Episode 20C - War

3.9K 255 22
                                    

Shringgg..

'Maafkan aku, Ken.' Suara hati Cath yang terdalam.

Sekarang, Cath menyerang  membabi buta. Dia mengayunkan pedangnya sekuat tenaga ke arah Ken.

"Aarrhhhhhhgghhh, mati kau!" Teriak Cath dengan mata biru yang menyala-nyala.

Tapi, semua serangan Cath mampu ditangkis oleh Ken dengan cepat.

"Hentikan! Cath!" Teriak Ken sambil menangkis semua serangan Cath yang cepat dan membabi buta.

Tapi, Cath tidak menggubris teriakan Ken. Dipikirannya hanya ada 1, yaitu membunuh semua yang berani memerintah dan menghalangnya.

Cath pun terus menyerang Ken tanpa ampun.

"Cath!!! Kumohon kembalilah! Aku tahu kau ada disana! Aku tahu kau masih sadar! Sekarang hentikan!" Teriak Ken sambil menangkis serangan serangan dari semua arah yang diserang oleh Cath.

Shringgg..

'Oh tidak' batin Ken.

Serangan kuat dari Cath telah mengenai bahu kanan Ken.

Sekarang Ken kesakitan untuk menggerakan tangan kanannya.

Ken pun terjatuh di lantai, dan Cath mengangkat pedangnya tinggi tinggi bermaksud untuk mengakhiri hidup Ken.

Ken menutup matanya. Ia sudah tahu bahwa cepat atau lambat, ia akan dibunuh oleh seseorang. Mungkin karena karma yang memang ada. Ia telah sangat berdosa. Membunuh vampires lain yang sama sekai tidak bersalah kepadanya. Dengan santainya, ia mengakhiri hidup seseorang dalam beberapa detik saja. Ken sangat menyesal. Ia bukan menyesal karena telah menerima tawaran ayahnya yang menyangkut keamanan Cath. Tapi karena ia sangat bodoh dan lemah sehingga tidak dapat melawan ayahnya.

Tiba tiba...

"Apa yang kau lakukan?" Tanya seseorang dari belakang.

Cath tidak menggubris suara itu dan mengayunkan pedangnya ke arah Ken.

Shringg..

"Hentikan." Ujar seseorang itu sambil menahan pedang Cath dengan pedang miliknya.

"Bisa kau tidak mengikut campur urusan saya?" Ujar Cath dingin.

Vampire tersebut pun tersenyum miring.

"Kau sama sepertiku, emosi kita memang tidak terkendali jika kita membiarkannya menguasai pikiran kita." Ujar vampire tersebut.

Cath hanya bisa menatapnya penuh benci.

"Kau. Bukan. Siapa. Siapa. Jadi. Berhentilah. Perduli." Ujar Cath sambil menekan satu kata per kata.

"Hahahahahhaa.. aku dulu merupakan ayahmu, bukan?" Tanya vampire itu.

"Oh. Kalau begitu, salam bertemu... mantan ayah tiri." Ujar Cath dengan nada mengejek.

Vampire itu hanya bisa tertawa melihat Cath yang mengeluarkan aura biru pekat.

"Sudahlah. Belajarlah memaafkan. Itulah kunci dari semua permasalahan. Dan belajarlah mengontrol emosimu. Kau masih labil. Jika kau sudah bisa mengendalikannya, maka kau akan lebih mudah menggunakan kekuatanmu itu." Ujar Vampire itu sambil membantu Ken berdiri.

"Aku tidak butuh kata kata memuakkanmu itu. Jadi, berhentilah sok tahu." Ujar Cath dingin.

"Kalau begitu, mari kita bertarung. Siapa yang kalah, maka dia harus menuruti semua perkataan yang menang. Bagaimana? Mengingat kau sudah diselimuti oleh kebencian.. kurasa itu adalah hal yang bagus untukmu." Ujar Vampire itu.

Vampires Of Sword's KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang