rumah yang seperti penjara ini.

"Hahahaha, kenneth. Akhirnya kau pulang juga." Ujarnya yang mulai mendekatiku.

"Dimana keluarga Swords?!" Bentakku.

"Stttt. Tenang. Mereka sudah mati kehabisan darah mungkin. Hahaha." Ujarnya santai.

Apa? Tidak mungkin. Jangan bercanda!! Bagaimana aku bisa menghadapi Cath nantinya?

"Haha!! Tidak perlu menghadapi gadis itu. Cukup antar gadis itu kesini." Ujarnya.

Tiba tiba datang salah satu anak buah ayahku.

"Red, dugaan kita benar. Swords tidak akan menyerah. Mereka tetap tidak ingin memberikan pedang Ghetto-nya."

"Apa?! Mereka ingin mati ya?!!" Ujar red dengan marah.

Tiba tiba ayah melangkah pergi. Aku mengikutinya. Pedang Ghetto? Apa maksudnya?

Apakah ini alasan ayah menyiksa keluarga Swords?

Dorr

Ayah dengan marahnya mendobrak pintu yang tampak kotor dengan darah.

Vampires Of Sword's KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang