Episode 4 - Identity

6.8K 380 8
                                    

Sudah seminggu misaki berada disini.

"Baca ini semua dan hafalkan dalam satu minggu." Ujarnya sambil membawa setumpuk buku tebal.

Apa apaan? Ughh, menyebalkan. Aku bukan seorang thinker yang cerdas dan cepat hafal.

"Jangan banyak bergumam lagi. Ayo cepat!" Teriak misaki.

"Iya.. iya.." jawabku.

Baamm

Pintu kamarku dibanting misaki. Sangat garang. Aku pun tidak mematuhi misaki dan merebahkan tubuhku ke kasur. Aku sangat capek.

Ding

Blackberry messengerku berbunyi.

Hey catherine. Sudah hampir 2 minggu kamu belum masuk sekolah. Kamu akan di keluarkan, jika kamu besok belum masuk. Sebenarnya, Apa yang terjadi denganmu?

Ughh, menyebalkan. Aku sangat tidak ingin bertemu manusia. Apa yang akan terjadi kalau aku haus dan langsung minum darah anne? Itu sangat tidak mungkin. Aku bisa membunuh sahabatku sendiri.

Aku melihat ke cermin. Ughh, mataku belum kembali normal. Masih tetap merah darah. Gigiku juga masih tajam. Bagaimana untuk mengontrolnya?

Aku segera melihat lihat buku yang dibawa misaki. Ahh, ada satu buku yang cukup menarik. Judul bukunya.... identifying

Isinya mungkin mengenalkan jenis jenis vampire yang ada di seluruh dunia. Aku membuka daftar isinya.

The knights? Regular vampire? Thinker? Hmmmm, itu mah aku sudah tahu. Eh, ada 3 jenis vampire lagi?

Mariku lihat... Irregular vampire...? Infinite vampire....? Emosional vampire...?

Oh, mereka the strongest vampire. Yah, kuharap aku salah satunya.

Aku capek. Entah mengapa aku sering merasakan capek pada diriku. Semenjak aku menjadi vampire, aku sangat tidak bersemangat. Lagian, ayah menjadikanku vampire seutuhnya secara tiba tiba dan tanpa ijinku.

Aku ketiduran.

"Hey, Cath!! Wake up!! Sudah malam. Dan ini sudah saatnya bagimu untuk berburu." Teriak misaki tepat ditelingaku.

Ughhh.. aku mengeram. Aku sangat benci dibangunin seperti ini.

"Hey!! Cath!!" Teriaknya sekali lagi.

Aku segera bangun dan memasang muka masam.

"Okey!! Okey!!! I have ears you know!!" Balasku marah.

Dia hanya terkekeh. Dan aku segera bersiap siap untuk hari pertama berburuku.

Rambut putih, berponi, mata merah, gigi tajam, baju berhoodie hitam panjang, celana hitam yang longgar, sepatu nike yang hitam. Im ready.

Misaki menungguku digerbang utama. Aku segera menyusul. Kami dengan kecepatan vampire yang 4 kali lebih cepat dari larian manusia, berhasil sampai di kota dalam 3 menit.

Kami berjalan seolah 2 perempuan yang normal. Ah, aku menundukkan kepalaku agar mereka tidak melihat mata merahku. Aku menutup mukaku dengan hoodieku.

Misaki berhenti berjalan. Ia memandangi seorang pemabuk yang jalannya compang camping. Misaki dengan kecepatan vampire langsung menyergapnya.

Tentu, misaki pintar. Ia menyergapnya di gang gang jalan buntu, sehingga tidak ada orang yang melihatnya. Ah, lagian sudah malam, jalanan tampak sepi sekali.

Aku mengikuti langkah misaki. Aku juga menyergap orang itu. Orang itu sedikit kaget melihat mataku.

"What... are you?" Tanya orang itu gugup.

Vampires Of Sword's KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang