Bian
Mataku tidak bisa berkedip melihat Nara yang memakai dress pilihan Lyly. Kenapa denganku, rasanya ingin sekali mendekatinya dan memeluknya. Lamunanku buyar karena mendengar suara Nara.
Selagi Nara di salon sama Lyly, aku pergi ke pulang ke apartemen dulu untuk ganti baju.
" Lyly, kakak mau ganti pakaian dulu. Kamu temani Nara dulu ya " ucapku
" Siap kak! Kak Nara anam bersamaku " ucapnya
Aku pun melajukan mobil menuju apartemen. Sesampai di apartemen aku mandi sebentar biar segar.
Aku memakai kemeja putih dan jas hitam. Aku juga memberi gel sedikit di rambutku.
Ponselku berdering
" Iya Ly " ucapku
" Kak kita sudah selesai " ucap Lyly
" Tunggu 20 menit lagi mas sampai " ucapku
Aku langsung mengambil kunci mobil dan bergegas menjemput Nara dan Lyly.
Nara
" Lyly, memangnya kita mau kemana. Kok kita berdandan seperti ini " tanyaku
" Ke acara ulang tahun mama kak " ucap Lyly
" Ulang tahunnya tante Tari " ucapku kaget
" Hu um " angguk Lyly
" Kenapa tidak bilang dari tadi, aku belum beli kado " ucapku
" Kak Nara tidak usah bawa kado, kan kadonya kak Nara " ucapnya
Aku sedikit bingung dengan ucapan Lyly. Tak berselang lama pak Bian datang.
" Sudah selesai " ucap pak Bian
" Sudah kak, ayo kak Nara " ucap Lyly
Kami pun naik mobilnya pak Bian. Tidak ada pembicaraan di dalam mobil.
Akhirnya kami pun sampai di sebuah hotel yang sangat mewah.
" Kak aku masuk dulu ya " ucap Lyly
Akhirnya tinggal aku dan pak Bian
" Pak " panggilku
" Hem " ucapnya sambil melihatku
" Kenapa bapak tidak bilang kalau hari ini ulang tahun tante Tari, saya kan bisa bawa kado " ucapku
" Itu tidak perlu Ra, cukup kamu datang mamaku senang " ucap pak Bian
" Tapi kan saya nggak enak pak, datang dengan tangan kosong " ucapku
Tiba-tiba pak Bian menggenggam tanganku. Aku langsung mengerjapkan mata sampai jantungku berdetak kencang.
" Sekarang tidak kosong kan tangannya " ucap pak Bian menunjukkan tangan kita berpegangan
" Kalau itu mah, tangan saya di pegang bapak " ucapku sewot
" Yuk, mama sudah nunggu " ucapnya
Aku dan pak Bian masuk ke gedung acara ulang tahun mamanya. Tangan pak Bian tetap menggenggam tanganku.
" Ma " panggil pak Bian
" Bian ... Nara " panggil tante Tari
Tante Tari menghampiri kami.
" Selamat ulang tahun ya tante, maaf saya tidak bawa apa-apa " ucapku
" Tidak apa-apa sayang, kamu sudah datang saja saya senang " ucap tante Tari
" Yuk ikut tante " ajak tante Tari
Aku pun mengikuti tante Tari.
" Ini neneknya, Bian " ucap tante Tari
" Selamat malam nek " sapaku
" Bu ini teman Bian " ucap tante Tari
" Duduk sini sayang " ucap neneknya pak Bian
Kenapa jadi begini. Harusnya aku tidak berada di acara keluarga pak Bian.
" Nama kamu siapa " tanya nenek pak Bian
" Saya Nara nek " jawabku
" Nara sudah kerja atau masih kuliah " tanyanya lagi
" Masih kuliah nek, bisa di bilang akan lulus jika sekripsi selesai " ucapku sambil tersenyum
" Bisa masak " tanya neneknya pak Bian
" Bisa nek " ucapku
" Bagus, tepat sasaran " ucap nenek pak Bian
Ini pada kenapa sih kok tanya mulu ke saya.
" Nara " panggil tante Tari
" Nek ... saya ke sana dulu ya " ucapku
Neneknya pak Bian menganggukkan kepalanya.
" Sini deh Ra " panggil tante Tari
" Iya te " ucapku
Aku melihat pak Tama selaku pemilik kampus.
" Malam pak " sapaku
" Malam " jawabnya
" Ini papanya Bian, dan ini kakaknya Bian namanya Aira " ucap tante Tari
Lho bukannya perempuan ini yang pernah ketemu di rumah sakit sama pak Bian. Aku menjabat tangan kakaknya pak Bian.
Selagi acaranya di mulai aku duduk sambil mengamatinya dari jauh. Ku minum jus jeruk yang sudah di mejaku.
" Bosen ya " suara pak Bian dari arah belakang sambil membawa cake
Aku melihatnya sekilas
" Nggak kok pak, aku malah senang melihat keakraban keluarga bapak " ucapku sambil melihat keluarga pak Bian
" Dari tadi kamu belum makan, makanlah cake ini " ucap pak Bian memberikan cake
" Tumben sweet banget " ucapku dalam hati dan menatap pak Bian
" Kenapa " tanyanya
" Tidak apa-apa " ucapku sambil tersenyum
Aku menikmati cake pemberian pak Bian.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Bian ( Tamat )
Romance" Dosen yang aneh " ucap Nara " Pasti dia akan menjadi milikku " ucap Bian