Bian
Aku dan Nara sekarang berada di butik langganan mama. Di sinilah aku akan membuat baju pengantin.
" Hallo Bian, sudah lama tidak bertemu, tau-tau mau married aja " ucap Om Felix
Aku pun tersenyum
" Ini calon kamu " tanyanya
" Iya om, kenalin ini Nara " ucapku
" Nara "
" Panggil saja om Felix " ucapnya
" Nara mau gaun yang seperti apa " tanya om Felix
Nara mulai membuka gambar-gambar model gaun.
" Mas ini bagus nggak " tanya Nara
" Jelek-jelek, baju apa itu kebuka semua. Keenakan laki-laki lain yang melihatnya " ucapku
" Kalau ini " tanya Nara kembali
" Ini apa coba, cari yang tertutup aja " ucapku
" Bian, kamu tau fashion nggak sih " ucap om Felix jengkel
" Pokoknya aku nggak mau kedua gaun ini, aku mau ke toilet dulu " ucapku
Nara
" Om kayaknya gaun yang kedua bagus deh " ucapku
" Cocok sekali dengan ideku " ucap om Felix
" Oke, aku mau gaun yang ini " ucapku
" Tapi Bian nggak setuju " ucap om Felix
" Udah nggak papa om " ucapku
" Oke siap " ucapnya
--------------
Author
Di sinilah mempelai berdua berdiri. Para tamu memberi selamat atas pernikahannya.
" Mas jangan di tekuk dong mukanya " ucap Nara
" Habisnya kamu pakai baju terbuka kayak gitu " ucap Bian melihat gaun yang di kenakan Nara
" Kan cuma satu tahun sekali lho mas. Aku kan ingin kelihatan cantik di depan kamu " ucap Nara
" Baiklah sekarang waktunya melempar buket bunga. Yang merasa masih single segera merapat " ucap pembawa acara
Sahabat Nara pun berkumpul
" Nara lempar ke gue ya " ucap Mayang
" Jangan Ra, ke gue aja " ucap Livi
" Kalian apaan sih, wong cuma rebutin bunga. Nara ke aku aja " ucap Rena
" Nara gue sebelah sini " ucap Rena
Nara dan Bian tertawa melihat kelakuan para sahabatnya.
" Pengantin, saya hitung ya " ucap pembawa acara
Nara dan Bian sudah siap-siap melempar bunga.
" Satu .... dua .... tiiiiiigggggaaaaaa " teriak pembawa acara
Di lemparkanya buket bunganya. Akhirnya yang dapat bunga itu Livi.
" Yeeiiiii " teriak Livi
" Sekarang waktunya mempelai berdua berdansa di panggung dansa.
Bian mengulurkan tangannya dan Nara menerimanya dengan senang hati.
Di panggung dansa, Bian dan Nara berdansa dengan alunan lagu im gonna marry your daughter.
Bian melingkarkan tangannya ke pinggang Nara. Nara mengalungkan tangannya ke leher Bian.
" Kamu cantik sekali sayang " ucap Bian
" Itu cuma untuk kamu " ucap Nara
Bian menatap Nara yang begitu cantik sekali.
" Cium ... Cium " teriak riuh para tamu
Bian menarik tengkuk leher Nara dan langsung mencium bibir manis Nara. Keduanya memejamkan matanya.
Bian menautkan dahinya ke dahi Nara.
" Terima kasih sudah menjadi pendampingku sampai mau memisahkan kita " ucap Bian
" Terima kasih sudah memasuki hidup dan kebahagianku " ucap Nara
Tamatttt
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Bian ( Tamat )
Romance" Dosen yang aneh " ucap Nara " Pasti dia akan menjadi milikku " ucap Bian