Ken POV
"Kennethhhhh!!! Jangan tinggalkan aku!!" Teriak Anne yang dari tadi mengusikku.
"Bisa diam?" Ujarku dingin.
Dia mencibir.
"Endak bisa!" Jawabnya mengejek.
Aku menghela nafas berat dan memutar bola mataku.
"Dasar pengganggu." Gumamku lalu pergi mengacuhkannya.
Dia menghentakkan kakinya kesal.
Ha! Rasain lo kesal. Emang gue duli?
Aku tersenyum menang karena sudah membuat dia kesal. Siapa suruh hyperactive? Udah gitu centil lagi. Ah! Benci banget gue sama cewek kayak gituan.
****
Cath POV
"James! Kau nih ya! Ngeselin mulu!!! Sebagai hukumannya lo harus temani gue jalan jalan ke gunung fuji di jepang!" Ujarku kesal.
Dia hanya terkekeh.
"Iya neng. Abang akan selalu menemanimu" ujarnya sambil mengedipkan sebelah mata.
Aku ternganga mendengarnya.
Asli! Gelik banget!! Gak tahan gue dengan gombalannya.
Dia hanya tertawa terbahak bahak setelah mendengar pikiran terbukaku itu.
"Hey. Bisa gak, kalau aku tutup pikiranku? Biar ga ada yang bisa tahu isi kepalaku gitu loh." Tanyaku santai sambil minum cairan merah - yang tak lain adalah sup darah.
Dia mematung.
"Hey. Masih idup ga sih?" Tanyaku sambil melambai lambaikan tanganku ke depan mukanya.
Dia segera menipis tanganku.
Aku cemberut.
"Jangan jangan lo tau cara tutup pikiran gue.. tapi ga mau kasih tau biar bisa denger isi kepala gue setiap hari gitu?" Ujarku kesal.
Dia mengangguk dan tersenyum dengan seringainya. Ugh! Aku benci senyumnya itu.
Kringg kringg
Ah! Sial! Waktunya gak pas banget deh!
Dia terlihat tersenyum menang karena tidak harus menjawab pertanyaanku.
"Halo." Ujarnya dengan senyum lebarnya.
****
James POV
"Halo." Ujarku dengan senyum lebarku tanpa mengetahui siapa yang menelepon.
"James. Kurasa sudah saatnya kami memerlukan bantuanmu dan nona Swords." Suara yang di telepon.
Aku mengubah raut wajahku seketika.
"Apa? Sekarang?" Tanyaku bingung.
"Ya. Kurasa untuk lebih lanjutnya, kau dan nona Swords bisa datang kesini lagi?" Ujarnya - yang tak lain adalah Mr.Ben.
"Ya." Jawabku singkat.
Kemudian aku memutuskan sambungannya.
"Kurasa The Knights memerlukan bantuan kita lagi. Dan kali ini mungkin bantuan yang langsung terjun ke lapangan. Kita harus segera ke tempat para knights dan membicarakannya lebih lanjut." Ujarku dengan raut muka datar.
Dia mengangguk dan segera bangkit berdiri mengikuti langkahku.
Sesampai di sana, seperti biasanya... dibuka pintu oleh pelayan dan dipersilahkan masuk. Kemudian kali ini gedungnya kelihatan sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampires Of Sword's Kingdom
Vampire❗️Established from March 2015 until March 2016❗️ **** Warning 🚫‼️Sebagian cerita belum diedit* **** Malam itu, ibu dan ayahku bertengkar lagi. Tiba tiba ayahku mengatakan aku bukanlah anak kandungnya. Apa maksudnya? Bisa dibayangkan selama ini yang...